Sabtu, 03 Desember 2016

PANDUAN PKG DAN SKP

PANDUAN PKG DAN SKP Disusun oleh TIM PKG DAN SKP DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii LANGKAH PENILAIAN KINERJA GURU 1 A. Dasar Hukum: 1 B. Prosedur dan Waktu Pelaksanaan PK GURU 1 MERENCANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) 44 Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru (diisi oleh Guru) 46 Contoh Format 2: Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 50 MERENCANAKAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) 52 LANGKAH PENILAIAN KINERJA GURU Menganalisis kelemahan dan kekuatan hasil PK Guru tahun lalau Melakukan Evaluasi Diri A. Dasar Hukum: 1. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; 2. Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor Nomor 14 Tahun 2010 dan Nomor 03/V/PB/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. B. Prosedur dan Waktu Pelaksanaan PK GURU 1. Waktu Pelaksanaan PK GURU dilakukan 2 (dua) kali setahun, yaitu pada awal tahun ajaran (penilaian formatif) dan akhir tahun ajaran (penilaian sumatif). PK Guru Formatif PK GURU formatif digunakan untuk menyusun profil kinerja guru dan harus dilaksanakan dalam kurun waktu 6 (enam) minggu di awal tahun ajaran. ( bagi guru yang baru pertama kali melaksanakan Penilaian Kinerjan PK Guru) dan bagi guru yang pernah mekakukan penilaian kinerja guru, penilaian formatif dengan cara refleksi nilai PK Guru tahun lalu. Bagi guru‐guru dengan PK GURU di bawah standar, program PKB diarahkan untuk pencapaian standar kompetensi tersebut. Sementara itu, bagi guru‐guru dengan PK GURU yang telah mencapai atau di atas standar, program PKB diorientasikan untuk meningkatkan atau memperbaharui pengetahuan, keterampilan, dan sikap dan perilaku keprofesiannya. PK Guru Sumatif PK GURU sumatif digunakan untuk menetapkan perolahan angka kredit guru pada tahun tersebut. PK GURU sumatif juga digunakan untuk menganalisis kemajuan yang dicapai guru dalam pelaksanaan PKB, baik bagi guru yang nilainya masih di bawah standar, telah mencapai standar, atau melebihi standar kompetensi yang ditetapkan. PK Guru sumatif harus sudah dilaksanakan 6 (enam) minggu sebelum penetapan angka kredit seorang guru. 2. Prosedur Pelaksanaan PK GURU di tingkat sekolah dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan, sebagai berikut 1) Tahap Persiapan a. memahami Pedoman PK GURU, b. memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam bentuk indikator kinerja; c. memahami penggunaan instrumen PK GURU dan tata cara penilaian d. memberitahukan rencana pelaksanaan PK GURU kepada guru yang akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal pelaksanaannya. 2) Tahap Pelaksanaan Sebelum Pengamatan Pertemuan awal antara penilai dengan guru yang dinilai sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang khusus tanpa ada orang ketiga, mengumpulkan dokumen pendukung . Semua hasil diskusi, wajib dicatat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi (Lampiran 1B bagi PK Guru Pembelajaran dan (Lampiran 2B bagi PK Guru BK/Konselor) sebagai bukti penilaian kinerja 3) Selama Pengamatan Selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas menggunakan instrumen yang sesuai untuk masing‐masing penilaian kinerja, penilai wajib mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau pembimbingan pada format laporan dan evaluasi per kompetensi (Lampiran 1B bagi PK Guru Pembelajaran dan (Lampiran 2B bagi PK Guru BK/Konselor). 4) Setelah Pengamatan Pada pertemuan setelah pengamatan, mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang masih diragukan, mencatat semua temuan pada format laporan dan evaluasi per kompetensi (Lampiran 1B bagi PK Guru Pembelajaran dan (Lampiran 2B bagi PK Guru BK/Konselor). 3. Tahap pemberian nilai Penilaian a. Memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing‐masing indikator untuk setiap kompetensi dengan cara membandingkan rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar format laporan dan evaluasi per kompetensi dengan indikator kinerja masing‐masing kompetensi (lihat contoh di Tabel 8). Aturan pemberian skor untuk setiap indikator adalah: • Skor 0 menyatakan indikator tidak dilaksanakan, atau tidak menunjukkan bukti, • Skor 1 menyatakan indikator dilaksanakan sebagian, atau ada bukti tetapi tidak lengkap • Skor 2 menyatakan indikator dilaksanakan sepenuhnya, atau ada bukti yang lengkap *(Penilai : Lihat catatan hasil pengamatan dan ferifikasi dengan indikator masing-masing kompetensi) **(Untuk Evaluasi diri : Guru yang besangkutan memperkirakan kemampuan setiap kompetensi ferifikasi / bandingkan dengan indikator dan rubrik masing-masing kompetensi) Contoh Rubbrik kompetensi 1 Menguasai karakteristik peserta didik Indikator 1. Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya Rubrik : 1) Guru mempunyai daftar nama peserta didik. 2) Guru mempunyai data tentang kemampuan belajar peserta didik. 3) Guru mengetahui karakter masing-masing peserta didik (pendiam, ceria, aktif, pemalu, dll). 4) Guru mempunyai catatan identifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. 5) Guru mengetahui latar belakang keluarga peserta didik. 6) Guru mempunyai catatan tentang peserta didik yang berprestasi. 7) Guru mengetahui peserta didik yang mempunyai kesulitan dalam belajar. Misalnya Indikator kompetensi 1 (Mngenal karakteristik peserta didik), guru yang bersangkutan memiliki 2 rubrik dari 7 misalnya nomor 1) dan 2) maka skor indikator tersebut hanya terpenuhi sebagian, maka Skor = 1 . indikator 2 tidak belum ada maka skor = 0 , dan indikator 3 -6 seluruh rubrik terpenuhi maka skor 2 (lihat contoh table 8 pemberian nilai). Rrincian rubrik setiap indikator lihat lampiran. Tabel 8. Contoh Pemberian Nilai Kompetensi tertentu pada proses PK GURU Kelas/Mata Pelajaran/Bimbingan Konseling/Konselor Penilaian untuk Kompetensi 1 : Mngenal karakteristik peserta didik Indikator Skor Tidak ada bukti Terpenuhi sebagian Terpenuhi seluruhnya 1 Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. 0 2 2 Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 1 2 3 Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda 0 1 4 Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. 0 1 5 Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik 0 1 6 Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.). 0 1 Total skor untuk kompetensi 1 (a) 9 Skor maksimum kompetensi 1 = jumlah indikator x 2 (b) 6 x 2 = 12 Persentase = (total skor/12) x 100% ( c) 9/12 = 75% Nilai untuk kompetensi 1 (0% < x ≤ 25% = 1; 25% < x ≤ 50% = 2; 50% < x ≤ 75% = 3; 75% < x ≤ 100% = 4) (d) 75% = 3 b. Prosentase sekor yang diperoleh setiap kompetensi ( c) dengan cara (Jumlahkan sekor perolehan (a) dibagi dengan skor maksimal masing-masing kompetensi (b) dikalikan 100%. c. Menetapkan nilai untuk setiap kompetensi (d) pada skala nilai 1, 2, 3, atau 4, dengan cara mengkonversikan seperti table 9. Tabel 9 Konversi skor ke nilai kompetensi Rentang total skor “X” Nilai Kompetensi 0% < X < 25% 1 25% < X < 50% 2 50% < X < 75% 3 75% < X < 100% 4 4. Kompetensi Indikator, Cara Menilai, dan Rubrik PK Guru Kelas/Mata Pelajaran PEDAGOGIK 1. Menguasai karakteristik peserta didik Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai daftar nama peserta didik. b. Guru mempunyai data tentang kemampuan belajar peserta didik. c. Guru mengetahui karakter masing-masing peserta didik (pendiam, ceria, aktif, pemalu, dll). d. Guru mempunyai catatan identifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. e. Guru mengetahui latar belakang keluarga peserta didik. f. Guru mempunyai catatan tentang peserta didik yang berprestasi. g. Guru mengetahui peserta didik yang mempunyai kesulitan dalam belajar. 2. Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mengatur tempat duduk. b. Guru berkeliling untuk mengamati kegiatan siswa. c. Suara guru dapat didengarkan dengan jelas dalam pembelajaran di kelas. d. Guru mengajukan pertanyaan secara acak dalam pembelajaran di kelas. e. Guru menggunakan media pembelajaran yang dapat dilihat oleh seluruh peserta didik. f. Guru melakukan pemeriksaan secara rutin bahwa semua peserta didik aktif melaksanakan tugas yang diberikan. g. Guru memberi perhatian yang merata pada semua peserta didik. h. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya. i. Guru memotivasi peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru memberikan alasan penempatan posisi tempat duduk di dalam kelas (karena : pendengaran, penglihatan kurang jelas atau perlu konsentrasi). b. Guru mengatur tempat duduk siswa secara periodik. c. Guru mengamati aktifitas peserta didik secara merata. d. Guru memindah tempat duduk peserta didik yang melakukan kegiatan yang mengganggu proses belajar. 4. Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai catatan siswa yang selalu mengganggu peserta didik lain. b. Guru mempunyai buku catatan kerawanan siswa. c. Guru mempunyai buku bimbingan siswa yang bermasalah. d. Guru mempunyai data peserta didik yang mengalami kejadian luar biasa dalam waktu dekat ini misal (kelahiran, kematian, ada yang sakit dalam keluarga). e. Guru mempunyai catatan perkembangan prestasi siswa yang mengalami kejadian luar biasa dalam waktu dekat ini. f. Guru mempunyai catatan cara mengatasi siswa yang mengalami kejadian luar biasa dalam waktu dekat ini (buku pembinaan siswa). g. Guru mengetahui apakah ada siswa yang melakukan kegiatan lain yang diluar seharusnya. h. Guru dapat mengatasi siswa yang melakukan kegiatan lain diluar proses belajar mengajar. i. Guru mengetahui penyebab siswa yang melakukan penyimpangan perilaku saat proses belajar. 5. Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai buku pembinaan siswa yang berprestasi dan kurang berprestasi dalam pembelajaran. b. Guru mempunyai catatan kemajuan belajar siswa. c. Guru mempunyai program remidi. d. Guru mempunyai program pengayaan. e. Guru mempunyai soal-soal untuk pengayaan dan remidi. f. Guru mempunyai analisis hasil penilaian. g. Guru mengidentifikasi analisis hasil penilaian untuk mengetahui potensi masing-masing peserta didik. h. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola pikir yang dia miliki. i. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreatifitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik. j. Guru membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu. 6. Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarginalkan (tersisihkan, diolok-olok, minder, dsb.) Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mengetahui dikelas ada/tidak ada siswa yang mempunyai kelemahan fisik tertentu. b. Guru mempunyai catatan prestasi siswa yang mengalami kelemahan fisik tertentu. c. Guru mempunyai catatan tentang bakat, minat, potensi dan kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik yang mengalami kelemahan fisik. d. Guru memotivasi siswa yang memiliki kelemahan fisik. e. Guru memberikan pengarahan pada siswa yang lain agar memotivasi kepada siswa yang memiliki kelemahan fisik. f. Guru memberi kesempatan yang sama kepada siswa yang memiliki kelemahan fisik untuk ambil bagian dalam tahapan proses pembelajaran. g. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang memiliki kelemahan fisik agar memiliki keberanian tampil di depan teman-temannya. A. MENGUASAI TEORI BELAJAR DAN PRINSIP-PRINSIP BELAJAR YANG MENDIDIK 1. Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi Pengamatan a. Guru memberi kesempatan kepada semua peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya. b. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bervariasi. c. Guru menggunakan berbagai strategi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran sebelumnya. d. Guru mengenalkan topik yang akan dibahas dan menulis dipapan tulis. e. Guru memberi apersepsi yang berkaitan dengan meteri sebelumnya untuk mengecek pemahaman siswa. f. Guru memanfaatkan berbagai teknik untuk memberikan motivasi, kemauan belajar peserta didik melalui pemanfaatan berbagai teknik pembelajaran. g. Guru menghubungkan hal-hal baru dengan pengetahuan awal yang dimiliki peserta didik. h. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2. Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut Pengamatan a. Guru memberi pertanyaan untuk mengecek pemahaman peserta didik. b. Guru memberi pertanyaan yang merata kepada semua peserta didik untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa. c. Guru memberikan bertanyaan berjenjang dari yang mudah ke yang sulit. d. Guru memberikan studi kasus untuk didiskusikan. e. Guru memerintahkan siswa untuk melaporkan hasil diskusi. f. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. g. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi yang dipelajarinya. h. Guru mereview siswa terhadap materi pembelajaran apakah siswa sudah memahaminya atau belum. 3. Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan /aktivitas yang dilakukan baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana terkait keberhasilan pembelajaran. Pengamatan a. Guru melaksanakan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran. b. Guru menyusun RPP. c. Guru membuat program pengayaan. d. Guru mengadakan evaluasi belajar. e. Guru melaksanakan berbagai teknik pembelajaran. f. Guru mengunakan metode pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran. g. Guru menguasai materi pelajaran yang disampaikan. h. Guru mampu memanfaatkan tehnologi informasi dalam mengajar. 4. Guru menggunakan berbagai tehnik untuk memotivasi kemauan belajar peserta didik. Pengamatan a. Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. b. Guru menyampakan informasi c. Guru memberi tugas. d. Guru mengadakan tanya jawab. e. Guru menggunakan metode sesuai dengan topik yang disajikan. f. Guru memberikan kuis setelah menyampaikan materi pelajaran. g. Guru mengadakan demonstrasi/ praktek dalam pembelajaran. h. Guru memberi penghargaan pada siswa yang berprestasi dalam pembelajaran. 5. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik. Pengamatan a. Guru menyusun silabus. b. Guru menyusun RPP. c. Guru menuliskan tujuan pembelajaran d. Guru memberikan pretes. e. Guru menyampaikan materi pelajaran. f. Guru melakukan postes. g. Guru membuat kesimpulan dari materi yang dijelaskan. h. Guru menyusun program perbaikan dan pengayaan. 6. Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya Pengamatan a. Guru memberi tugas tambahan. b. Guru membantu memecahkan masalah kesulitan belajar. c. Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya. d. Guru menyusun program perbaikan. e. Guru memberikan bimbingan khusus. f. Guru memberikan motivasi belajar peserta didik. g. Guru menanggapi respon peserta didik terhadap materi yang disampaikan. h. Guru memotivasi siswa untuk mau belajar. B. PENGEMBANGAN KURIKULUM 1. Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum Pengamatan a. Guru menyusun program tahunan. b. Guru menyusun program semester. c. Guru mempunyai RPP. d. Guru menuliskan indikator yang benar. e. Guru menuliskan materi pembelajaran. f. Guru menentukan alokasi waktu. g. Guru menentukan metode pembelajaran. h. Guru menentukan sumber /media pembelajaran yang tepat. 2. Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik Dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan Pengamatan a. Guru menyusun RPP. b. Guru menuliskan tujuan pembelajaran dalam RPP. c. Guru menentukan materi ajar yang tepat. d. Guru menerntukan langkah langkah pembelajaran. e. Guru menanamkan nilai karakter. f. Guru mengadakan evaluasi. g. Guru membuat jurnal mengajar. h. Guru mempunyai daftar nilai. 3. Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran. Pengamatan a. Materi pembelajaran yang disampaikan kepada peserta didik sesuai urutan dari hal yang mudah ke hal yang sulit atau kompleks. b. Materi yang disampaikan ke siswa hendaknya dari hal yang khusus ke hal yang umum atau sebaliknya . c. Tujuan materi yang disampaikan ke peserta didik sesuai dengan urutan KD pada setiap tahap pembelajaran. d. Guru terus menerus memperhatikan daya daya derap peserta didik sesuai urutan tujuan KD pada setiap pembelajaran. e. Guru cepat merespon daya serap peserta didik yang lemah dan KD yang belum dicapai f. Guru membuat langkah-langkah pembelajaran. g. Guru menyusun RPP. h. Guru mengadakan evaluasi. 4. Guru memilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, tepat dan mutakir, sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan dan belajar pesertadidik, dapat dilaksanakan di kelas dan, sesuai dengan konteks kehidupan sehari-hari peserta Pengamatan a. Materi pembelajaran yang disampaikan ke peserta didik minimal memiliki satu tujuan pembelajaran atau satu KD. b. Materi pembelajaran yang disampaikan ke peserta didik difokuskan pada tujuan pembelajaran sehingga sistem pembelajaran lebih terarah. c. Tujuan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. d. Tujuan materi pembelajaran dapat diterapkan berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. e. Tujuan materi pembelajaran mudah dipahami oleh peserta didik. f. Tujuan materi pembelajaran mudah dan sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik. g. Materi pembelajaran yang disampaikan dalam paket yang simpel, praktis dalam ruang, waktu dan efisien. h. Materi pembelajaran disusun sesuai dengan konteks dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. C. KEGIATAN BELAJAR YANG MENDIDIK 1. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktifitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuan. Pengamatan a. Guru memiliki silabus. b. Guru memiliki RPP. c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. d. Guru mempunyai bahan ajar sesuai tujuan pembelajaran. e. Guru mengajar sesuai urutan yang ada pada RPP. f. Siswa memiliki buku pelajaran g. Guru memiliki pemetaan SK/KD h. Pada akir pembelajaran guru memberi pertanyaan yang isinya sesuai dengan tujuan. 2. Guru melaksanakan aktifitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses pembelajaran peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan. Pengamatan a. Guru menguasai berbagai model pembelajaran. b. Guru menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan. c. Guru menggunakan media pembelajaran yang menyenangkan. d. Guru memberi pertanyaan pertanyaan dari yang mudah sampai menuju tujuan yang akan dicapai. e. Guru memiliki program remidi. f. Guru melaksanakan remidi. g. Guru memberi kesempatan untuk membaca materi yang dibahas. h. Guru mempunyai bahan ajar sesuai tujuan pembelajaran. 3. Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik. Pengamatan a. Guru memberi tugas terstruktur. b. Guru memberi tugas tak terstruktur. c. Guru memberi pertanyaan yang isinya mencari contoh contoh dalam kehidupan sehari hari. d. Guru menyampaikan materi tambahan. e. Guru memiliki program pengayaan. f. Guru melaksanakan program pengayaan. g. Guru memberi tugas supaya membuka internet dengan situs……… 4. Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata-mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lainya yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yang benar Pengamatan a. Guru selalu menerima jawaban dengan kata kata baik (baik jawaban benar atau salah). b. Guru melemparkan pertanyaan tersebut kepada siswa lain. c. Apabila jawaban salah guru memberi pertanyaan lain yang sifatnya membantu. d. Guru memiliki program remidi. e. Guru mengadakan remidi. f. Guru meyimpulkan jawaban bersama sama dengan siswa lain. g. Guru selalu memberi motivasi dalam belajarya peserta didik. h. Apabila jawaban salah guru tidak marah. 5. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan kontek kehidupan sehari-hari peserta didik. Pengamatan a. Guru mempunyai pemetaan SK/ KD. b. Guru memiliki silabus. c. Guru memiliki RPP. d. Guru memberi pertanyaan yang isinya mencari contoh contoh dalam kehidupan sehari hari. e. Guru memiliki bahan ajar. f. Guru menggunakan LKS dalam kegiatan pembelajaran. g. Guru menggunakan media pembelajaran. h. Guru mengadakan post test. 6. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran secara berwariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik. Pengamatan a. Guru menguasai berbagai model pembelajaran. b. Guru menggunakan media pembelajaran. c. Guru membagi kelompok kelompok dalam pembelajaran. d. Guru selalu memperhatikan peserta didik. e. Guru menggunakan berbagai metode pembelajaran. f. Tidak ada siswa yang ketakutan. g. Siswa tidak jenuh. h. Kondisi kelas nyaman/ kondusif. 7. Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu dapat termanfaat secara produktif. Pengamatan a. Guru tidak membawa buku atau bacaan lain yang tidak sesuai materi yang diajarkan. b. Guru tidak menerima tamu selama dikelas. c. Guru tidak mengoperasionalkan Hp selama dikelas. d. Guru tidak membawa koran kedalam kelas. e. Guru tidak mondar mandir meninggalkan kelas. f. Guru tidak merokok di dalam kelas. g. Guru selalu memperhatikan peserta didik. h. Guru tidak banyak berbicara yang menyimpang dari materi. 8. Guru mampu menyesuaikan aktifitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas Pengamatan a. Guru memiliki RPP. b. Guru menguasai berbagai model pembelajaran. c. Guru mampu menggunakan metode pembelajaran yang sesuai di kelas itu. d. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dikelas itu. e. Guru mampu menciptakan kondisi kelas yang kondusif. f. Tidak ada siswa yang merasa takut. g. Peserta didik aktif . h. Tidak ada siswa yang ketiduran. 9. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekan dan berinteraksi dengan peserta didik lain Pengamatan a. Guru memberi problem/kasus terkait dengan materi pembelajaran. b. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanggapi/menjawab. c. Guru memberi kesempatan untuk berdiskusi dengan teman sebangku/ kelompok. d. Guru meminta untuk menyampaikan pendapat/hasil diskusi/mempresentasikan. e. Guru meminta siswa lain untuk menanggapi/ bertanya. f. Guru meminta untuk diperagakan/ mempraktekan. g. Guru meminta siswa untuk berbagi pengalaman. h. Guru meminta dalam menyelesaikan permasalahan dalam proses pembelajaran saling membantu. 10. Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistimatis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagai contoh menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya. Pengamatan a. Guru menentukan metode /pendekatan pembelajaran. b. Guru mempunyai sintak pembelajaran terkait dengan metode yang digunakan. c. Guru mengatur peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. d. Guru menanyakan Tugas kalau ada. e. Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan metode / pendekatan yang digunakan. f. Guru melangkapi/ memberi penguatan tentang materi. g. Guru menambah informasi baru/penting. h. Guru memberi tugas rumah. 11. Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan / atau audiovisual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengamatan a. Guru menuliskan Alat bantu yang digunakan dalam RPP. b. Guru menyiapkan alat bantu mengajar. c. Guru Menggunakan alat bantu sesuai dengan bahan ajar. d. Guru memanfaankan alat bantu sesuai dengan sifat dan karakter materi pembelajaran. e. Dengan alat bantu peserta didik terlihat termotivasi. f. Dengan alat bantu peserta didik kelihatan lebih aktif dalam pembelajaran. g. Guru melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajar. h. Guru memberi tugas via email. D. PENGEMBANGAN POTENSI PESERTA DIDIK 1. Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing-masing. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai format Analisis hasil belajar. b. Guru mempunyai rekapan Nilai Ulangan Harian/ Semester. c. Guru mempunyai Daftar Nilai peserta didik. d. Guru melaksanakan analisis hasil belajar. e. Guru mempunyai Daftar Nilai Kelompok atas f. Guru mempunyai Daftar nilai kelompok bawah. g. Guru mempunyai program remidi. h. Guru mempunyai daftar nilai hasil remidi. i. Guru mempunyai program pengayaan. j. Guru mempunyai Daftar nilai hasil pengayaan. k. Guru mempunyai daftar nilai tugas individu/kelompok. 2. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing-masing. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai RPP. b. Guru menentukan metode/pendekatan belajar. c. Dalam RPP Guru menuliskan langkah –langkah pembelajaran (sintak) d. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah (sintak). e. Guru menggunakan metode yang variatif. f. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai. g. Guru mengajar sesuai dengan kontek. h. Guru memberi kesempatan peserta didik untuk mengeksplor kemampuan yang dimiliki. 3. Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreatifitas dan kemampuan berpikir peserta didik Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai RPP. b. Guru menentukan metode/pendekatan belajar. c. Dalam RPP Guru menuliskan langkah –langkah pembelajaran (sintak). d. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan sintak. e. Guru menggunakan metode yang variatif. f. Guru melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. g. Guru melaksanakan pembelajaran yang meningkatkan tumbuhnya sikap positif. Misal : Kerja sama, saling menghormati, kritis dll. h. Guru menggunakan alat bantu sesuai dengan bahan ajar. 4. Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan pembelajaran pada setiap individu Pengamatan dan Pemantauan a. Guru menyajikan materi dengan jelas. b. Guru aktif mendekati siswa / kelompok . c. Guru aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan. d. Guru aktif membatu kesullitan siswa secara individu maupun kelompok. e. Guru bersikap adil dalam melayani siswa. f. Guru selalu menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi. g. Guru menunjukan respon terbuka terhadap aktivitas siswa. h. Guru menunjukkan hubungan pribadi yang kondusif. 5. Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai daftar nama peserta didik. b. Guru mempunyai biodata peserta didik c. Guru mempunyai Catatan kusus tentang perkembangan hasil belajar peserta didik d. Guru mempunyai daftar siswa kelompok atas dan kelompok bawah e. Guru mempunyai daftar nilai Hasil pengayaan f. Guru mempunyai daftar nilai hasil remidi g. Guru mempunyai catatan kerawanan siswa h. Guru mempunyai catatan kesulitan belajar peserta didik 6. Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru mempunyai data cara belajar peserta didik. b. Guru mempunyai pemetaan cara belajar peserta didik. c. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan cara belajar peserta didik. d. Guru menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pembelajaran. e. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan cara belajar peserta didik. f. Guru menggunakan media pembelajarn yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang diberikan. g. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menggunakan media pembelajaran. h. Guru membantu siswa menggunakan media pembelajaran . i. Guru membantu siswa menyimpulkan pengamatan yang dilakukan bila pembelajarannya menggunakan metode eksperimen. j. Guru memiliki instrument penilaian yang sesuai dengan cara belajarn siswa. k. Guru memiliki hasil penilaian yang sesuai dengan cara belajar siswa. 7. Guru memusatkan perhatian kepada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan. Pengamatan dan Pemantauan a. Guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran yang disajikan. b. Guru memiliki referensi model-model pembelajaran kooperatif yang mengutamakan interaksi dengan siswa. c. Guru menggunakan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan yang mengutamakan interaksi dengan siswa. d. Guru menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran yang memudahkan interaksi dengan siswa. e. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya apabila masih ada materi yang belum dipahami. f. Guru merespon pertanyaan siswa dengan melempar ke siswa lain. g. Guru memberi latihan sebagai feedback terhadap materi yang diajarkan h. Guru membahas pertanyaan siswa secara bersama i. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk mengerjakan atau menjawab setiap latihan yang diberikan. j. Guru memberi kesempatan pada siswa lain untuk mengkoreksi hasil/jawab siswa yang mengerjakan. k. Guru membuat kesimpulan bersama-sama dengan siswa. E. KOMUNIKASI DENGAN PESERTA DIDIK 1. Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka. Pengamatan a. Guru memberi pertanyaan untuk memotivasi siswa di awal pembelajaran. b. Pertanyaan menggunakan kata tanya” bagaimana, menurut pendapatmu, coba jelaskan, pernahkan kalian mendengar, apa yang kamu ketahui tentang” atau yang lain. c. Pertanyaan tidak menggunakan kata-kata yang mempunyai arti terlalu luas agar tidak menimbulkan persepsi yang bermacam-macam. d. Pertanyaan menggunakan kalimat yang cepat dimengerti oleh siswa. e. Pertanyaan tidak menyimpang dari materi yang diajarkan f. Hindari pertanyaan yang bersifat oratoris g. Pertanyaan mengandung kalimat yang dapat menimbulkan partisipasi peserta didik h. Pertanyaan tidak mengandung makna ganda sehingga menimbulkan siswa menjadi bingung. i. Pertanyaan dimulai dari yang mempunyai tingkat kesukaran rendah ke tinggi. j. Setelah kegiatan inti guru memberikan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. k. Guru menggunakan pertanyaan untuk membuat kesimpulan bersama siswa. 2. Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpa menginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasikan pertanyaan/tanggapan tersebut. Pengamatan a. Guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahami. b. Guru memberikan perhatian yang sama semua pertanyaan siswa tanpa pilih kasih antara siswa yang pandai dan tidak. c. Guru mengidentifikasi semua pertanyaan dari siswa. d. Guru memberikan respon positif terhadap pertanyaan atau tanggapan siswa. e. Guru memberi kesempatan pada siswa lainnya untuk menanggapi pertanyaan temannya. f. Guru mengarahkan pertanyaan siswa yang belum dimengerti oleh siswa lain 3. Guru menanggapi pertanyaa peserta didik secara tepat,benar dan mutakir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurukulum, tanpa mempermalukannya. Pengamatan a. Guru benar-benar menguasai materi yang akan diajarkan. b. Guru mempunyai referensi yang cukup dari materi yang diajarkan. c. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik sesuai dengan dasar teori yang tepat, benar, dan mutakhir, sesuai dengan tujuan pembelajaran. d. Guru menanggapi pertanyaan peserta didik dengan arif dan bijaksana. e. Guru memberi respon positif terhadap pertanyaan siswa yang menyimpang tanpa mempermalukannya. f. Guru memberi tanggapan terhadap pertanyaan siswa dengan sabar sampai siswa benar-benar memahami materi yang belum dimengerti. g. Guru berjanji untuk menanggapi pertanyaan siswa dilain waktu terhadap pertanyaan yang belum terjawab. 4. Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik Pengamatan a. Guru mempunyai perencanaan pembelajaran yang tepat yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik. b. Guru menggunakan metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik (missal: CTL, Eksperimen, Diskusi, dll). c. Guru menggunakan model pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik (missal: STAD, GI, TGT, JIGSAW, PBI, Role Playing, dll). d. Guru menggunakan media pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar peserta didik (missal : alat-alat praktikum, charta, multimedia, dll). e. Guru menyajikan pembelajaran sesuai dengan scenario pembelajaran yang direncanakan. 5. Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Pengamatan a. Guru mendengarkan semua jawaban siswa atas pertanyaan yang disampaikan. b. Guru tidak langsung menyalahkan bila jawaban siswa kurang tepat. c. Guru memberi motivasi yang dapat memancing siswa untuk menjawab dengan benar. d. Guru memberi kesempatan siswa lain untuk melengkapi jawaban teman yang kurang tepat . e. Guru memotivasi siswa untuk tidak ragu dalam menjawab pertanyaan. f. Guru membiasakan memberikan pujian terhadap siswa yang menjawab meskipun jawab kurang tepat. g. Guru memberikan reward pada siswa yang menjawab benar (meskipun berupa aplous). 6. Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponya secara lengkap dan relevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik. Pengamatan a. Guru membantu siswa merumuskan kalimat dengan benar atas pertanyaannya. b. Guru memberi respon secara urut, lengkap dan relevan terhadap pertanyaan siswa. c. Guru mengembalikan kepada siswa yang bertanya terhadap jawaban yang diberikan sampai siswa benar-benar memahami. d. Guru menggunakan kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dalam menjawab pertanyaan siswa. e. Guru tidak ragu memberikan jawaban pada siswa. f. Guru menggunakan dasar teori yang relevan untuk manjawab pertanyaan siswa. F. PENILAIAN DAN EVALUASI 1. Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu sesuai yang tertulis dalam RPP. Pengamatan a. Guru menyusun rancangan penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam satu semester. b. Guru merencanakan penilaian dalam silabus dan RPP. c. Guru membuat kisi-kisi penulisan soal. d. Guru membuat kartu soal. e. Guru membuat naskah soal. f. Guru membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran/penilaian. 2. Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formatif yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari. Pengamatan a. Guru memahami pengertian teknik penilaian b. Guru dapat menyebutkan dan menjelaskan teknik-teknik penilaian c. Guru memahami jenis penilaian d. Guru dapat menyebutkan dan menjelaskan jenis-jenis penilaian. e. Guru melaksanakan penilaian Observasi f. Guru melaksanakan penilaian Penugasan g. Guru melaksanakan penilaian Portofolio h. Guru melaksanakan penilaian Projek i. Guru melaksanakan penilaian Produk (hasil karya) j. Guru melaksanakan penilaian Inventori k. Guru melaksanakan penilaian Jurnal l. Guru melaksanakan penilaian diri 3. Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahanya masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan. Pengamatan a. Guru membuat analisis hasil evaluasi. b. Guru menentukan peserta didik yang memperoleh hasil kurang dari KKM pada setiap indikator. c. Guru menentukan peserta didik yang memperoleh hasil lebih dari KKM pada setiap indikator. d. Guru membuat program remedial bagi peserta didik yang memperoleh hasil kurang dari KKM pada setiap indikator. e. Guru membuat program pengayaan bagi peserta didik yang memperoleh hasil lebih dari KKM pada setiap indikator. f. Guru melaksanakan program remedial bagi peserta didik yang memperoleh hasil kurang dari KKM pada setiap indikator. g. Guru melaksanakan program pengayaan.bagi peserta didik yang memperoleh hasil lebih dari KKM pada setiap indikator. h. Guru membuat analisis Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa per KD. i. Guru menentukan hasil pencapaian kompetensi dari KKM pada setiap kompetensi dasar. j. Guru menentukan topik / kompetensi dasar yang sulit. 4. Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikanya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya. Pengamatan a. Guru menjelaskan cara memperoleh masukan balik tentang pengajarannya. b. Guru memiliki catatan masukan balik oleh peserta didik. c. Guru memiliki catatan masukan balik / komentar dari teman sekerja. d. Guru memiliki catatan refleksi/evaluasi diri. e. Guru memilih dan melaksanakan catatan masukan balik oleh peserta didik. f. Guru memilih dan melaksanakan catatan masukan balik / komentar dari teman sekerja. g. Guru memilih dan melaksanakan catatan refleksi/evaluasi diri. h. Guru membuktikan/menuangkan masukan melalui catatan. i. Guru membuktikan/menuangkan masukan melalui jurnal pembelajaran. j. Guru membuktikan/menuangkan masukan melalui rancangan pembelajaran. k. Guru membuktikan/menuangkan masukan melalui materi tambahan. 5. Guru memanfaatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya. Pengamatan a. Guru memperhatiakan siswa yang memiliki hasil belajar dibawah KKM lebih mendapat perhatian. b. Guru meningkatkan motivasi belajar peserta didik. c. Guru menggunakan metode yang bervariasi. d. Guru menggunakan alat peraga/bantu yang sesuai. e. Guru mengubah strategi pembelajaran yang berbeda dengan sebelumnya. f. Guru Menyusun perangkat penilaian sesuai indikator. g. Guru Melaksanakan penilaian. h. Guru Memeriksa /jawaban/memberikan skor hasik belajar berdasarkan indikator. i. Guru Menilai hasil belajar berdasar kriteia penilaian yang telah ditentukan. j. Guru Mengolah hasil penilaian. k. Guru Menganalisis penilaian berdasar tingkat kesukaran,daya pembeda,validitas, dan reabilitas. l. Guru Menyimpulkan hasil penilaian secara jelas dan logis. m. Guru Menyusun laporan penilaian. PROFESIONAL A. Penguasaan Materi, Struktur, Konsep dan Pola Pikir Keilmuan yang Mendukung Mata Pelajaran yang Diampu. 1. Guru melakukan pemetaan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk mata pelajaran yang diampunya, untuk mengidentifikasi materi pembelajaran yang dianggap sulit, melakukan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan memperkirakan alokasi waktu yang diperlukan. Pengamatan a. Guru memiliki buku Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi (softcopy dan/atau hardcopy). b. Guru mempunyai pemetaan SK dan KD mata pelajaran yang diampunya. c. Guru memiliki beberapa buku materi pelajaran. d. Guru memiliki RPP yang tersusun sesuai dengan format yang baku. e. Guru menyampaikan SK/KD yang akan dicapai pada kegiatan awal pembelajaran. f. Guru menguasai materi pelajaran (topik) yang disajikan di kelas. g. Guru menyajikan materi pelajaran (topik) sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan dalam RPP yang telah disusun. h. Guru mengidentifikaasikan materi pelajaran (topik) yang akan disajikan. i. Guru mengidentifikasikan peserta didik yang mengalami kesulitan memahami topik yang sulit. j. Guru menyusun perencanaan pembelajaran ulang terhadap materi pelajaran (topik) yang sulit untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. 2. Guru menyertakan informasi yang tepat dan mutakir didalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Pengamatan a. Guru memiliki beberapa buku materi pelajaran terbitan baru yang sesuai BNSP. b. Guru memiliki dokumen sebagai sumber materi pelajaran selain dari buku (misal : dari internet). c. Materi pelajaran yang disusun dalam RPP berurutan mulai dari yang mudah, sedang dan sukar. d. RPP yang disusun guru dengan mengambil contoh soal (permasalahan) yang dikaitkan dengan kondisi yang sedang berkembang e. Metode pembelajaran yang disusun guru RPP sesuai dengan materi pelajaran (topik) yang akan disajikan. f. Guru menyajikan materi pelajaran (topik) sesuai dengan RPP. g. Guru menyajikan contoh soal sesuai dengan RPP. h. Guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran (topik) yang disajikan.   3. Guru menyusun materi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang berisi informasi yang tepat mutaakhir, dan yang membantu peserta didik untuk memahami konsep materi pembelajaran. Pengamatan a. Guru memiliki beberapa buku materi pelajaran terbitan baru yang sesuai BNSP. b. Guru memiliki dokumen sebagai sumber materi pelajaran selain dari buku (misal : dari internet). c. Materi pelajaran yang disusun dalam RPP berurutan mulai dari yang mudah, sedang dan sukar. d. RPP yang disusun guru dengan mengambil contoh soal (permasalahan) yang dikaitkan dengan kondisi yang sedang berkembang. e. Metode pembelajaran yang disusun guru RPP sesuai dengan materi pelajaran (topik) yang akan disajikan. f. Guru menyajikan materi pelajaran (topik) sesuai dengan RPP. g. Guru menyajikan contoh soal sesuai dengan RPP. h. Guru menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan materi pelajaran (topik) yang disajikan. i. Guru merespon dan memperhatikan pertanyaan peserta didik yang belun faham terhadap topik yang disajikan. j. Guru mengidentifikasi pertanyaan dari peserta didik. k. Guru memilih pertanyaan peserta didik untuk dibahas bersama. l. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik yang lainnya untuk menanggapi pertanyaan yang telah dipilih. m. Guru menjelaskan kembali topik yang belum difahami peserta didik. n. Guru membantu siswa membuat kesimpulan dari topik yang telah disajikan. B. Pengembangan Keprofesionalan Melalui Tindakan yang Reflektif 1. Guru melakukan evaluasi diri secara spesipik, lengkap, dan didukung dengan contoh pengalaman diri sendiri. Pemantauan a. Guru memiliki dokumen format 1 (evaluasi diri guru). b. Guru memiliki dokumen format 2 (Rencana Tahunan program PKB). c. Guru memiliki dokumen format 3 (Refleksi diri guru) d. Guru memiliki surat tugas untuk mengikuti kegiatan PKB. e. Guru memiliki sertifikat tentang keikutsertaannya dalam kegiatan PKB. f. Guru memiliki materi hasil kegiatan PKB. g. Guru dapat menjelaskan dampak PKB terhadap pembelajaran dengan contoh. h. Guru memiliki buku sumber yang sesuai dengan materi pelajaran. i. Guru menggunakan sumber belajar/media dalam pembelajaran. j. Guru memiliki sertifikat keikutsertaannya dalam MGMP. k. Guru melakukan pengukuran hasil belajar. l. Guru melakukan remidial dan pengayaan. m. Guru melaporkan hasil belajar. 2. Guru memiliki jurnal pembelajaran, catatan masukan dari teman sejawat atau hasil penilaian proses pembelajaran sebagai bukti yang menggambarkan kinerjanya. Pemantauan a. Guru memiliki jadwal mengajar. b. Guru memiliki jurnal mengajar. c. Guru memiliki Rencana Pekan Efektif. d. Guru memiliki Program Tahunan. e. Guru memiliki Program Semester. f. Guru memiliki SILABUS. g. Guru memiliki RPP. h. Guru memiliki soal-soal ulangan,ujian untuk pengambilan nilai siswa. i. Guru memiliki dokumen remidial dan pengayaan. j. Guru memiliki ANALISIS HASIL EVALUASI BELAJAR siswa. k. Guru memiliki daftar nilai siswa. l. Guru mempunyai catatan hasil penilaian proses pembelajaran. 3. Guru memanfaatkan bukti gambaran kinerjanya untuk mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran selanjutnya dalam program pengembangan kepropesionalan berkelanjutan (PKB). Pemantauan a. Guru mempunyai catatan identifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya. b. Guru mempunyai buku bimbingan siswa tentang penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya. c. Guru mempunyai buku bimbingan tentang mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik. d. Guru memberi penjelasan tentang penggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik. e. Guru mempunyai catatan tentang respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya f. Guru mempunyai jurnal mengajar. g. Guru mempunyai RPP berkarakter. h. Guru memberi penjelasan tentang penggunaan alat bantu mengajar, dan/atau audio-visual (termasuk TIK) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. i. Guru mempunyai buku analisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing-masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.   4. Guru dapat mengaplikasikan Pengalaman PKB dalam merencanakan, pelakanaan, penilaian pembelajaran dan tindak lanjutnya. Pemantauan a. Guru memliki program tahunan dalam pengajaran. b. Guru memiliki program semester kelas yang diajarnya. c. Guru memiliki RPP kelas yang diajarnya. d. Guru memiliki daftar nilai siswa e. Guru memiliki daftar absensi siswa. f. Guru memiliki pecan efektif dalam satu tahun. g. Guru memilik Peta konsep SK dan KD dalam pengajaran. h. Guru memiliki penentuan KKM siswa pada kelas yang diajarnya. i. Guru memiliki silabus dalam program pengajaran. j. Guru memiliki kisi-kisi soal ulangan harian. k. Guru memiliki kartu soal ulangan harian. l. Guru memiliki Kunci soal jawaban ulangan harian. m. Guru memiliki analisis ulangan harian n. Guru memiliki program perbaikan dan pengayaan siswa o. Guru memliki buku tindakan siswa yang bermasalah. 5. Guru melakukan penelitian, mengembangkan karya inovatif, mengikuti kegiatan ilmiah (misalnya seminar, konferensi), dan aktif dalam melaksanakan PKB. Pemantauan a. Guru memiliki sertifikkat bahwa yang bersangkutan pernah mengikuti diklat cara pembuatan karya ilmiah atau karya inovatif. b. Guru memiliki konsep-konsep cara –cara membuat karya ilmiah. c. Guru memiliki contoh contoh karya ilmiah. d. Guru memiliki judul-judul karya ilmiah dari internet sebagai data pembanding. e. Guru memiliki catatan-catatan kejadiaan kejadian yang janggal didalam kelas sehingga bisa ditindak lanjuti sebagai bahan penelitian. f. Guru memiliki laporan penelitian langsung disekolahnya dalam tindak lanjut kejadian dalam kelas. g. Guru mempunyai catatan tentang pertemuaan dengan guru sma lain untuk mendiskusikan hasil penelitian. h. Guru mempunyai catatan tentang pertemuaan dengan guru sma lain untuk mendiskusikan judul dalam penelitiaan. i. Guru menjelaskan tentang perlunya mengadakan penelitian. j. Guru menjelaskan tentang tahap-tahap penelitian. 6. Guru dapat memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi dan PKB. Pemantauan a. Guru dapat menjelaskan cara meyimpan fail dalam komputer. b. Guru dapat menjelaskan cara membuka kembali file yang telah disimpan pada komputernya. c. Guru dapat menjelaskan cara membuka file pada flash disc dan compact disc. d. Guru dapat menjelaskan cara meng-upload maupun men-download data dari internet. e. Guru dapat menjelaskan cara penyampaian materi dengan menggunakan program MS Power Point. f. Guru dapat menjelaskankan cara menampil-kan gambar/film dalam proses pembelajaran. g. Guru dapat menjelaskan tentang kesulitan dan kemudahan dalam mengajar dengan menggunakan komputer. h. Guru dapat menjelaskankan cara pengajaran dengan menggunakan LCD. i. Guru dapat menjelaskankan cara menghitung dengan menggunakan program MS Excel.   REKAP NILAI SETIAP KOMPETENSI Nilai setiap kompetensi tersebut kemudian direkapitulasi dalam format hasil penilaian kinerja guru (Lampiran 1C bagi PK Guru Kelas/Mata Pelajaran atau 2C bagi PK Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor) untuk mendapatkan nilai total PK GURU. Nilai total ini selanjutnya dikonversikan ke dalam skala nilai dengan menggunakan rumus sebagai berikut. Keterangan: • Nilai PKG (skala 100) maksudnya nilai PK Guru dalam skala 0 ‐ 100 • Nilai PKG adalah nilai PK GURU sebelum diubah dalam skala 0 – 100 • Nilai PKG Tertinggi adalah nilai tertinggi PK GURU yang dapat dicapai, yaitu 56 (=14 x 4) bagi PK GURU pembelajaran (14 kompetensi), dan 68 (=17 x 4) bagi PK Guru pembimbingan (17 kompetensi). Tabel 10. Perolehan Nilai Kinerja Guru dan Konversinya Nilai hasil PK Guru Pembelajaran (skala 14-56) Nilai hasil PK Guru BK/Konselor (skala 17-68) Nilai PK (skala 0-100) Sebutan Dikon versikan 50-56 62-68 91 – 100 Amat baik 125% 42-50 52-61 76 – 90 Baik 100% 34-41 41-51 61 – 75 Cukup 75% 28-33 34-40 51 – 60 Sedang 50% ≤ 27 ≤ 33 ≤ 50 Kurang 25%   Contoh: Lampiran 1 C REKAP HASIL PENILAIAN KINERJA GURU KELAS/MATA PELAJARAN A Nama : Sayin Supriadi Muradi, M.Pd. N I P : 19630315 199003 1 012 Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 15-03-1963 Pangkat/Jabatan/Golongan : Pembina Tingkat I / Guru Madya / IV/b TMT sebagai guru : 01-03-1990 Masa Kerja : 23 tahun 09 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki B Nama Instansi/Sekolah : SMK Negeri 2 Kebumen Telp / Fax : (0287)381801/ 381802 Kelurahan : Sumberadi Kecamatan : Kebumen Kabupaten/kota : Kebumen Provinsi : Jawa Tengah Periode Penilaian Formatif √ 1 Juli 2014 s d 30 Juni 2015 Sumatif √ Tahun 2014/2015 (tgl,tahun, bulan) Kemajuan NO K O M P E T E N S I NILAI *) A. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik 3 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik 4 3. Pengembangan kurikulum 3 4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik 4 5. Pengembangan potensi peserta didik 4 6. Komunikasi dengan peserta didik 3 7. Penilaian dan evaluasi 4 B. Kepribadian 8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional 4 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan 4 10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 4 C. Sosial 11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif 4 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, danmasyarakat 4 D. Profesional 13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu 4 14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif 4 Jumlah (Hasil penilaian kinerja guru) 53 *) Nilai diisi berdasarkan laporan dan evaluasi PK Guru. Nilai minimum per kompetensi = 1 dan nilai maksimum = 4 Kebumen, 30 Juni 2015 Guru yang Dinilai Penilai Kepala Sekolah Sayin Supriadi Muradi,M.Pd. Drs.Burus.M.Pd Drs. Haryoko, MM. NIP. 19630406 198803 1 010 NIP.19680420 199504 1 001 Dari contoh di atas, diperoleh hasil PK GURU sebesar 53 maka. Dengan demikian nilai PK Guru Sayin Supriadi Muradi, M.Pd berdasarlan table 10 dengan sebutan amat baik atau NPK = 125%. Konversi Nilai Hasil PK GURU ke Angka Kredit Konversi nilai PK GURU ke angka kredit untuk pembelajaran atau pembimbingan setiap tahun bagi guru diperhitungkan dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: • AKK adalah angka kr` Tabel 11. Persyaratan Angka Kredit untuk Kenaikan Pangkat dan Jabatan Fungsional Guru   Contoh: Menghitung Perolehan Angka Kredit Upin, M.Pd seorang guru Mapel Kejuruan Teknik Kendaraan Ringan, golongan IV/a, selama 1 tahun membuat 1 PTK lulus penilaian, dan mengikuti diklat kompetensi selama 32 jam dan telah dibuat laporan. NPK= 53, jumlah jam mengajar 25 jam. Yang bersangkutan tidak mendapat tugas tambahan tertentu, menjadi anggota PGRI 1 tahun dan mengawasi UN 1 kali, ujian sekolah 1 kali. Akan menghitung angka kredit : 1. Menghitung angka kredit tahunan pada tahun 2015, maka angka kredit unsur pembelajaran yang diperoleh tahun 2015 adalah. Jam wajib 24 – 40 jam 2. Menghitung Angka kredit keseluruhan pada periode tersebut jika nilai pada PAK sebelumnya = 592,188 dengan rincian sebagai berikut: a. Mengikuti pendidikan = 100 b. Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu = 431,828 c. Pengembangan diri = 25,000 d. Unsur penunjang tugas guru = 35,360 Jumlah total angka kredit = 592,188 Penyelesaian 1. Menghitung perolehan angka kredit tahunan NPK= 53, termasuk sangat baik atau 125% a. Angka kredit unsure pembelajaran / tahun Angka Kredit per tahun = {(150 – (12+4+15) x (1 x 125%)}/4 = {(150 – 31) x 1,25}/4 = {( 119) x 1,25}/4 = 37,19 b. Angka kredit unsure PKB Pengembangan diri 1 kali = 2 Publikasi ilmiah (PTK) 1 kali = 4 Jumlah = 6 c. Angka kredit unsur penunjang Anggota PGRI = 0,75 Mengawasi UN = 0,08 Mengawasi UAS = 0,08 Jumlah = 0,91 Jumlah angka kredit yang diperoleh Upin tahun 2015 =37,19 + 6 + 0,91 = 44,098   Contoh Lampiran 1 D FORMAT PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT PK GURU KELAS/MATA PELAJARAN a Nama : Upin, M.Pd. N I P : 19630315 199003 1 012 Tempat/Tanggal Lahir : Ciamis, 15-03-1963 Pangkat/Jabatan/Golongan : Pembina Tingkat I / Guru Madya / IV/b TMT sebagai guru : 01-03-1990 Masa Kerja : 23 tahun 09 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki b Nama Instansi/Sekolah : SMK Negeri Telp / Fax : (0287)xxxxxx/ xxxxxx Kelurahan : Sumberadi Kecamatan : Kebumen Kabupaten/kota : Kebumen Provinsi : Jawa Tengah Nilai PK GURU (Pembelajaran) 53 Konversi nilai PK GURU ke dalam skala 0 – 100 sesuai Permenneg PAN & RM No. 16 Tahun 2009 dengan menggunakan rumus; 94,64 Berdasarkan hasilkonversi kedalam skala nilai sesuai dengan peraturan tersebut, selanjutnya ditetapkan sebutan dan prosentase angka kreditnya 125% Amat Baik Perolehan angka kredit (pembelajaran) yang dihitung berdasarkan rumus 37,19 Kebumen, 30 Juni 2015 Guru yang Dinilai Penilai Kepala Sekolah Upin,M.Pd. Ros.M.Pd Drs. Haryoko, MM. NIP. NIP.   2. Menghitung nilai angka kredit keseluruhan dana usulan (DUPAK) CONTOH PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 860 / /2014 MASA PENILAIAN : 01 Juli 2014 S.D. 30 Juni 2015 I KETERANGAN PERORANGAN 1 N a m a : Upin, M.Pd 2 N I P : 19560513 198203 1 007 3 NUPTK : 5845734636200032 4 Nomor Seri KARPEG : C 0308112 5 Pangkat / Golongan Ruang / TMT : Pembina TK, 1, gol. IV/b /01-10-2011 6 Tempat dan Tanggal Lahir : Ciamis, 15-03-1963 7 Jenis Kelamin : Laki-laki 8 Pendidikan Tertinggi : S.2/Manajemen Pendidikan 9 Jabatan Fungsional / TMT : Guru Madya 10 Masa kerja golongan Lama : 23 tahun 09 bulan Baru : 24 tahun 09 bulan 11 Unit kerja : SMK Negeri II PENETAPAN ANGKA KREDIT LAMA BARU JUMLAH 1 UNSUR UTAMA a Pendidikan 1) Mengikuti pendidikan dan memperoleh gelar/ijazah/akta 100,000 0,000 100,000 2) Mengikuti pelatihan prajabatan b Pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu 431,828 37,19 469,018 c Pengembangan keprofesian berkelanjutan 1) Melaksanakan pengembangan diri 25,000 2,000 27,000 2) Melaksanakan publikasi ilmiah 0,000 4,000 4,000 3) Melaksanakan karya inovatif 0,000 0,000 0,000 JUMLAH UNSUR UTAMA 2 UNSUR PENUNJANG 1) Ijazah yang tidak sesuai 0,000 0,000 0,000 2) Pendukung tugas guru 35,360 0,91 36,27 3) Memperoleh Penghargaan 0,000 0,000 JUMLAH UNSUR PENUNJANG JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG 592,188 44,10 636,288 III BELUM DAPAT DIPERTIMBANGKAN UNTUK DINAIKAN JABATAN: GURU MADYA ; GOLONGAN IV B; TMT: 1 Juli 2014 TABEL PEMBANTU PERHITUNGAN AK GURU TABEL PEMBANTU PERHITUNGAN AK GURU UNTUK PERSYARATAN NAIK PANGKAT 1 TINGKAT KE JENJANG YANG LEBIH TINGGI No Gol/ Jafung AK PBM/ th Sebutan (NPK) AK PBM Diperolek AKPKB AKP (Penun-jang) AKK AK/Gol/Jab minimal PD Ki/n 100 1 3a-3b 10,50 Amat baik 13,13 3 0 10 50 150 2 Pertama 10,50 Baik 10,50 3 0 5 50 3 10,50 Cukup 7,88 3 0 5 50 4 10,50 Sedang 5,25 3 0 5 50 5 10,50 Kurang 2,63 3 0 5 50 6 3b-3c 9,50 ab 11,88 3 4 5 50 200 7 Madya 9,50 b 9,50 3 4 5 50 8 9,50 ck 7,13 3 4 5 50 9 9,50 sd 4,75 3 4 5 50 10 9,50 kr 2,38 3 4 5 50 11 3c-3d 20,25 ab 25,31 3 6 10 100 300 12 Madya 20,25 b 20,25 3 6 10 100 13 20,25 ck 15,19 3 6 10 100 14 20,25 sd 10,13 3 6 10 100 15 20,25 kr 5,06 3 6 10 100 16 3d-4a 19,50 ab 24,38 4 8 10 100 400 17 Madya 19,50 b 19,50 4 8 10 100 18 19,50 ck 14,63 4 8 10 100 19 19,50 sd 9,75 4 8 10 100 20 19,50 kr 4,88 4 8 10 100 21 4a-4b 29,75 ab 37,19 4 12 15 150 550 22 Madya 29,75 b 29,75 4 12 15 150 23 29,75 ck 22,31 4 12 15 150 24 29,75 sd 14,88 4 12 15 150 25 29,75 kr 7,44 4 12 15 150 26 4b-4c 29,75 ab 37,19 4 12 15 150 700 27 Madya 29,75 b 29,75 4 12 15 150 28 29,75 ck 22,31 4 12 15 150 29 29,75 sd 14,88 4 12 15 150 30 29,75 kr 7,44 4 12 15 150 31 4c-4d 29,00 ab 36,25 5 14 15 150 850 32 Utama 29,00 b 29,00 5 14 15 150 33 29,00 ck 21,75 5 14 15 150 34 29,00 sd 14,50 5 14 15 150 35 29,00 kr 7,25 5 14 15 150 36 4d-4e 28,75 ab 35,94 5 20 40 200 1050 37 Utama 28,75 b 28,75 5 20 40 200 38 28,75 ck 21,56 5 20 40 200 39 28,75 sd 14,38 5 20 40 200 40 28,75 kr 7,19 5 20 40 200 Keterangan: Ab=Amat baik b. = baik Ck=cukup Sd=sedang Kr =kurang LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TANGGAL: 10 November 2009 RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN KODE SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA 1 PENDIDIKAN 1. Mengikuti pendidikan dan memperoleh gelar/ijazah/akta 1.1 Doktor (S-3) 01 Ijazah 200 Semua Jenjang 1.2 Magister (S-2) 02 Ijazah 150 Semua Jenjang 1.3 Sarjana (S-1) / Diploma IV 03 Ijazah 100 Semua Jenjang 2. Mengikuti pelatihan prajabatan 2.1 Pelatihan prajabatan fungsional bagi Guru Calon Pegawai Negeri Sipil / program induksi 04 STTPP 3 Semua Jenjang 2 PEMBELAJARAN/ BIMBINGAN DAN TUGASTERTENTU 1. Melaksanakan proses pembelajaran 1.1 Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran 05 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 2. Melaksanakan proses bimbingan 2.1 Merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil pembimbingan, menganalisis hasil pembimbingan, melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan 06 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3. Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah / madrasah. 3.1 Menjadi Kepala Sekolah/Madrasah per tahun 07 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.2 Menjadi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah per tahun 08 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.3 Menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya 09 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.4 Menjadi kepala perpustakaan 10 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.5 Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau yang sejenisnya 11 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.6 Menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, pendidikan terpadu atau yang sejenisnya. 12 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.7 Menjadi wali kelas 13 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.8 Menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya 14 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.9 Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar. 15 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.10 Membimbing guru pemula dalam program induksi 15.a Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.11 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler 16 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.12 Menjadi pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif 17 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.13 Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus Guru Kelas) 18 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3 PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1. Melaksanakan pengembangan diri 1.1 Mengikuti diklat fungsional: a. Lamanya lebih dari 960 jam 19 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 15 Semua Jenjang b. Lamanya antara 641 s.d 960 jam 20 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 9 Semua Jenjang c. Lamanya antara 481 s.d 640 jam 21 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 6 Semua Jenjang d. Lamanya antara 181 s.d 480 jam 22 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 3 Semua Jenjang e. Lamanya antara 81 s.d 180 jam 23 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 2 Semua Jenjang f. Lamanya antara 30 s.d 80 jam 24 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 1 Semua Jenjang 1.2 Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru a. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok kerja guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran 25 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,15 Semua Jenjang b. keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, kologium dan diskusi panel) 1) Menjadi pembahas pada kegiatan ilmiah 26 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,2 Semua Jenjang 2) Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah 27 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,1 Semua Jenjang c. Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru 28 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,1 Semua Jenjang 2 Melaksanakan Publikasi Ilmiah 2.1 Presentasi pada forum ilmiah a. Menjadi pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah 29 Surat keterangan dan makalah pemrasaran 0,2 Semua Jenjang b. Menjadi pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah 30 Surat keterangan dan makalah pemrasaran 0,2 Semua Jenjang 2.2 Melaksanakan publikasi Ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal. a. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau telah lulus dari penilaian BNSP. 31 Buku 4 Semua Jenjang b. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi. 32 Karya tulis dalam majalah / jurnal ilmiah 3 Semua Jenjang c. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi. 33 Karya tulis dalam majalah / jurnal ilmiah 2 Semua Jenjang d. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota. 34 Karya tulis dalam majalah / jurnal ilmiah 1 Semua Jenjang e. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya, disimpan di perpustakaan. 35 Laporan 4 Semua Jenjang f. Membuat makalah berupa tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya, tidak diterbitkan, disimpan di perpustakaan. 36 Makalah 2 Semua Jenjang g. Membuat Tulisan Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya. 1) Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat nasional 37 Artikel Ilmiah 2 Semua Jenjang 2) Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat provinsi (koran daerah). 38 Artikel Ilmiah 1,5 Semua Jenjang h. Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya. 1) Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang terakreditasi 39 Artikel Ilmiah 2 Semua Jenjang 2) Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang tidak terakreditasi/tingkat propvinsi. 40 Artikel Ilmiah 1,5 Semua Jenjang 3) Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat lokal (kabupaten/kota/ sekolah/madrasah dstnya). 41 Artikel Ilmiah 1 Semua Jenjang 2.3 Melaksanakan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru: a. Membuat buku pelajaran per tingkat/buku pendidikan per judul: 1) Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP 42 Buku 6 Semua Jenjang 2) Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN 43 Buku 3 Semua Jenjang 3) Buku pelajaran dicetak oleh penerbit tetapi belum ber-ISBN. 44 Buku 1 Semua Jenjang b. Membuat modul/diktat pembelajaran per semester: 1) Digunakan di tingkat Provinsi dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Provinsi. 45 Modul /diktat 1,5 Semua Jenjang 2) Digunakan di tingkat kota/kabupaten dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. 46 Modul / diktat 1 Semua Jenjang 3) Digunakan di tingkat sekolah/madrasah setempat 47 Modul / diktat 0,5 Semua Jenjang c. Membuat buku dalam bidang pendidikan: 1) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN. 48 Buku 3 Semua Jenjang 2) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit tetapi belum ber-ISBN. 49 Buku 1,5 Semua Jenjang d. Membuat karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/madrasah tiap karya. 50 Karya hasil terjemahan 1 Semua Jenjang e. Membuat buku pedoman guru 51 Buku 1,5 Semua Jenjang 3 Melaksanakan Karya Inovatif 3.1 Menemukan teknologi tepatguna a. Kategori Kompleks 52 Hasil karya 4 Semua Jenjang b. Kategori Sederhana 53 Hasil karya 2 Semua Jenjang 3.2 Menemukan / menciptakan karya seni a. Kategori kompleks 54 Hasil karya 4 Semua Jenjang b. Kategori sederhana 55 Hasil karya 2 Semua Jenjang 3.3 Membuat / modifikasi alat pelajaran / peraga / praktikum: a. Membuat alat pelajaran: 1) Kategori kompleks 56 Alat pelajaran 2 Semua Jenjang 2) Kategori sederhana 57 Alat pelajaran 1 Semua Jenjang b. Membuat alat peraga: 1) Kategori kompleks 58 Alat peraga 2 Semua Jenjang 2) Kategori sederhana 59 Alat peraga 1 Semua Jenjang c. Membuat alat praktikum: 1) Kategori kompleks 60 Alat Praktik 4 Semua Jenjang 2) Kategori sederhana 61 Alat Praktik 2 Semua Jenjang 3.4 Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal dan sejenisnya a. Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/ Pedoman/ Soal dan sejenisnya pada tingkat nasional. 62 SK 1 Semua Jenjang b. Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/ Pedoman/ Soal dan sejenisnya pada tingkat provinsi. 63 SK 1 Semua Jenjang 4 PENUNJANG TUGAS GURU 1 Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya: a. Doktor (S-3) 64 Ijazah 15,00 Semua Jenjang b. Pascasarjana (S-2) 65 Ijazah 10,00 Semua Jenjang c. Sarjana (S-1) / Diploma IV 66 Ijazah 5,00 Semua Jenjang 2 Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru: a. Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata / praktik industri / ekstrakurikuler dan yang sejenisnya 67 laporan 0,17 Semua Jenjang b. Sebagai pengawas ujian penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat : 1) Sekolah 68 SK 0,08 Semua Jenjang 2) Nasional 69 SK 0,08 Semua Jenjang c. Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai: 1) Pengurus aktif 70 SK 1 Semua Jenjang 2) Anggota aktif 71 SK 0,75 Semua Jenjang d. Menjadi anggota kegiatan kepramukaan, sebagai: 1) Pengurus aktif 72 SK 1 Semua Jenjang 2) Anggota aktif 73 SK 0,75 Semua Jenjang e. Menjadi tim penilai angka kredit 74 DUPAK 0,04 Semua Jenjang f. Menjadi tutor/pelatih/instruktur 75 2 Jampel 0,04 Semua Jenjang 3 Perolehan penghargaan/tanda jasa 3.1 Memperoleh Penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya a. 30 (tiga puluh) tahun 76 Sertifikat/Piagam 3 Semua jenjang b. 20 (dua puluh) tahun 77 Sertifikat/Piagam 2 Semua jenjang c. 10 (sepuluh) tahun 78 Sertifikat/Piagam 1 Semua jenjang 3.2 Memperoleh Penghargaan/tanda jasa 79 Sertifikat/Piagam 1 Semua jenjang MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI, E. E. MANGINDAAN . MERENCANAKAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 1. PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Pasal 2 , Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 3 (2) Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.(2) Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Tugas utama Guru PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru (1) Tugas utama Guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. (2) Beban kerja Guru untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan/atau melatih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka dalam 1 (satu) minggu.(3) Beban kerja Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik dalam 1 (satu) tahun. Kewajiban Guru 1. PP Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru Pasal 2 , Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 2. Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya Pasal 6 , Kewajiban Guru dalam melaksanakan tugas adalah: a. merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/ bimbingan yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan; b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; c. bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, danstatus sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik Guru, serta nilai agama dan etika; dan e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa. Pasal 7. Guru bertanggungjawab menyelesaikan tugas utama dan kewajiban sebagai pendidik sesuai dengan yang dibebankan kepadanya. Selanjutnya dalam PP Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. 1. Melakukan refleksi terhadap kinerja sendiri secara terus menerus. 2. Memanfaatkan hasil refleksi dalam rangka peningkatan keprofesionalan. 3. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk peningkatan keprofesionalan. 4. Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Dasar Hukum 1. Permenneg PAN dan RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya 2. Undang‐Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 74 tahun 2008 Tentang guru 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor; 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya Berdasarkan tuntutan kualifikasi dan kompetensi serta pelaksanaan tugas dan kewajiban guru tersebut di atas, perlu mengembangkan keprofesian secara berkelanjutan untuk mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber. Sehingga menjamin kepastian siswa (peserta didik) untuk mendapatkan pelayanan dan pengalaman belajar yang efektif untuk meningkatkan potensi diri secara optimal melalui penguasaan iImu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan perkembangan masyarakat abad 21 serta memiliki jati diri sebagai pribadi yang luhur sesuai nilai‐nilai keluruhan bangsa. Adapun langkah-langkah untuk mengembangkan keprofesian berkelanjutan guru, melalui evaluasi diri, perencanaan dan pelaksanaan PKB, dan penilaian kinerja setiap tahun. Berikut disajikan contoh evaluasi diri dan rencana PKB. Cara melakukan Evaluasi Diri 1. Cermati Kompetensi ( Pedagogik, Kepribadian, Sosial, dan Profesional , serta Rubrik-Rubbriknya) 2. Tulis kelebihan dan kelemahan masing-masing kompetensi sesuai dengan Bapak/Ibu pada Format 1 Evaluasi Diri (Lihat Contoh) 3. Salin kelemahan-kelemahan setiap kompetensi yang akan dikembangkan pada Format 2 Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan, dan tentukan rencana pelaksanaan dengan member (v) pada kolom 1,2,3,4,5, dan/atau 6 (lihat contoh). Contoh Format 1: Evaluasi Diri Guru untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru (diisi oleh Guru) Nama Sekolah: Nomor Statistik Sekolah: Alamat: Jalan Padaherang Kecamatan: Kabupaten/Kota: Nama Guru: Sayin Tahun Ajaran: 2014/2015 Tanggal: 12 Februari 2015 DIMENSI KOMPETENSI EVALUASI DIRI TERHADAP INDIKATOR KINERJA Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik Saya sudah mengenali karakteristik peserta didik 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik Saya belum menguasai berbagai teori belajar dan implementasinya dalam pembelajaran terutama teori-teori belajar yang melandasi model-model pembelajaran kooperatif, problem based learning 3. Pengembangan kurikulum Saya masih belum paham bagaimana menyusun silabus dan RPP sesuai standar proses 4. Kegiatan belajar yang mendidik Saya sudah dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai RPP yang saya buat, tetapi belum paham bagaimana strategi pembelajaran yang mendidik itu implementasinya di kelas 5. Pengembangan potensi peserta didik Saya belum dapat mengoptimalkan pengembangan potensi peserta didik 6. Komunikasi dengan peserta didik Komunikasi saya dengan peserta didik lancar-lancar saja, saya tidak menemukan kendala dalam aspek ini. 7. Penilaian dan evaluasi Saya merasa tidak mengalami kendala dalam melakukan penilaian kepada peserta didik Kepribadian 8. Bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Saya sudah berperilaku sesuai dengan norma agama yang saya yakini dan norma-norma hukum serta sosial yang berlaku baik di sekolah maupun di masyarakat 9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan Saya sudah berusaha menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap dan stabil, tidak emosional dalam menghadapi masalah dan bergaul dengan rekan sejawat dan peserta didik 10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan rasa bangga menjadi seorang guru Saya sudah menunjukkan kedisiplinan, tanggung jawab dalam melaksanakan tugas saya sebagai guru Sosial 11. Bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif Saya selalu berusaha bergaul dengan rekan sejawat dengan tidak membedaka bedakan gender maupun tingkat sosial, serta berusaha adil kepada peserta didik 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat Saya belum memiliki keterampilan berkomunikasi secara ilmiah di forum/komunitas ilmiah baik melalui media cetak maupun elektronik Profesional 13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Saya masih memerlukan penguatan untuk beberapa topik pelajaran, di antaranya tentang materi optik dan listrik di SMP dan aspek kimia di SMP 14. Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif Saya masih belum memahami cara menyusun proposal PTK, melaksanakan PTK, dan menyusun laporan PTK Berbagai hal terkait dengan pemenuhan dan peningkatan kompetensi inti tersebut 1. Publikasi Ilmiah a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut. Saya jarang mengikuti kegiatan di MGMP karena sibuk di sekolah b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut. keterbatasan waktu dan tidak ada pembimbingan dari kepala sekolah c. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut peserta didik saya cukup berprestasi d. Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi inti tersebut. Saya masih memerlukan pengetahuan dan keterampilan mengenai penerapan strategi/model pembelajaran yang inovatif, pengetahuan dan keterampilan membuat instrumen sikap dan psikomotor, melaksanakan PTK 2 Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah Saya baru belajar darirekan guru yang sering menulis karya ilmiah b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan publikasi ilmiah Kendala yang masih saya hadapi adalah kesulitan memulai menulis, belum paham bentuk-bentuk karya tulis ilmiah 3 Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk menghasilkan karya inovatif Membuat alat peraga dari bahan sekitar b. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk untuk menghasilkan karya inovatif Di MGMP belum secara khusus membahas materi yang berhubungan dengan karya inovatif 4 Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan pembelajaran berkualitas (TIK, Bahasa Asing, dsb) a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkankompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. Saya sudah belajar dan mengggunakan beberapa program dasar untuk mengoperasikan komputer dan program TIK untuk pengembangan diri (internet) b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas. Kendala yang masih saya hadapi adalah jaringan internet sering bermasalah c. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas Pembelajaran lebih menarik karena ada variasi sumber belajar d. Pengembangan keprofesian berkelanjutan yang masih saya butuhkan dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi penunjang pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas Saya masih memerlukan pengetahuan dan keterampilan mengembangkan pembelajaran berbasis ICT 5 Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan (misalnya Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, dsb) a. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut - b. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut - c. Keberhasilan yang saya capai setelah mengikuti pengembangan keprofesian berkelanjutan untuk memenuhi dan mengembangkan kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan tersebut - Contoh Format 2: Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Nama Sekolah: Nomor Statistik Sekolah: Kecamatan: Kabupaten/Kota: Kecamatan: Nama Guru: Sayin Tahun Ajaran: Tanggal: Kompetensi Inti Rencana PKB yang akan dilakukan Guru Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan 1 2 3 4 5 6 a b Pedagogik 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik Saya belum menguasai berbagai teori belajar dan implementasinya dalam pembelajaran terutama teori-teori belajar yang melandasi model-model pembelajaran kooperatif, problem based learning v v 3. Pengembangan kurikulum Saya masih belum paham bagaimana menyusun silabus dan RPP sesuai standar proses v v 5. Pengembangan potensi peserta didik Saya belum dapat mengoptimalkan pengembangan potensi peserta didik v Kepribadian Sosial 12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat Saya belum memiliki keterampilan berkomunikasi secara ilmiah di forum/komunitas ilmiah baik melalui media cetak maupun elektronik v v 14. Pengembangan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif Saya masih belum memahami cara menyusun proposal PTK, melaksanakan PTK, dan menyusun laporan PTK v v v Catatan: 1. Renan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan oleh guru sendiri 2. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilakukan bersama guru lain 3. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di sekolah 4. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan di KKG/MGMP 5. Rencana pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dilaksanakan oleh institusi selain sekolah atau KKG/MGMP 6. Kebutuhan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang belum dapat dipenuhi (diajukan/dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan untuk dipertimbangkan MERENCANAKAN SASARAN KERJA PEGAWAI (SKP) Dasar Hukum Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Permenneg PAN RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Guru dan Angka Kreditnya Pengertian 1. Prestasi kerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh setiap PNS pada satuan organisasi sesuai dengan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja. 2. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKP adalah rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS. 3. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan. 4. SKP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari. Rencanakan Sasaran Kerja Pegawai 1. Tulis sasaran kerja bapak/ ibu guru sesuai dengan tugas pokok dan fungsi , serta kewajiban sebagai pegawai yang dibebankan ( lihat contoh formulir Sasaran Kerja Pegawai). 2. Tentukan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing-masing sasaran dalam tahun berjalan (misalnya 12 bulan) 3. Beri nilai poin masing-masing sasaran kerja (lihat lampiran permenegpan RB No. 16 /2009 angka kredit setiap kegiatan). 4. Pengesahan dari Atasan langsung 5. Upload pada Simpeg melalui ADMIN Sekolah. (Selengkapnya lihat contoh Formulir Sasaran Kerja Pegawai Negeri Sipil) Bagaimana Penilaian Pencapaian SKP?  Penilaian SKP dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kerja dengan target dari aspek kuantitas, kualitas, waktu dan/atau biaya, dikalikan dengan bobot kegiatan.  Bila realisasi kerja melebihi dari target maka capaian SKP dapat lebih dari 100 (seratus)  Bila SKP tidak tercapai yg diakibatkan oleh faktor di luar kemampuan individu PNS, maka penilaian didasarkan pd pertimbangan kondisi penyebabnya TATA CARA PENILAIAN SKP 1. Nilai capaian SKP dinyatakan dengan angka dan keterangan sbb: a. 91 – ke atas : Sangat baik b. 76 – 90 : Baik c. 61 – 75 : Cukup d. 51 – 60 : Kurang e. 50 – ke bawah : Buruk 2. Penilaian SKP untuk setiap pelaksanaan kegiatan tugas jabatan diukur dengan 4 aspek, yaitu: aspek kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya sbb: a. Aspek Kuantitas = Realisasi Output (RO) x 100 Target Output (TO) • Contoh : Achmad Peristiwa di atas di dalam target pelaksanaan pembelajarannya, ia harus memenuhi 1 (satu) buah laporan hasil PK Guru. Dalam realisasinya yang bersangkutan dapat memenuhinya. Maka perhitungan penilaian SKP aspek kuantitasnya adalah: 1 laporan • Penilaian SKP = ------------------------- X 100 = 100 (Aspek Kuantitas) 1 laporan b. Aspek Kualitas = Realisasi Kualitas (RK) x 100 Target Kualitas (TK) Misalnya: Drs. Amir, Guru Bahasa Indonesia. Hasil PK Guru Tahun berjalan 51 Konversi pada ketentuan Permenegpan RB No 16/2009 = 51/56 x 100 = 91,07 Dengan demikian Drs Amir hasil PK Guru sebutannya “AMAT BAIK” Ketercapaian kualitas dalam SKP dikaitkan dengan ketercapaian angka kredit Contoh :Dari contoh atas nama Achmad Peristiwa di atas target pelaksanaan pembelajaran yang harus dipenuhi untuk golongan ruang III/b adalah 9,5 per tahun. Pada akhir tahun hasil penilaian kinerja Achmad Peristiwa mendapat sebutan “baik” sehingga berhak mendapat angka kredit 9,5 sehingga tercapai target aspek kualitas 100%. Perhitungan aspek kualitasnya adalah sebagai berikut. 9,5 AK Penilaian SKP = ----------------------------- X 100 = 100 (Aspek kualitas) 9,5 AK Catatan : jika perolehan nilai Penilaian Kinerja lebih besar dari target awal, maka ketercapaian aspek kualitas tetap 100% c. Target Waktu Perhitungan persentase tingkat efisiensi waktu dari target waktu. 1) Jika kegiatan tidak dilakukan maka realisasi waktu 0 (nol) Tagrget Waktu: 1,76 x Target Waktu (TW) – Realisasi Waktu (RW) x 0 x 100 Target Waktu (TW) Contoh 1: Guru atas nama Achmad Peristiwa di dalam target pelaksanaan pembelajarannya, harus memenuhi angka kredit sebesar 9,5 per tahun, target kuantitas 1 (satu) buah laporan hasil PK Guru, target kualitas 100, dan target waktu 12 bulan. Jika di dalam tahun berjalan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan target waktunya 12 bulan, maka perhitungan penilaian SKP aspek waktunya adalah 1,76 x 12 – 0 Penilaian SKP = ----------------------------- x 0 x 100 = 0 (Aspek Waktu) 12 2) Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya ≤ 24 % maka perhitungan realisasi aspek waktu adalah: 1,76 x Target waktu – Realisasi Waktu Aspek Waktu = --------------------------------------------------------- x 100 Target Waktu Contoh 1: Guru atas nama Achmad Peristiwa di dalam target pelaksanaan pembelajarannya, harus memenuhi angka kredit sebesar 9,5 per tahun, target kuantitas 1 (satu) buah laporan hasil PK Guru, target kualitas 100%, dan target waktu 12 bulan. Di dalam 1 tahun berjalan yang bersangkutan dapat memenuhi pelaksanaan pembelajaran dengan target waktunya 12 bulan Karena target waktu sama dengan realisasi waktu, maka perhitungan efisiensi waktu diperoleh sebagai berikut : Proses Perhitungan Aspek Waktu < 24% 12 Persentase Efisiensi Waktu = 100% – (------------ x 100%) = 0 12 Karena efisiensi waktunya sama dengan 0 (nol), maka masuk kategori efisiensi waktu ≤ 24%, sehingga perhitungan capaian realisasi waktu adalah : (1,76 x 12) – 12 Aspek Waktu = ----------------------- x 100 12 21,12 – 12 Aspek Waktu = ------------------------- x 100 12 9,12 Aspek Waktu = ------------------------- x 100 = 76 12 Contoh 2: Guru atas nama Ricky Primanda merencanakan menulis karya tulis berupa hasil penelitian dengan tema “Efektivitas Pemanfaatan Media yang Digunakan Oleh Guru Dalam Pembelajaran Matematika Di SMK Negeri 69 Kabupaten Argolawu” yang akan dilaksanakan selama 12 bulan dengan target kualitas 100%. Namun karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan dalam waktu 10 bulan. Langkah pertama: perhitungan efisiensi waktu 10 Persentase Efisiensi Waktu = 100% – (-------- x 100%) = 17% 12 Karena efisiensi waktunya 17% (tujuh belas persen), maka masuk kategori efisiensi waktu ≤ 24%, sehingga perhitungan capaian realisasi waktu adalah : (1,76 x 12) – 10 Aspek Waktu = ----------------------------- x 100 12 21,12 – 10 Aspek Waktu = ----------------------------- x 100 12 11,12 Aspek Waktu = ---------------- x 100 = 92,67 12 Jika aspek waktu yg tingkat efisiensinya > 24 % maka perhitungan realisasi aspek waktu adalah: (1,76 x Target Waktu) – Realisasi Waktu Aspek Waktu = 76 - {(-------------------------------------------------------- x 100) -100} Target Waktu Contoh 1: Guru atas nama Achmad Peristiwa merencanakan mengikuti kegiatan kolektif guru terkait dengan peningkatan kemampuan dalam penyusunan perangkat pembelajaran yang direncanakan selama 12 bulan. Sampai dengan akhir tahun berjalan kegiatan kolektif guru hanya diikuti selama 6 bulan. Langkah pertama perhitungan efisiensi waktu 6 Persentase Efisiensi Waktu = 100% – (------------ x 100%) = 50% 12 Karena efisiensi waktunya sama dengan 50% (lima puluh persen), maka masuk kategori efisiensi waktu > 24%, sehingga perhitungan capaian realisasi waktu adalah PERHITUNGAN: Perhitungan Aspek waktu > 24% Contoh FORMULIR SASARAN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL NO I. PEJABAT PENILAI NO II. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG DINILAI 1 Nama Drs. HARYOKO,MM. 1 Nama 2 NIP 19680420 199504 1 001 2 NIP 3 Pangkat/Gol.Ruang IV/a -- Pembina 3 Pangkat/Gol.Ruang 4 Jabatan Guru Madya (Kepala Sekolah) 4 Jabatan 5 Unit Kerja SMK NEGERI 2 KEBUMEN 5 Unit Kerja SMK NEGERI 2 KEBUMEN NO III. KEGIATAN TUGAS JABATAN AK TARGET KUANT/OUTPUT KUAL/MUTU WAKTU BIAYA 1 MELAKUKAN PEMBELAJARAN (kurikulum; silabus; RPP; pembelajaran; alat ukur/soal; menilai & mengevaluasi; menganalisis hasil; pembelajaran/perbaikan; pengawas penilaian & evaluasi; membimbing guru pemula; membimbing ekstrakurikuler) ….> Ambil dari perkiraan Nilai PKG 1 tahun yang akan dilaksanakan. 19,5 19,5 1 dokumen 100 12 Bulan - 2 Menjadi wali kelas (setahun penuh, nilai = 5% kali nilai PKG) ..> Bila ada 0,975 0,975 1 dokumen 100 12 Bulan - 3 Menjadi anggota aktif tim kurikulum (setahun penuh, nilai = 5% kali nilai PKG) ..> Bila ada 0,975 0,975 1 dokumen 100 12 Bulan - 4 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (temporer, tidak setahun penuh, nilai = 2% kali nilai PKG) ..> Bila ada 0,39 0,39 1 dokumen 100 2 Bulan - 5 Menjadi pembimbing penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif (temporer, tidak setahun penuh, nilai = 2% kali nilai PKG) ..> Bila ada 0,39 0,39 1 dokumen 100 2 Bulan - 6 Mengikuti lokakarya atau musyawarah kerja guru untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran 0,15 0,15 1 dokumen 100 12 Bulan - 7 Menjadi peserta seminar ilmiah ..> Bila ada 0,1 0,1 1 dokumen 100 12 Bulan - 8 Menjadi narasumber pada seminar/lokakarya ilmiah ..> Bila ada 0,2 0,2 1 dokumen 100 12 Bulan - 9 Membuat publikasi ilmiah berupa makalah hasil penelitian dan telah diseminarkan di sekolah penulis ..> Bila ada 4 4 1 dokumen 100 12 Bulan - 10 Membuat artikel ilmiah populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikan dimuat di media massa tingkat provinsi ..> Bila ada 1,5 1,5 1 dokumen 100 12 Bulan - 11 Membuat buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit tetapi belum ber ISBN ..> Bila ada 1 1 1 dokumen 100 12 Bulan - 12 Membuat modul/diktat yang digunakan di tingkat sekolah/madrasah ..> Bila ada 0,5 0,5 1 dokumen 100 12 Bulan - 13 Menemukan teknologi tepat guna (karya sains/teknologi) kategori sederhana ..> Bila ada 2 2 1 dokumen 100 12 Bulan - 14 Menemukan/menciptakan karya seni berupa novel kategori sederhana ..> Bila ada 2 2 1 dokumen 100 12 Bulan - 15 Membuat alat pelajaran/alat peraga kategori sederhana ..> Bila ada 1 1 1 dokumen 100 12 Bulan - 16 Menjadi pengawas ujian, penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat nasional ..> Bila ada 0,08 0,08 1 dokumen 100 12 Bulan - 17 Menjadi anggota aktif organisasi profesi sekurang-kurangnya selama satu tahun ..> Bila ada 0,75 0,75 1 dokumen 100 12 Bulan - 18 Menjadi anggota aktif kegiatan pramuka sekurang-kurangnya selama satu tahun..> Bila ada 0,75 0,75 1 dokumen 100 12 Bulan - 19 Memperoleh tanda jasa satya lencana karya satya 10 tahun..> Bila ada 1 1 1 dokumen 100 12 Bulan - Jumlah angka kredit setahun 37,26 Pejabat Penilai, Drs. HARYOKO,MM. NIP. 19680420 199504 1 001 Catatan : * AK Bagi PNS yang memangku jabatan fungsional tertentu Kebumen, 01 Januari 2016 Pegawai Negeri Sipil Yang Dinilai ……………………….. Petunjuk : 1 Isi semua data dengan yang akan bapak/ibu lakukan mulai 1 Januari -Desember 2015 . Misalnya jadi wali kelas, akan membuat Karya tulis dll 2 Nilai pin 1 AK Pembelajaran (Kolom C ) = NILAI PKG perkiraan tahun ini. Isi saja dengan nilai baik untuk setiap golongan (Lihat pada Tab T Bantu) 3 Cek nilai pada tab SKP, PENGUKURAN,dan Form ppk 4 Prin, tand tangai dan minta tanda tangan Pejabat penilai 5 Foto kopi rangkap 4, Cap basah. 1 Arsip di Kepegawaian/Waka Ketenagaan , 1 ke Dikpora, 1 ke BKD dan 1 Arsip ybs 6 Akhir tahun (Desember 2015) buat laporan ketercapaian dengan cara mengisi kolom Kuant/Output (kolom K)pada tab PENGUKURAN 7 Prin SKP, PENGUKURAN,form ppk untuk diverifikasi kemudian setelah valid tandatangai dan sahkan ke penilai. Lampiri DP3 tahun lalu kumpulkan ke Waka Sarga (ketenagaan atau Kepegawaian) 8 Menanda tangani DP3 tahun 2015 LAMPIRAN I: PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TANGGAL: 10 November 2009 RINCIAN KEGIATAN GURU DAN ANGKA KREDITNYA NO UNSUR SUB UNSUR KEGIATAN KODE SATUAN HASIL ANGKA KREDIT PELAKSANA 1 PENDIDIKAN 1. Mengikuti pendidikan dan memperoleh gelar/ijazah/akta 1.1 Doktor (S-3) 01 Ijazah 200 Semua Jenjang 1.2 Magister (S-2) 02 Ijazah 150 Semua Jenjang 1.3 Sarjana (S-1) / Diploma IV 03 Ijazah 100 Semua Jenjang 2. Mengikuti pelatihan prajabatan 2.1 Pelatihan prajabatan fungsional bagi Guru Calon Pegawai Negeri Sipil / program induksi 04 STTPP 3 Semua Jenjang 2 PEMBELAJARAN/ BIMBINGAN DAN TUGASTERTENTU 1. Melaksanakan proses pembelajaran 1.1 Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, mengevaluasi dan menilai hasil pembelajaran, menganalisis hasil pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran 05 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 2. Melaksanakan proses bimbingan 2.1 Merencanakan dan melaksanakan pembimbingan, mengevaluasi dan menilai hasil pembimbingan, menganalisis hasil pembimbingan, melaksanakan tindak lanjut hasil pembimbingan 06 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3. Melaksanakan tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah / madrasah. 