Selamat Datang di Blog Inovasi Pendidikan Madrasah. Blog Edukasi dan Bisnis selagi ada waktu dan kesempatan.
Sabtu, 03 Desember 2016
PERKEMBANGAN DALAM SETIAP RENTANG KEHIDUPAN Tugas Mata Kuliah : Tumbuh Kembang Anak
MAKALAH PERKEMBANGAN DALAM SETIAP RENTANG KEHIDUPAN Tugas Mata Kuliah : Tumbuh
Kembang Anak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa Sekolah Dasar
sering disebut sebagai masa intelektual atau masa keserasian bersekolah yaitu
pada umumnya berusia 6-13 tahun. Setiap masa dalam rentang kehidupan, mempunyai
cirri-ciri yang membedakan tahapan usia termasuk masa akhir kanak-kanak. Berikut
ini merupakan cirri anak usia sekolah menurut Hurlock (1980) yang mampu
menunjukan perbedaan dengan masa sebelumnya, yaitu : 1. Dorongan anak untuk
masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan
otot-otot 2. Dorongan anak untuk keluar dari lingkungan rumah dan masuk kedalam
kelompok sebaya 3. Dorongan mental untuk mematuhi dunia konsep-konsep logika,
symbol, dan komunikasi secara dewasa Aspek perkembangan psikofisik anak usia
sekolah dasar yang dapat mempengaruhi tugas perkembangan anak adalah seperti
keadaan fisik, kemampuan berbahasa, keadaan emosi, sikap dan perilaku moral
telah berbeda dengan masa sebelumnya. Perkembangan integensi, perkembangan
social, dan kepribadianpun mengalami perubahan dengan masa sebelumnya, sehingga
perbedaan yang tampak ini menjadi sebuah karakteristik perkembangan anak sekolah
dasar. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang
karakteristik dan tugas perkembangan dalam psikologi pendidikan. B. Rumusan
Masalah 1. Apa sajakah karakteristik perkembangan? 2. Bagaimanakah tugas
perkembangan? 3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi perkembangan? C. Tujuan
Penulisan 1. Mengetahui karakteristik perkembangan 2. Mengetahui tugas
perkembangan 3. Mengetahui factor yang mempengaruhi perkembangan BAB II
PEMBAHASAN A. Karakteristik Perkembangan 1. Masa Pranatal Masa prenatal
merupakan periode yang paling singkat dari seluruh periode perkembangan,
meskipun relatif singkat tetapi periode prenatal mempunyai cirri penting, yaitu:
a. Perbawaan lahir yang berfungsi sebagai dasar bagi perkembangan selanjutnya
ditentukan pada saat ini. Hal ini bukan saja pada bawaan fisik dan mental
melainkan juga pada jenis kelamin individu. b. Pertumbuhan dan perkembangan yang
cepat. Pertumbuhan dan perkembangan yang proporsional lebih cepat terjadi pada
waktu ini daripada waktu lainnya di sepanjang hidupnya. Selama 9 bulan sebelum
lahir,individu tumbuh dari sel kelamin yang sangat kecil menjadi bayi yang
beratnya kira-kira3 kilogram dan panjangnya 50 cm. c. Kondisi dalam lingkungan
pralahir. Kondisi tubuh ibu yang baik mempertinggi perkembangan potensi bawaan
dan kondisi tubuh ibu yang buruk dapat menghambat perkembangan dan mengganggu
pola perkembangan berikutnya d. Sikap orang-orang yang berarti dalam kehidupan
anak, terutama anggota keluarga terbentuk waktu ini dan mempunyai pengaruh yang
nyata terhadap perlakuan mereka terhadap anak pada awal pembentukan kehidupan.