3.1 Menjadi Kepala Sekolah/Madrasah per tahun 07 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.2 Menjadi Wakil Kepala Sekolah/Madrasah per tahun 08 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.3 Menjadi ketua program keahlian/program studi atau yang sejenisnya 09 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.4 Menjadi kepala perpustakaan 10 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.5 Menjadi kepala laboratorium, bengkel, unit produksi atau yang sejenisnya 11 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.6 Menjadi pembimbing khusus pada satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan inklusi, pendidikan terpadu atau yang sejenisnya. 12 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.7 Menjadi wali kelas 13 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.8 Menyusun kurikulum pada satuan pendidikannya 14 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.9 Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar. 15 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.10 Membimbing guru pemula dalam program induksi 15.a Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.11 Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler 16 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.12 Menjadi pembimbing pada penyusunan publikasi ilmiah dan karya inovatif 17 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3.13 Melaksanakan pembimbingan pada kelas yang menjadi tanggungjawabnya (khusus Guru Kelas) 18 Laporan Penilaian Kinerja Paket Semua Jenjang 3 PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 1. Melaksanakan pengembangan diri 1.1 Mengikuti diklat fungsional: a. Lamanya lebih dari 960 jam 19 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 15 Semua Jenjang b. Lamanya antara 641 s.d 960 jam 20 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 9 Semua Jenjang c. Lamanya antara 481 s.d 640 jam 21 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 6 Semua Jenjang d. Lamanya antara 181 s.d 480 jam 22 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 3 Semua Jenjang e. Lamanya antara 81 s.d 180 jam 23 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 2 Semua Jenjang f. Lamanya antara 30 s.d 80 jam 24 1. Surat tugas 2. Laporan deskripsi hasil pelatihan 3. Sertifikat 1 Semua Jenjang 1.2 Kegiatan kolektif guru yang meningkatkan kompetensi dan/atau keprofesian guru a. Lokakarya atau kegiatan bersama (seperti kelompok kerja guru) untuk penyusunan perangkat kurikulum dan atau pembelajaran 25 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,15 Semua Jenjang b. keikutsertaan pada kegiatan ilmiah (seminar, kologium dan diskusi panel) 1) Menjadi pembahas pada kegiatan ilmiah 26 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,2 Semua Jenjang 2) Menjadi peserta pada kegiatan ilmiah 27 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,1 Semua Jenjang c. Kegiatan kolektif lainnya yang sesuai dengan tugas dan kewajiban guru 28 Surat keterangan dan laporan per kegiatan 0,1 Semua Jenjang 2 Melaksanakan Publikasi Ilmiah 2.1 Presentasi pada forum ilmiah a. Menjadi pemrasaran/nara sumber pada seminar atau lokakarya ilmiah 29 Surat keterangan dan makalah pemrasaran 0,2 Semua Jenjang b. Menjadi pemrasaran/nara sumber pada koloqium atau diskusi ilmiah 30 Surat keterangan dan makalah pemrasaran 0,2 Semua Jenjang 2.2 Melaksanakan publikasi Ilmiah hasil penelitian atau gagasan ilmu pada bidang pendidikan formal. a. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk buku ber ISBN dan diedarkan secara nasional atau telah lulus dari penilaian BNSP. 31 Buku 4 Semua Jenjang b. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat nasional yang terakreditasi. 32 Karya tulis dalam majalah / jurnal ilmiah 3 Semua Jenjang c. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah/jurnal ilmiah tingkat provinsi. 33 Karya tulis dalam majalah / jurnal ilmiah 2 Semua Jenjang d. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diterbitkan/dipublikasikan dalam majalah ilmiah tingkat kabupaten/ kota. 34 Karya tulis dalam majalah / jurnal ilmiah 1 Semua Jenjang e. Membuat karya tulis berupa laporan hasil penelitian pada bidang pendidikan di sekolahnya, diseminarkan di sekolahnya, disimpan di perpustakaan. 35 Laporan 4 Semua Jenjang f. Membuat makalah berupa tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya, tidak diterbitkan, disimpan di perpustakaan. 36 Makalah 2 Semua Jenjang g. Membuat Tulisan Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya. 1) Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat nasional 37 Artikel Ilmiah 2 Semua Jenjang 2) Membuat Artikel Ilmiah Populer di bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dimuat di media masa tingkat provinsi (koran daerah). 38 Artikel Ilmiah 1,5 Semua Jenjang h. Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya. 1) Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang terakreditasi 39 Artikel Ilmiah 2 Semua Jenjang 2) Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat nasional yang tidak terakreditasi/tingkat propvinsi. 40 Artikel Ilmiah 1,5 Semua Jenjang 3) Membuat Artikel Ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan pembelajaran pada satuan pendidikannya dan dimuat di jurnal tingkat lokal (kabupaten/kota/ sekolah/madrasah dstnya). 41 Artikel Ilmiah 1 Semua Jenjang 2.3 Melaksanakan publikasi buku teks pelajaran, buku pengayaan, dan pedoman Guru: a. Membuat buku pelajaran per tingkat/buku pendidikan per judul: 1) Buku pelajaran yang lolos penilaian oleh BSNP 42 Buku 6 Semua Jenjang 2) Buku pelajaran yang dicetak oleh penerbit dan ber ISBN 43 Buku 3 Semua Jenjang 3) Buku pelajaran dicetak oleh penerbit tetapi belum ber-ISBN. 44 Buku 1 Semua Jenjang b. Membuat modul/diktat pembelajaran per semester: 1) Digunakan di tingkat Provinsi dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Provinsi. 45 Modul /diktat 1,5 Semua Jenjang 2) Digunakan di tingkat kota/kabupaten dengan pengesahan dari Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten. 46 Modul / diktat 1 Semua Jenjang 3) Digunakan di tingkat sekolah/madrasah setempat 47 Modul / diktat 0,5 Semua Jenjang c. Membuat buku dalam bidang pendidikan: 1) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit dan ber-ISBN. 48 Buku 3 Semua Jenjang 2) Buku dalam bidang pendidikan dicetak oleh penerbit tetapi belum ber-ISBN. 49 Buku 1,5 Semua Jenjang d. Membuat karya hasil terjemahan yang dinyatakan oleh kepala sekolah/madrasah tiap karya. 50 Karya hasil terjemahan 1 Semua Jenjang e. Membuat buku pedoman guru 51 Buku 1,5 Semua Jenjang 3 Melaksanakan Karya Inovatif 3.1 Menemukan teknologi tepatguna a. Kategori Kompleks 52 Hasil karya 4 Semua Jenjang b. Kategori Sederhana 53 Hasil karya 2 Semua Jenjang 3.2 Menemukan / menciptakan karya seni a. Kategori kompleks 54 Hasil karya 4 Semua Jenjang b. Kategori sederhana 55 Hasil karya 2 Semua Jenjang 3.3 Membuat / modifikasi alat pelajaran / peraga / praktikum: a. Membuat alat pelajaran: 1) Kategori kompleks 56 Alat pelajaran 2 Semua Jenjang 2) Kategori sederhana 57 Alat pelajaran 1 Semua Jenjang b. Membuat alat peraga: 1) Kategori kompleks 58 Alat peraga 2 Semua Jenjang 2) Kategori sederhana 59 Alat peraga 1 Semua Jenjang c. Membuat alat praktikum: 1) Kategori kompleks 60 Alat Praktik 4 Semua Jenjang 2) Kategori sederhana 61 Alat Praktik 2 Semua Jenjang 3.4 Mengikuti Pengembangan Penyusunan Standar, Pedoman, Soal dan sejenisnya a. Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/ Pedoman/ Soal dan sejenisnya pada tingkat nasional. 62 SK 1 Semua Jenjang b. Mengikuti Kegiatan Penyusunan Standar/ Pedoman/ Soal dan sejenisnya pada tingkat provinsi. 63 SK 1 Semua Jenjang 4 PENUNJANG TUGAS GURU 1 Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang yang diampunya: a. Doktor (S-3) 64 Ijazah 15,00 Semua Jenjang b. Pascasarjana (S-2) 65 Ijazah 10,00 Semua Jenjang c. Sarjana (S-1) / Diploma IV 66 Ijazah 5,00 Semua Jenjang 2 Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru: a. Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata / praktik industri / ekstrakurikuler dan yang sejenisnya 67 laporan 0,17 Semua Jenjang b. Sebagai pengawas ujian penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat : 1) sekolah 68 SK 0,08 Semua Jenjang 2) nasional 69 SK 0,08 Semua Jenjang c. Menjadi anggota organisasi profesi, sebagai: 1) Pengurus aktif 70 SK 1 Semua Jenjang 2) Anggota aktif 71 SK 0,75 Semua Jenjang d. Menjadi anggota kegiatan kepramukaan, sebagai: 1) Pengurus aktif 72 SK 1 Semua Jenjang 2) Anggota aktif 73 SK 0,75 Semua Jenjang e. Menjadi tim penilai angka kredit 74 DUPAK 0,04 Semua Jenjang f. Menjadi tutor/pelatih/instruktur 75 2 Jampel 0,04 Semua Jenjang 3 Perolehan penghargaan/tanda jasa 3.1 Memperoleh Penghargaan/tanda jasa Satya Lancana Karya Satya a. 30 (tiga puluh) tahun 76 Sertifikat/Piagam 3 Semua jenjang b. 20 (dua puluh) tahun 77 Sertifikat/Piagam 2 Semua jenjang c. 10 (sepuluh) tahun 78 Sertifikat/Piagam 1 Semua jenjang 3.2 Memperoleh Penghargaan/tanda jasa 79 Sertifikat/Piagam 1 Semua jenjang KUNJUNGI YANG MAU BISNISBANYAK UNTUNG https://pajangbarang.com/p/index.aspx NO WA 083863968636

PERKEMBANGAN DALAM SETIAP RENTANG KEHIDUPAN Tugas Mata Kuliah : Tumbuh Kembang Anak

MAKALAH PERKEMBANGAN DALAM SETIAP RENTANG KEHIDUPAN Tugas Mata Kuliah : Tumbuh Kembang Anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Sekolah Dasar sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah yaitu pada umumnya berusia 6-13 tahun. Setiap masa dalam rentang kehidupan, mempunyai cirri-ciri yang membedakan tahapan usia termasuk masa akhir kanak-kanak. Berikut ini merupakan cirri anak usia sekolah menurut Hurlock (1980) yang mampu menunjukan perbedaan dengan masa sebelumnya, yaitu : 1. Dorongan anak untuk masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan otot-otot 2. Dorongan anak untuk keluar dari lingkungan rumah dan masuk kedalam kelompok sebaya 3. Dorongan mental untuk mematuhi dunia konsep-konsep logika, symbol, dan komunikasi secara dewasa Aspek perkembangan psikofisik anak usia sekolah dasar yang dapat mempengaruhi tugas perkembangan anak adalah seperti keadaan fisik, kemampuan berbahasa, keadaan emosi, sikap dan perilaku moral telah berbeda dengan masa sebelumnya. Perkembangan integensi, perkembangan social, dan kepribadianpun mengalami perubahan dengan masa sebelumnya, sehingga perbedaan yang tampak ini menjadi sebuah karakteristik perkembangan anak sekolah dasar. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang karakteristik dan tugas perkembangan dalam psikologi pendidikan. B. Rumusan Masalah 1. Apa sajakah karakteristik perkembangan? 2. Bagaimanakah tugas perkembangan? 3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi perkembangan? C. Tujuan Penulisan 1. Mengetahui karakteristik perkembangan 2. Mengetahui tugas perkembangan 3. Mengetahui factor yang mempengaruhi perkembangan   BAB II PEMBAHASAN A. Karakteristik Perkembangan 1. Masa Pranatal Masa prenatal merupakan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan, meskipun relatif singkat tetapi periode prenatal mempunyai cirri penting, yaitu: a. Perbawaan lahir yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaan fisik dan mental melainkan juga pada jenis kelamin individu. b. Pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi pada waktu ini daripada waktu lainnya di sepanjang hidupnya. Selama 9 bulan sebelum lahir,individu tumbuh dari sel kelamin yang sangat kecil menjadi bayi yang beratnya kira-kira3 kilogram dan panjangnya 50 cm. c. Kondisi dalam lingkungan pralahir. Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi bawaan dan kondisi tubuh ibu yang buruk dapat menghambat perkembangan dan mengganggu pola perkembangan berikutnya d. Sikap orang-orang yang berarti dalam kehidupan anak, terutama anggota keluarga terbentuk waktu ini dan mempunyai pengaruh yang nyata terhadap perlakuan mereka terhadap anak pada awal pembentukan kehidupan. 2. Masa Neonatal Setiap periode rentang kehidupan ditandai oleh gejala pekembangan yang membedakannya dari perode-periode yang mendahuluinya atau yang mengikutinya. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain, tetapi ada yang berbeda selama masa bayi neonatal. Berikut adalah lima cirri paling penting dari periode neonatal: a. Periode yang tersingkat dari semua masa perkembangan Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan kehidupan luar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih Sembilan bulan. Walaupun singkat masa bayi ini umumnya adalah dibagi menjadi dua periode: 1) Periode partunate (dari lahir sampai antara lima belas dan tiga puluh menit sesudah lahir), periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Jika hal ini selesai dilakukan bayi masih merupakan pascamatur yaitu lingkungan diluar tubuh ibu. 2) Periode Neonate ( dari pemotongan dan pengikatan tali pusarsampai akhir minggu ke dua kehidupan pascamatur). Bayi menjadi individu yang terpisah, mandiri dan tidak lagi merupakanparasit. Selama periode ini bayi mengadakan penyesuaian pada lingkungan baru diluar tubuh ibu. b. Masa terjadinya penyesuaian yang radikal Kelahiran merupakan suatu perahilan dari lingkungan dalam (rahim ibu) ke luar lingkungan sehingga bayi perlu menyesuaikan diri. Beberapa bayi mudah melakukan penyesuaian, namun bagi bayi lain ada yang kesulitan dan mengalami kegagalan. c. Masa terhentinya perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi selama periode prenatal untuk sementara terhenti pada saat kelahiran. Seringkali terjadi sedikit kemunduran seperti berkurangnya berat badan dan kecenderungan menjadi kurang sehat dibandingkan saat dilahirkan hal ini disebabkan karena bayi melakukan penyesuaian yang radikal pada lingkungan pascanatal. d. Pendahuluan dari perkembangan selanjutnya Perkembangan bayi yang tampak pada waktu dilahirkan tidak dapat digunakan untuk meramalkan secara tepat bagaimana perkembangan individu di masa depan, tetapi perkembangan bayi yang baru lahir dapat member petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan selanjutnya. e. Periode yang berbahaya Secara fisik bayi neonatal berbahaya karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan tingginya tingkat kematian. 3. Masa Bayi Cirri-ciri penting masa bayi yang membedakan dari periode-periode sebelum dan sesudahnya adalah sebagai berikut: a. Dasar yang sesungguhnya. Seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal dianggap sebagai masa dasar namun masa bayi merupakan periode kehidupan yang sesungguhnya karena pada masa ini bayak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi emosi terbentuk b. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan pesat. Bayi bayi berkembang pesat terutama pada tahun pertama, baik secara fisik maupun psikologis c. Berkurangnya ketergantungan, memungkinkan bayi duduk,berdiri, berjalan dan menggerak-gerakkan benda-benda. Kalau dilarang ia akan protes dalam bentuk ledakan amarah dan tangisan dan segera berkembang menjadi negativism yaitu ciri yang menonjol pada akhir masa bayi. d. Meningkatnya individualitas. Dengan meningkatnya individualitas maka setiap bayi harus diperlakukan sebagai individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yag sama atau adanya jadwal maka dan tidur yang sama. e. Permulaan sosialisasi. Bayi menunjukkan keinginannya untuk besosialisasi dengan memprotes kalau dibiarkan sendiri selama beberapa waktu dan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain dengan berbagai cara f. Permulaan berkembangnya penggolongan peras seks (sex- role). Penggolongan peran seks dimulai sejak bayi dilahirkan, misalnya bayi laki-laki diberi pakaian dan selimut warna biru sedangkan untuk bayi perempuan berwarna merah jambu. g. Permulaan kreativitas. Pada bulan-bulan pertama bayi belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya kelak dan sebagian besar ditentukan oleh perlakuan-perlakuan orang lain terutama orang tua. 4. Awal Masa Kanak-kanak a. Sebutan yang digunakan orang tua Sebagaian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai: 1) Usia yang mangundang masalah atau usia sulit. Masa bayi sering membawa masalah bagi orang tua, umumnya mengenai perawatan fisik bayi. 2) Usia mainan karena anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk nbermain dengan mainan. b. Sebutan yang digunakan para pendidik Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia prasekolah yang merupakan masa persiapan anak baik secara fisik maupun mental untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai sekolah c. Sebutan yang digunakan para ahli psikologi 1) Usia kelompok, dimana anak belajar dasar-dasar perilaku social untuk penyesuaian diri pada waktu mereka masuk kelas satu 2) Usia menjelajah karena anak-anak ingin mengetahui keadaan lingkungannya,bagaimana mekanismenya, perasaanya dan bagaimana ia bisa menjadi bagian dari lingkungan. 3) Usia bertanya. Salah satu cara dalam menjelajah lingkungan adalah dengan bertanya 4) Usia meniru. Yang paing penting menonjol dalan periode ini adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain. 5) Usia kreatif. Anak lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa kanak-kanak dibandingkan masa-masa lain. 5. Akhir Masa Kanak-kanak a. Label yang digunakan orang tua 1) Usia yang menyulitkan, masa dimana anak tidak lagi menuruti perintah dan lebih banyak dipengaruhi teman sebaya daripada orang tua atau anggota keluarga lain 2) Usia tidak rapi, anak cenderung tidak memperdulikan, ceroboh dalam penampilan dan kamarnya berantakan 3) Usia betengkar, dimana banyak terkadi pertengkaran antarkeluarga dan suasana tidak menyenangkan bagi semua nggota keluarga b. Label yang digunakan para pendidik 1) Usia sekolah dasar. Anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan penting tertentu 2) Periode kritis dalam dorongan berprestasi. Masa dimana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. c. Label yang digunakan ahli psikologis 1) Usia berkelompok. Masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya sevagai anggota kelompok terutama kelompok yang bergengsi dalam pendangan teman-temannya 2) Usia penyesuaian diri. Anak menyesuaikan diri dengan standar yang disetujui kelompok. 6. Masa Puber a. Periode tumpang tindih karena kedudukan remaja berada berada diantara masa akhir kanak-kanak dan awal masa remaja. b. Periode yang singkat, berlangsung sekitar dua sampai empat tahun. Anak mengalami puber selama dua tahun atau kurang dianggap cepat matang, sedangkan anak yang mengalami puber tiga sampai empat tahun dianggap lambat matang. c. Dibagi dalam tiga tahap: tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tetapi juga belum remaja), tahap puber (kematangan seksual muncul: haid pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak laki-laki), dan tahap pascapuber (ciri-ciri seks sekunder misalnya kumis, jaun, suara yang berat pada anak laki-lai atau panggung yang besar, payudara dan suara yang lembut pada anak perempuan. d. Pertumbuhan dan perubahan yang pesat. Meliputi perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan, pakaian sikap terhadap lawan jenis. Perubahan ini sering menimbulkan keraguan, perasaan tidak mampu dan tidak aman, serta menimbulkan perilaku yang kurang baik e. Fase negative, dimana individu mengambil sikap “anti terhadap kehidupan atau kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. Pada fase ini perilaku remaja sulit diduga dan seringkali melawan normal social yang berlaku. 7. Masa Remaja a. Periode yang penting. Ada beberapa periode yang dianggap lebih penting daripada beberapa periode lainnya karena berakibat langsung terhadap sikap dan perilaku dan ada yang dianggap penting karena berakibat jangka panjang. b. Periode peralihan. Dalam setiap periode peralihan, status individu tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. c. Periode perubahan. Perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan perubahan fisik. Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat perubahan perilaku dan sikap juga berlangsung pesat. Ada 5 perubahan. Pertama,meningginya emosi yang bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua, perubahan yang menyertai kematangan seksual membuat remaja tidak yakin akan dirinya kemampuannya dan minatnya. Ketiga, perubahan tubuh,minat dan peran yang diharapkan oleh lingkungan meimbulkan masalah baru bagi remaja. Keempat, perubahan dalam minat dan perilaku disertai pula perubahan dalam nilai-nilai. Kelima, sebagian remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan, mereka ingin menuntut kebebasan tetapi sering takut bertanggungjawab akan akibatnya dan tidak yakin dengan kemampuannya untuk memikul tanggungjawab tersebut. d. Usia bermasalah. Masalah remaja sering sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun perempuan. Hai ini disebabkan karena pertama, selama masa kanak-kanak masalahnya sebagian besar diselesaikan oleh orang tua atau guru sehingga remaja tidak berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, remaja merasa mandiri sehingga ingin mengatasi masalahnya sendidri dan menolak bantuan orang tua dan guru. e. Mencari identitas. Pada tahun-tahu awal masa remaja,penyesuaian diri dengan kelompok masih penting, kemudian lambat laun mereka mulai mendambakan identitas diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-temannya dalam segala hal. f. Usia yang menimbulkan ketakutan. Adanya anggapan bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung berprilaku merusak membuat orang dewasa harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja menjadi takut bertanggungjawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku yang normal. Hal ini menyebabkan peralihan ke masa dewasa menjadi sulit g. Masa yang tidak realistik. Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita h. Ambang masa dewasa. Remaja mulai bertindak dan berprilaku seperti orang dewasa, yaitu merokok, minum-minuman keras menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perbuatan seks. 8. Masa Dewasa Awal Masa dewasa dini merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru. Periode ini merupakan periode khusus dan sulit dari rentang kehidupan seseorang sebab sejauh ini sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru, teman, atau orang-orang lain yang bersedia menolong mengadakan penyesuaian diri. Ciri-ciri yang menonjol pada masa dewasa dini : a. Masa pengaturan. Jika anak laki-laki dan perempuan mencapai usia dewasa berarti sudah saatnya untuk menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa.sebagai seorang pria ia mulai mencoba bekerja untuk meniti kariernya sedangkan wanita diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga atau mencoba bekerja untuk menentukan pilihan apakah ia mulai suka bekerja daripada berumahtangga atau mereka ingin melakukan keduanya. b. Usia reproduktif. Menjadi orang tua merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Bagi orang yang cepat mempunyai anak atau mempunyai keluarga besar pada awal masa dewasa atau bahkan pada akhir masa remajanya kemungkinan seluruh masa dewasa dini merupakan masa reproduksi. Sebaliknya orang yang belum menikah sampai selesai pendidikannya, dan wanita yang berkarier sesudah menikah akan menunda untuk mempunyai anak sampai usia tiga puluhan, maka baginya hanya dasawarsa terakhir dari usia dini yang merupakan usia reproduksi. c. Masa bermasalah. Masalah-masalah dewasa dini yaitu masalah yang berhubungan dengan penyesuaian diri dalam kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua, dan pekerjaan atau karier. Penyesuaian diri terhadap masalah-masalah tersebut biasanya menimbulkan kesulitan, sebab : Pertama, kurangnya persiapan. Pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi hanya memberi latihan terbatas dan hampir tidak ada sekolah yang memberikan kursus mengenai masalah-masalah yang umum ditemui dalam perkawinan dan dalam berperan sebagai orang tua. Kedua, mencoba dua peransekaligus biasanya tidak memberikan hasil yang baik. Ketiga, tidak adanya bantuan dalam menghadapi masalah-masalah mereka, tidak seperti ketika mereka dianggap sebagai remaja. d. Ketegangan emosional. Ketegangan emosional umumnya nampak dalam bentuk keresahan, yaitu kekhawatiran mereka dalam menghadapi dan menyelesaikan masalahnya. e. Keterasingan sosial. Masuknya seseorang dalam pola kehidupan orang dewasa, yaitu perkawinan, karier, dan rumah tangga membuat hubungan dengan teman-teman ketika remaja akan meregang dan kegiatan di luar rumah akan berkurang. f. Masa komitmen. Pada masa dewasa dini terjadi perubahan dari masa remaja yang masih bergantung pada orang tua menjadi orang dewasa mandiri yang menentukan pola hidup baru. g. Masa ketergantungan. Meskipun telah mencpai status dewasa pada usia 18 tahun, namun banyak orang muda yang masih tergantung pada orang tua, lembaga pendidikan atau pemerintah yang membiayai pendidikannya. h. Perubahan nilai. Perubahan itu disebabkan oleh : pertama, seseorang yang ingin diterima sebagai anggota kelompok orang dewasa yang lain maka mereka harus mampu menerima nilai-nilai kelompok teman sebayanya. Kedua, kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal keyakinan dan perilaku juga dalam hal keyakinan. i. Penyesuaian diri dengan cara hidup baru. Pada masa dewasa dini gaya-gaya hidup baru paling menonjol di bidang perkawinan dan peran orang tua. j. Masa kreatif. Hal ini disebabkan karena pada masa dewasa dini ia tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan orang tua maupun gurunya, mereka bebas untukm berbuat apa saja yang mereka inginkan. 9. Masa Dewasa Paroh Baya Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada masa ini antara lain: a. Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti dilihat dari seluruh kehidupan manusia. Karena banyak stereotip yang tidak menyenangkan tentang usia dewasa madya, yaitu adanya kepercayaan tradisional tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga di sertai dengan berhentinya reproduksi kehidupan. b. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. c. Masa stres, stres pada usia madya menurut Marmor dibagi dalam 4 kategori utama, yaitu: (1) stres somatik, disebabkan oleh keadaan jasmani yang menunjukkan usia tua, (2) stres budaya, berasal dari penempatan nilai yang tinggi pada kemudaan, keperkasaan, dan kesuksesan, (3) stres ekonomi, disebabkan oleh beban keuangan dari mendidik anak dan memberikan status simbol bagi seluruh anggota keluarga, (4) stres psikologis, diakibatkan oleh kematian suami atau istri, kepergian anak dari rumah, kebosananterhadap perkawinan, atau rasa hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian d. Usia yang berbahaya. Sebutan usia yang berbahay ini berasal dar kalangan pria yang ingin melakukan pelampiasan untuk kemudaan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut. Masa dimana seseorang mengalami kesusahan fisik karena terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurang memperhatikan kehidupan. e. Usia canggung. Pria dan wanita berusia madya bukan muda lagi tetapi bukan juga tua. Mereka merasa bahwa keberadaan mereka tidak dianggap, oleh karena itu orang yang berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak dikenal oleh orang lain. f. Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi). g. Masa evaluasi. Pada umumnya usia madya merupakan saat pria dan wanita mencapai puncak prestasinya, maka wajar apabila masa ini juga merupakan saat mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan orang lain khususnya anggota keluarga dan teman. h. Usia madya dievaluasi dengan standar ganda. Ada 2 aspek khusus yang harus diperhatikan : Pertama, aspek yang berkaitan dengan perubahan jasmani. Kedua, standar ganda terlihat dari cara pria dan wanita menyatakan sikap terhadap usia tua. i. Masa sepi. Masa ketika anak-anak tidak lama tinggal bersama orang tua. Setelah bertahun-tahun hidup dalam sebuah rumah yang berpusat pada keluarga, umumnya orang dewasa mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan rumah yang berpusat pada pasangan suami istri. j. Masa jenuh. Para pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari-hari dan kehidupan bersama keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Wanita yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anaknya. Sehingga usia madya merupakan usia yang tidak menyenangkan dalam kehidupan. 10. Masa Lanjut Usia Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun. a. Periode kemunduran. Kemunduran fisik dan mental terjadi secara perlahan dan bertahap. Penyebabnya fisik kemunduran yaitu, perubahan pada sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus melainkan karena proses menua. Penyebab psikologis kemunduran misalnya sikap tidak senang dengan diri sendiri, orang lain, pekerjaan, dll. b. Perbedaan individual pada efek menua. Orang menjadi tua secara berbeda karena mempunyai sifat bawaan, sosioekonomi, dan latar belakang pendidikan, serta pola hidup yang berbeda. c. Usia tua dinilai dari kriteria yang berbeda. Orang cenderung menilai tua dari dua kriteria, yaitu dalam hal penampilan dan kegiatan fisik yaitu apa yang dapat dan tidak dapat dilakukannya. d. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Karena kebanyakan pendapat klise du atas tidak menyenangkan maka sikap sosial terhadap usia lanjut cenderung menjadi tidak menyenangkan dan mempengaruhi cara mereka memperlakukan orang usia lanjut. Akibatnya orang usia lanjut merasa bahwa mereka sudah tidak lagi bermanfaat bagi kelompok sosial lain. e. Orang usia lanjut mempunyai status kelompok-minoritas. Kelompok minoritas yaitu suatu status yang dalam beberapa hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelompok yang lainnya dan memberikan sedikit kekuasaanatau bahkan tidak memperoleh kekuasaan apapun. f. Menua membutuhkan perubahan peran. Orang usia lanjut diharapkan mengurangi peran aktifnya dalam urusan masyarakat dan sosial, juga dalam dunia usaha dan profesionalisme. g. Penyesuaian yang buruk. Orang usia lanjut cenderung lebih buruk penyesuaian diri dibanding orang yang lebih muda. Hal ini disebabkan semakin hilangnya status karena kegiatan sosial didominasi oleh orang-orang yang lebih muda. h. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat. Status kelompok minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami membangkitkan keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermudah apabila tanda-tanda menua nampak. B. Tugas-Tugas Perkembangan Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut: 1. Masa bayi dan anak-anak a. Belajar berjalan b. Belajar mekan makanan padat c. Belajar berbicara d. Belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh e. Mencapai stabilitas fisiologik f. Membentuk pengertian sederhana tentang realitas fisik dan social g. Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain h. Belajar mengetahui mana yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati 2. Masa Anak Sekolah a. Belajar ketangkasan fisik untuk bermain b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh c. Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya d. Belajar peranan jenis kelamin e. Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung f. Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai h. Belajar membebaskan ketergantungan diri i. Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembga-lembaga 3. Masa Remaja a. Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara efektif b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai pria/wanita c. Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki f. Perkembangan skala nilai g. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih adekwat h. Persiapan mandiri secara ekonomi i. Pemilihan dan latihan jabatan j. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga 4. Masa Dewasa Awal a. Mulai bekerja b. Memilih pasangan hidup c. Belajar hidup dengan suami/istri d. Mulai membentuk keluarga e. Mengasuh anak f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga g. Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara h. Menemukan kelompok sosial yang menyenangkan 5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya a. Menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis b. Menghubungkan diri sendiri dengan pasangan hidup sebagai individu c. Membantu anak-anak remaja belajar menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia d. Mencapai dan mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan e. Mengembangkan kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa f. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga Negara secara penuh. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Manurut Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi internal maupun faktor kondisi eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat atau kualitas perkembangan seseorang. Tetapi sejauh mana pengaruh kedua faktor tersebut sukar untuk ditentukan, terlebih lagi untuk dibedakan mana yang penting dan kurang penting. Tetapi bailklah beberapa diantara faktor faktor-faktor tersebut ditinjau. 1. Intelligensi Intellegensi merupakan faktor yang terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat, sebaliknya jika kecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan dan perkembangan. 2. Seks Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perempuan, tetapi anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat pula dalam mencapai kedewasaannya dari pada anak laki-laki. 3. Kelenjar-kelenjar Hasil penelitian di lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan. 4. Kebangsaan (ras) Anak-anak dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih cepat dari anak-anak eropa sebelah timur. Amak-anak negro dan Indian pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan ank-anak kulit putih dan kuning. 