2. Masa Neonatal Setiap periode rentang kehidupan ditandai oleh gejala
pekembangan yang membedakannya dari perode-periode yang mendahuluinya atau yang
mengikutinya. Ada beberapa gejala yang dapat dikaitkan dengan periode lain,
tetapi ada yang berbeda selama masa bayi neonatal. Berikut adalah lima cirri
paling penting dari periode neonatal: a. Periode yang tersingkat dari semua masa
perkembangan Periode ini adalah saat dimana janin harus menyesuaikan dengan
kehidupan luar rahim ibu, dimana ia telah hidup selama kurang lebih Sembilan
bulan. Walaupun singkat masa bayi ini umumnya adalah dibagi menjadi dua periode:
1) Periode partunate (dari lahir sampai antara lima belas dan tiga puluh menit
sesudah lahir), periode ini bermula dari keluarnya janin dari rahim ibu dan
berakhir setelah tali pusar dipotong dan diikat. Jika hal ini selesai dilakukan
bayi masih merupakan pascamatur yaitu lingkungan diluar tubuh ibu. 2) Periode
Neonate ( dari pemotongan dan pengikatan tali pusarsampai akhir minggu ke dua
kehidupan pascamatur). Bayi menjadi individu yang terpisah, mandiri dan tidak
lagi merupakanparasit. Selama periode ini bayi mengadakan penyesuaian pada
lingkungan baru diluar tubuh ibu. b. Masa terjadinya penyesuaian yang radikal
Kelahiran merupakan suatu perahilan dari lingkungan dalam (rahim ibu) ke luar
lingkungan sehingga bayi perlu menyesuaikan diri. Beberapa bayi mudah melakukan
penyesuaian, namun bagi bayi lain ada yang kesulitan dan mengalami kegagalan. c.
Masa terhentinya perkembangan Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang terjadi
selama periode prenatal untuk sementara terhenti pada saat kelahiran. Seringkali
terjadi sedikit kemunduran seperti berkurangnya berat badan dan kecenderungan
menjadi kurang sehat dibandingkan saat dilahirkan hal ini disebabkan karena bayi
melakukan penyesuaian yang radikal pada lingkungan pascanatal. d. Pendahuluan
dari perkembangan selanjutnya Perkembangan bayi yang tampak pada waktu
dilahirkan tidak dapat digunakan untuk meramalkan secara tepat bagaimana
perkembangan individu di masa depan, tetapi perkembangan bayi yang baru lahir
dapat member petunjuk tentang apa yang diharapkan akan terjadi pada perkembangan
selanjutnya. e. Periode yang berbahaya Secara fisik bayi neonatal berbahaya
karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri secara radikal yang penting pada
lingkungan yang sangat baru dan sangat berbeda. Hal ini terbukti dengan
tingginya tingkat kematian. 3. Masa Bayi Cirri-ciri penting masa bayi yang
membedakan dari periode-periode sebelum dan sesudahnya adalah sebagai berikut:
a. Dasar yang sesungguhnya. Seluruh masa anak-anak terutama tahun-tahun awal
dianggap sebagai masa dasar namun masa bayi merupakan periode kehidupan yang
sesungguhnya karena pada masa ini bayak pola perilaku, sikap dan pola ekspresi
emosi terbentuk b. Pertumbuhan dan perkembangan berjalan pesat. Bayi bayi
berkembang pesat terutama pada tahun pertama, baik secara fisik maupun
psikologis c. Berkurangnya ketergantungan, memungkinkan bayi duduk,berdiri,
berjalan dan menggerak-gerakkan benda-benda. Kalau dilarang ia akan protes dalam
bentuk ledakan amarah dan tangisan dan segera berkembang menjadi negativism
yaitu ciri yang menonjol pada akhir masa bayi. d. Meningkatnya individualitas.