5. Posisi dalam keluarga Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainya pada umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya karena dimanja perkembangannya lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya perkembangan mentalitasnya cepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang dewasa lebih besar. 6. Makanan Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang sangat muda, makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan dan perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak mengandung gizi yang terdiri dari pelbagai vitamin. Kekurangan gizi/vitamin dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain penyakit. 7. Luka dan penyakit Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan, meskipun terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkut perkembangan fisik saja. 8. Hawa dan sinar Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor yang penting. Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisi lingkungannya baik dan yang buruk. 9. Kultur (budaya) Penyelidikan Dennis di kalangan orang-orang Amerika dan Indiana menunjukan bahwa sifat pertumbuhan anak-anak bayi dari kedua macam kultur adalah sama. Ini menguatkan pendapat bahwa sifat-sifat anak bayi itu adalah universal dan bahwa budayalah yang kemudian merubah sejumlah dasar-dasar tingkah laku anak dalam proses perkembangannya. Yang termasuk faktor budaya disini selain budaya masyarakat juga di dalamnya termasuk pendidikan, agama, dsb.   BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Karakteristik perkembangan terdiri dari beberapa tahapan yang terbagi menjadi 10 masa/periode yaitu masa prenatal, masa neonatal, masa bayi, awal masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, masa puber, masa remaja, masa dewasa awal, masa dewasa paroh baya,dan masa lanjut usia. Sepuluh tahapan tersebut memiliki cirri-ciri perkembangan psiko-fisik yang berbeda satu sama lain. Tugas perkembangan menurut Havighurst adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut. Manurut Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi internal maupun faktor kondisi eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat atau kualitas perkembangan seseorang. Beberapa diantara faktor faktor-faktor tersebut antara lain intelligensi, seks, kelenjar-kelenjar, kebangsaan (ras), posisi dalam keluarga, makanan, luka dan penyakit, hawa dan sinar, dan kultur (budaya). B. Saran Sebagai calon guru SD, seorang guru harus mengetahui perkembangan psiko-fisik anak didiknya yaitu anak usia sekolah dasar. Dengan mengetahui karakteristik perkembangan, seorang guru SD dapat memahami karakter masing-masing anak didiknya sehingga dapat melakukan langkah pendekatan sesuai dengan masalah psikis anak khususnya dalam pembelajaran agar anak dapat belajar dengan optimal.   DAFTAR PUSTAKA Rifa’i Ahmad. dan Anni, Catrharina Tri, 2011. Psikologi Perkembangan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press. http://www.psychologymania.com/2011/09/psikologi-perkembangan-pengertian.html

LANDASAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN

MAKALAH LANDASAN PSIKOLOGIS PENDIDIKAN A. Pengertian Landasan Psikologi Pendidikan Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa. Logos berarti ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi psikologi berarti : “ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya”. Namun pengertian antara ilmu jiwa dan psikologi sebenarnya berbeda atau tidak sama (menurut Gerungan dalam Khodijah : 2006) karena : Ilmu jiwa adalah : ilmu jiwa secara luas termasuk khalayan dan spekulasi tentang jiwa itu. Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah. Landasan psikologis pendidikan adalah suatu landasan dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang kehidupan manusia pada umumnya serta gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi manusia pada setiap tahapan usia perkembangan tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia sesuai dengan tahapan usia perkembangannya yang bertujuan untuk memudahkan proses pendidikan. Kajian psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan adalah yang berkaitan dengan kecerdasan, berpikir, dan belajar (Tirtarahardja, 2005: 106). Dengan demikian, psikologi adalah satu landasan pokok dari pendidikan. Antara psikologi dengan pendidikan merupakan satu kesatuan yang sangat sulit dipisahkan. Subyek dan obyek pendidikan adalah manusia, sedangkan psikologi menelaah gejala-gejala psikologis dari manusia. Dengan demikian keduanya menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dalam proses dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pendidikan peranan psikologi menjadi sangat mutlak.Analisi psikologi akan membantu para pendidik memahami struktur psikologis anak didik dan kegiatan-kegiatannya, sehingga kita dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan secara efektif. B. Bentuk Psikologi Pendidikan 1. Psikologis Perkembangan Ada tiga teori atau pendekatan tentang perkembangan. Pendekatan-pendekatan yang dimaksud adalah (Nana Syaodih, 1989). 1) Pendekatan pentahapan. Perkembangan individu berjalan melalui tahapan-tahapan tertentu. Pada setiap tahap memiliki ciri-ciri khusus yang berbeda dengan ciri-ciri pada tahap-tahap yang lain. 2) Pendekatan diferensial. Pendekatan ini dipandang individu-individu itu memiliki kesamaan-kesamaan dan perbedaan-perbedaan. Atas dasar ini lalu orang-orang membuat kelompok–kelompok. Anak-anak yang memiliki kesamaan dijadikan satu kelompok. Maka terjadilah kelompok berdasarkan jenis kelamin, kemampuan intelek, bakat, ras, status sosial ekonomi, dan sebagainya. 3) Pendekatan ipsatif. Pendekatan ini berusaha melihat karakteristik setiap individu, dapat saja disebut sebagai pendekatan individual. Melihat perkembangan seseorang secara individual. Dari ketiga pendekatan ini, yang paling dilaksanakan adalah pendekatan pentahapan. Pendekatan pentahapan ada 2 macam yaitu bersifat menyeluruh dan yang bersifat khusus. Yang menyeluruh akan mencakup segala aspek perkembangan sebagai faktor yang diperhitungkan dalam menyusun tahap-tahap perkembangan, sedangkan yang bersifat khusus hanya mempertimbang faktor tertentu saja sebagai dasar menyusun tahap-tahap perkembangan anak. Psikologi perkembangan menurut Rouseau membagi masa perkembangan anak atas empat tahap yaitu : 1) Masa bayi dari 0 – 2 tahun sebagian besar merupakan perkembangan fisik. 2) Masa anak dari 2 – 12 tahun yang dinyatakan perkembangannya baru seperti hidup manusia primitif. 3) Masa pubertas dari 12 – 15 tahun, ditandai dengan perkembangan pikiran dan kemauan untuk berpetualang. 4) Masa adolesen dari 15 – 25 tahun, pertumbuhan seksual menonjol, sosial, kata hati, dan moral. Remaja ini sudah mulai belajar berbudaya. 2. Psikologi Belajar Menurut Pidarta (2007:206) belajar adalah perubahan perilaku yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman (bukan hasil perkembangan, pengaruh obat atau kecelakaan) dan bisa melaksanakannya pada pengetahuan lain serta mampu mengomunikasikannya kepada orang lain. Secara psikologis, belajar dapat didefinisikan sebagai “suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara sadar dari hasil interaksinya dengan lingkungan” (Slameto, 1991:2). Definisi ini menyiratkan dua makna. Pertama, bahwa belajar merupakan suatu usaha untuk mencapai tujuan tertentu yaitu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku. Kedua, perubahan tingkah laku yang terjadi harus secara sadar. Dari pengertian belajar di atas, maka kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku itu dipandang sebagai proses belajar, sedangkan perubahan tingkah laku itu sendiri dipandang sebagai hasil belajar. Hal ini berarti, belajar pada hakikatnya menyangkut dua hal yaitu proses belajar dan hasil belajar. Para ahli psikologi cenderung untuk menggunakan pola-pola tingkah laku manusia sebagai suatu model yang menjadi prinsip-prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar ini selanjutnya lazim disebut dengan teori belajar. 1) Teori belajar klasik masih tetap dapat dimanfaatkan, antara lain untuk menghapal perkalian dan melatih soal-soal (disiplin mental). Teori Naturalis bisa dipakai dalam pendidikan luar sekolah terutama pendidikan seumur hidup. 2) Teori belajar behaviorisme bermanfaat dalam mengembangkan perilaku-perilaku nyata, seperti rajin, mendapat skor tinggi, tidak berkelahi dan sebagainya. 3) Teori belajar kognisi berguna dalam mempelajari materi-materi yang rumit yang membutuhkan pemahaman, untuk memecahkan masalah dan untuk mengembangkan ide (Pidarta, 2007:218). 3. Psikologi Sosial Menurut Hollander (1981) psikologi sosial adalah psikologi yang mempelajari psikologi seseorang di masyarakat, yang mengkombinasikan ciri-ciri psikologi dengan ilmu sosial untuk mempelajari pengaruh masyarakat terhadap individu dan antar individu (dikutip Pidarta, 2007:219). Pembentukan kesan pertama terhadap orang lain memilki tiga kunci utama yaitu. 1) Kepribadian orang itu. Mungkin kita pernah mendengar tentang orang itu sebelumnya atau cerita-cerita yang mirip dengan orang itu, terutama tentang kepribadiannya. 2) Perilaku orang itu. Ketika melihat perilaku orang itu setelah berhadapan, maka hubungkan dengan cerita-cerita yang pernah didengar. 3) Latar belakang situasi. Kedua data di atas kemudian dikaitkan dengan situasi pada waktu itu, maka dari kombinasi ketiga data itu akan keluarlah kesan pertama tentang orang itu. Dalam dunia pendidikan, kesan pertama yang positif yang dibangkitkan pendidik akan memberikan kemauan dan semangat belajar anak-anak. Motivasi juga merupakan aspek psikologis sosial, sebab tanpa motivasi tertentu seseorang sulit untuk bersosialisasi dalam masyarakat. Sehubungan dengan itu, pendidik punya kewajiban untuk menggali motivasi anak-anak agar muncul, sehingga mereka dengan senang hati belajar di sekolah. Menurut Klinger (dikutip Pidarta, 2007:222) faktor-faktor yang menentukan motivasi belajar adalah. 1) Minat dan kebutuhan individu. 2) Persepsi kesulitan akan tugas-tugas. 3) Harapan sukses. C. Implikasi Psikologi dalam Kegiatan Belajar 1. Implikasi Psikologi Pendidikan terhadap Pengembangan Kurikulum. Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai pendidikan, pada intinya kajian psikologis ini memberikan perhatian terhadap bagaimana in put, proses dan out put pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik. Secara psikologis, manusia merupakan individu yang unik. Dengan demikian, kajian psikologis dalam pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik individulainnya. Kurikulum pendidikan seyogyanya mampu menyediakan kesempatan kepada setiap individu untuk dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 2. Implikasi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Pembelajaran Kajian psikologi pendidikan telah melahirkan berbagai teori yang mendasari sistem pembelajaran. Selain itu, kajian psikologi pendidikan telah melahirkan pula sejumlah prinsip-prinsip yang melandasi kegiatan pembelajaran Nasution (Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan tiga belas prinsip dalam belajar, yakni : 1) Agar seorang benar-benar belajar, ia harus mempunyai suatu tujuan 2) Tujuan itu harus timbul dari atau berhubungan dengan kebutuhan hidupnya dan bukan karena dipaksakan oleh orang lain. 3) Orang itu harus bersedia mengalami bermacam-macam kesulitan dan berusaha dengan tekun untuk mencapai tujuan yang berharga baginya. 4) Belajar itu harus terbukti dari perubahan kelakuannya. 5) Selain tujuan pokok yang hendak dicapai, diperolehnya pula hasil sambilan. 6) Belajar lebih berhasil dengan jalan berbuat atau melakukan. 7) Seseorang belajar sebagai keseluruhan, tidak hanya aspek intelektual namun termasuk pula aspek emosional, sosial, etis dan sebagainya. 8) Seseorang memerlukan bantuan dan bimbingan dari orang lain. 9) Untuk belajar diperlukan insight. Apa yang dipelajari harus benar-benar dipahami. Belajar bukan sekedar menghafal fakta lepas secara verbalistis. 10) Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang sering mengejar tujuan-tujuan lain. 11) Belajar lebih berhasil, apabila usaha itu memberi sukses yang menyenangkan. 12) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman. 13) Belajar hanya mungkin kalau ada kemauan dan hasrat untuk belajar. 3. Implikasi Psikologi Pendidikan terhadap Sistem Penilaian Penilaian pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan guna memahami seberapa jauh tingkat keberhasilan pendidikan. Melalui kajian psikologis kita dapat memahami perkembangan perilaku apa saja yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pendidikan atau pembelajaran tertentu. Di samping itu, kajian psikologis telah memberikan sumbangan nyata dalam pengukuran potensi-potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik, terutama setelah dikembangkannya berbagai tes psikologis, baik untuk mengukur tingkat kecerdasan, bakat maupun kepribadian individu lainnya. Pemahaman kecerdasan, bakat, minat dan aspek kepribadian lainnya melalui pengukuran psikologis, memiliki arti penting bagi upaya pengembangan proses pendidikan individu yang bersangkutan sehingga pada gilirannya dapat dicapai perkembangan individu yang optimal. D. Guna Calon Guru Mempelajari Ilmu Psikologi Pendidikan Manfaat mempelajari psikologi pendidikan bagi guru dan calon guru dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu: 1. Untuk Mempelajari Situasi Dalam Proses Pembelajaran Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada guru dan calon guru untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi yang berbeda-beda seperti di bawah ini: a. Memahami Perbedaan Individu (Peserta Didik) Seorang guru harus berhadapan dengan sekelompok siswa di dalam kelas dengan hati-hati, karena karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Oleh karena itu sangat penting untuk memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut pada berbagai tingkat pertumbuhan dan perkembangan guna menciptakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam memahami perbedaan karakteristik siswa tersebut. a. Penciptaan Iklim Belajar yang Kondusif di Dalam Kelas Pemahaman yang baik tentang ruang kelas yang digunakan dalam proses pembelajaran sangat membantu guru untuk menyampaikan materi kepada siswa secara efektif. Iklim pembelajaran yang kondusif harus bisa diciptakan oleh guru sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan efektif. Seorang guru harus mengetahui prinsip-prinsip yang tepat dalam proses belajar mengajar, pendekatan yang berbeda dalam mengajar untuk hasil proses belajar mengajar yang lebih baik. Psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru agar dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan efektif. b. Pemilihan Strategi dan Metode Pembelajaran Metode pembelajaran didasarkan pada karakteristik perkembangan siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dalam menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami peserta didik. c. Memberikan Bimbingan Kepada Peserta Didik Seorang guru harus memainkan peran yang berbeda di sekolah, tidak hanya dalam pelaksanaan pembelajaran, tetapi juga berperan sebagai pembimbing bagi peserta didik. Bimbingan adalah jenis bantuan kepada siswa untuk memecahkan masalah yang mereka hadapi. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan pendidikan dan kejuruan yang diperlukan untuk siswa pada tingkat usia yang berbeda-beda. d. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran Guru harus melakukan dua kegiatan penting di dalam kelas seperti mengajar dan mengevaluasi. Kegiatan evaluasi membantu dalam mengukur hasil belajar siswa. Psikologi pendidikan dapat membantu guru dan calon guru dalam mengembangkan evaluasi pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis evaluasi, pemenuhan prinsip-prinsip evaluasi maupun menentukan hasil-hasil evaluasi. 2. Untuk Penerapan Prinsip-prinsip Belajar Mengajar a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran mengacu pada perubahan perilaku yang dialami siswa setelah dilaksanakannya proses pembelajaran. Psikologi pendidikan membantu guru dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. b. Penggunaan Media Pembelajaran Pengetahuan tentang psikologi pendidikan diperlukan guru untuk merencanakan dengan tepat media pembelajaran yang akan digunakan. Misalnya penggunaan media audio-visual, sehingga dapat memberikan gambaran nyata kepada peserta didik. c. Penyusunan Jadwal Pelajaran Jadwal pelajaran harus disusun berdasarkan kondisi psikologi peserta didik. Misalnya mata pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa seperti matematika ditempatkan di awal pelajaran, di mana kondisi siswa masih segar dan semangat dalam menerima materi pelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan psikologi pendidikan berperan dalam membantu guru untu merencanakan, mengatur dan mengevaluasi kegiatan belajar mengajar di sekolah.   DAFTAR PUSTAKA Dalyono, M., Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2001. Iskandar Dr. M.Pd. 2009. Psikologi Pendidikan. Jambi: Gaung Persada (PS) Press. Makmun, Abin Syamsuddin. 2004. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Ningsih, Asri Budi, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2005. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/02/psikologi-pendidikan-dan-guru/. Diakses pada 15 September 2015.