Dengan meningkatnya individualitas maka setiap bayi harus diperlakukan sebagai
individu. Tidak dapat lagi semua bayi diharapkan tumbuh berdasarkan makanan yag
sama atau adanya jadwal maka dan tidur yang sama. e. Permulaan sosialisasi. Bayi
menunjukkan keinginannya untuk besosialisasi dengan memprotes kalau dibiarkan
sendiri selama beberapa waktu dan mencoba memperoleh perhatian dari orang lain
dengan berbagai cara f. Permulaan berkembangnya penggolongan peras seks (sex-
role). Penggolongan peran seks dimulai sejak bayi dilahirkan, misalnya bayi
laki-laki diberi pakaian dan selimut warna biru sedangkan untuk bayi perempuan
berwarna merah jambu. g. Permulaan kreativitas. Pada bulan-bulan pertama bayi
belajar mengembangkan minat dan sikap yang merupakan dasar bagi kreativitasnya
kelak dan sebagian besar ditentukan oleh perlakuan-perlakuan orang lain terutama
orang tua. 4. Awal Masa Kanak-kanak a. Sebutan yang digunakan orang tua
Sebagaian besar orang tua menganggap awal masa kanak-kanak sebagai: 1) Usia yang
mangundang masalah atau usia sulit. Masa bayi sering membawa masalah bagi orang
tua, umumnya mengenai perawatan fisik bayi. 2) Usia mainan karena anak
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk nbermain dengan mainan. b. Sebutan
yang digunakan para pendidik Para pendidik menyebut tahun-tahun awal masa
kanak-kanak sebagai usia prasekolah yang merupakan masa persiapan anak baik
secara fisik maupun mental untuk menghadapi tugas-tugas pada saat mereka mulai
sekolah c. Sebutan yang digunakan para ahli psikologi 1) Usia kelompok, dimana
anak belajar dasar-dasar perilaku social untuk penyesuaian diri pada waktu
mereka masuk kelas satu 2) Usia menjelajah karena anak-anak ingin mengetahui
keadaan lingkungannya,bagaimana mekanismenya, perasaanya dan bagaimana ia bisa
menjadi bagian dari lingkungan. 3) Usia bertanya. Salah satu cara dalam
menjelajah lingkungan adalah dengan bertanya 4) Usia meniru. Yang paing penting
menonjol dalan periode ini adalah meniru pembicaraan dan tindakan orang lain. 5)
Usia kreatif. Anak lebih menunjukkan kreativitas dalam bermain selama masa
kanak-kanak dibandingkan masa-masa lain. 5. Akhir Masa Kanak-kanak a. Label yang
digunakan orang tua 1) Usia yang menyulitkan, masa dimana anak tidak lagi
menuruti perintah dan lebih banyak dipengaruhi teman sebaya daripada orang tua
atau anggota keluarga lain 2) Usia tidak rapi, anak cenderung tidak
memperdulikan, ceroboh dalam penampilan dan kamarnya berantakan 3) Usia
betengkar, dimana banyak terkadi pertengkaran antarkeluarga dan suasana tidak
menyenangkan bagi semua nggota keluarga b. Label yang digunakan para pendidik 1)
Usia sekolah dasar. Anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk
keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan
penting tertentu 2) Periode kritis dalam dorongan berprestasi. Masa dimana anak
membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses, tidak sukses atau sangat sukses. c.
Label yang digunakan ahli psikologis 1) Usia berkelompok. Masa dimana perhatian
utama anak tertuju pada keinginan diterima teman sebaya sevagai anggota kelompok
terutama kelompok yang bergengsi dalam pendangan teman-temannya 2) Usia
penyesuaian diri. Anak menyesuaikan diri dengan standar yang disetujui kelompok.
6. Masa Puber a. Periode tumpang tindih karena kedudukan remaja berada berada
diantara masa akhir kanak-kanak dan awal masa remaja. b. Periode yang singkat,
berlangsung sekitar dua sampai empat tahun. Anak mengalami puber selama dua
tahun atau kurang dianggap cepat matang, sedangkan anak yang mengalami puber
tiga sampai empat tahun dianggap lambat matang. c. Dibagi dalam tiga tahap:
tahap prapuber (bukan lagi seorang anak tetapi juga belum remaja), tahap puber
(kematangan seksual muncul: haid pada anak perempuan dan mimpi basah pada anak
laki-laki), dan tahap pascapuber (ciri-ciri seks sekunder misalnya kumis, jaun,
suara yang berat pada anak laki-lai atau panggung yang besar, payudara dan suara
yang lembut pada anak perempuan. d. Pertumbuhan dan perubahan yang pesat.
Meliputi perubahan dalam tubuh, perubahan dalam status termasuk penampilan,
pakaian sikap terhadap lawan jenis. Perubahan ini sering menimbulkan keraguan,
perasaan tidak mampu dan tidak aman, serta menimbulkan perilaku yang kurang baik
e. Fase negative, dimana individu mengambil sikap “anti terhadap kehidupan atau
kelihatannya kehilangan sifat-sifat baik yang sebelumnya sudah berkembang. Pada
fase ini perilaku remaja sulit diduga dan seringkali melawan normal social yang
berlaku. 7. Masa Remaja a. Periode yang penting. Ada beberapa periode yang
dianggap lebih penting daripada beberapa periode lainnya karena berakibat
langsung terhadap sikap dan perilaku dan ada yang dianggap penting karena
berakibat jangka panjang. b. Periode peralihan. Dalam setiap periode peralihan,
status individu tidak jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus
dilakukan. Pada masa ini remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang
dewasa. c. Periode perubahan. Perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan
perubahan fisik. Ketika perubahan fisik terjadi dengan pesat perubahan perilaku
dan sikap juga berlangsung pesat. Ada 5 perubahan. Pertama,meningginya emosi
yang bergantung pada tingkat perubahan fisik dan psikologis yang terjadi. Kedua,
perubahan yang menyertai kematangan seksual membuat remaja tidak yakin akan
dirinya kemampuannya dan minatnya. Ketiga, perubahan tubuh,minat dan peran yang
diharapkan oleh lingkungan meimbulkan masalah baru bagi remaja. Keempat,
perubahan dalam minat dan perilaku disertai pula perubahan dalam nilai-nilai.
Kelima, sebagian remaja bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan, mereka
ingin menuntut kebebasan tetapi sering takut bertanggungjawab akan akibatnya dan
tidak yakin dengan kemampuannya untuk memikul tanggungjawab tersebut. d. Usia
bermasalah. Masalah remaja sering sulit diatasi baik oleh anak laki-laki maupun
perempuan. Hai ini disebabkan karena pertama, selama masa kanak-kanak masalahnya
sebagian besar diselesaikan oleh orang tua atau guru sehingga remaja tidak
berpengalaman dalam mengatasi masalah. Kedua, remaja merasa mandiri sehingga
ingin mengatasi masalahnya sendidri dan menolak bantuan orang tua dan guru. e.
Mencari identitas. Pada tahun-tahu awal masa remaja,penyesuaian diri dengan
kelompok masih penting, kemudian lambat laun mereka mulai mendambakan identitas
diri dan tidak puas lagi dengan menjadi sama dengan teman-temannya dalam segala
hal. f. Usia yang menimbulkan ketakutan. Adanya anggapan bahwa remaja adalah
anak-anak yang tidak rapi, tidak dapat dipercaya dan cenderung berprilaku
merusak membuat orang dewasa harus membimbing dan mengawasi kehidupan remaja
menjadi takut bertanggungjawab dan bersikap tidak simpatik terhadap perilaku
yang normal. Hal ini menyebabkan peralihan ke masa dewasa menjadi sulit g. Masa
yang tidak realistik. Remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana
yang ia inginkan dan bukan sebagaimana adanya, terlebih dalam hal cita-cita h.
Ambang masa dewasa. Remaja mulai bertindak dan berprilaku seperti orang dewasa,
yaitu merokok, minum-minuman keras menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam
perbuatan seks. 8. Masa Dewasa Awal Masa dewasa dini merupakan periode
penyesuaian diri terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial
baru. Periode ini merupakan periode khusus dan sulit dari rentang kehidupan
seseorang sebab sejauh ini sebagian besar anak mempunyai orang tua, guru, teman,
atau orang-orang lain yang bersedia menolong mengadakan penyesuaian diri.
Ciri-ciri yang menonjol pada masa dewasa dini : a. Masa pengaturan. Jika anak
laki-laki dan perempuan mencapai usia dewasa berarti sudah saatnya untuk
menerima tanggungjawab sebagai orang dewasa.sebagai seorang pria ia mulai
mencoba bekerja untuk meniti kariernya sedangkan wanita diharapkan mulai
menerima tanggungjawab sebagai ibu rumah tangga atau mencoba bekerja untuk
menentukan pilihan apakah ia mulai suka bekerja daripada berumahtangga atau
mereka ingin melakukan keduanya. b. Usia reproduktif. Menjadi orang tua
merupakan salah satu peran yang paling penting dalam hidup orang dewasa. Bagi
orang yang cepat mempunyai anak atau mempunyai keluarga besar pada awal masa
dewasa atau bahkan pada akhir masa remajanya kemungkinan seluruh masa dewasa
dini merupakan masa reproduksi. Sebaliknya orang yang belum menikah sampai
selesai pendidikannya, dan wanita yang berkarier sesudah menikah akan menunda
untuk mempunyai anak sampai usia tiga puluhan, maka baginya hanya dasawarsa
terakhir dari usia dini yang merupakan usia reproduksi. c. Masa bermasalah.
Masalah-masalah dewasa dini yaitu masalah yang berhubungan dengan penyesuaian
diri dalam kehidupan perkawinan, peran sebagai orang tua, dan pekerjaan atau
karier. Penyesuaian diri terhadap masalah-masalah tersebut biasanya menimbulkan
kesulitan, sebab : Pertama, kurangnya persiapan. Pendidikan di sekolah dan
perguruan tinggi hanya memberi latihan terbatas dan hampir tidak ada sekolah
yang memberikan kursus mengenai masalah-masalah yang umum ditemui dalam
perkawinan dan dalam berperan sebagai orang tua. Kedua, mencoba dua
peransekaligus biasanya tidak memberikan hasil yang baik. Ketiga, tidak adanya
bantuan dalam menghadapi masalah-masalah mereka, tidak seperti ketika mereka
dianggap sebagai remaja. d. Ketegangan emosional. Ketegangan emosional umumnya
nampak dalam bentuk keresahan, yaitu kekhawatiran mereka dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalahnya. e. Keterasingan sosial. Masuknya seseorang dalam pola
kehidupan orang dewasa, yaitu perkawinan, karier, dan rumah tangga membuat
hubungan dengan teman-teman ketika remaja akan meregang dan kegiatan di luar
rumah akan berkurang. f. Masa komitmen. Pada masa dewasa dini terjadi perubahan
dari masa remaja yang masih bergantung pada orang tua menjadi orang dewasa
mandiri yang menentukan pola hidup baru. g. Masa ketergantungan. Meskipun telah
mencpai status dewasa pada usia 18 tahun, namun banyak orang muda yang masih
tergantung pada orang tua, lembaga pendidikan atau pemerintah yang membiayai
pendidikannya. h. Perubahan nilai. Perubahan itu disebabkan oleh : pertama,
seseorang yang ingin diterima sebagai anggota kelompok orang dewasa yang lain
maka mereka harus mampu menerima nilai-nilai kelompok teman sebayanya. Kedua,
kebanyakan kelompok sosial berpedoman pada nilai-nilai konvensional dalam hal
keyakinan dan perilaku juga dalam hal keyakinan. i. Penyesuaian diri dengan cara
hidup baru. Pada masa dewasa dini gaya-gaya hidup baru paling menonjol di bidang
perkawinan dan peran orang tua. j. Masa kreatif. Hal ini disebabkan karena pada
masa dewasa dini ia tidak terikat lagi oleh ketentuan dan aturan orang tua
maupun gurunya, mereka bebas untukm berbuat apa saja yang mereka inginkan. 9.
Masa Dewasa Paroh Baya Masa dewasa madya ini berlangsung dari umur empat puluh
sampai umur enam puluh tahun. Ciri-ciri yang menyangkut pribadi dan sosial pada
masa ini antara lain: a. Masa dewasa madya merupakan periode yang ditakuti
dilihat dari seluruh kehidupan manusia. Karena banyak stereotip yang tidak
menyenangkan tentang usia dewasa madya, yaitu adanya kepercayaan tradisional
tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga di sertai dengan berhentinya
reproduksi kehidupan. b. Masa dewasa madya merupakan masa transisi, dimana pria
dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan
memasuki suatu periode dalam kehidupan dengan ciri-ciri jasmani dan perilaku
yang baru. c. Masa stres, stres pada usia madya menurut Marmor dibagi dalam 4
kategori utama, yaitu: (1) stres somatik, disebabkan oleh keadaan jasmani yang
menunjukkan usia tua, (2) stres budaya, berasal dari penempatan nilai yang
tinggi pada kemudaan, keperkasaan, dan kesuksesan, (3) stres ekonomi, disebabkan
oleh beban keuangan dari mendidik anak dan memberikan status simbol bagi seluruh
anggota keluarga, (4) stres psikologis, diakibatkan oleh kematian suami atau
istri, kepergian anak dari rumah, kebosananterhadap perkawinan, atau rasa
hilangnya masa muda dan mendekati ambang kematian d. Usia yang berbahaya.
Sebutan usia yang berbahay ini berasal dar kalangan pria yang ingin melakukan
pelampiasan untuk kemudaan yang berakhir sebelum memasuki usia lanjut. Masa
dimana seseorang mengalami kesusahan fisik karena terlalu banyak bekerja, rasa
cemas yang berlebihan, ataupun kurang memperhatikan kehidupan. e. Usia canggung.
Pria dan wanita berusia madya bukan muda lagi tetapi bukan juga tua. Mereka
merasa bahwa keberadaan mereka tidak dianggap, oleh karena itu orang yang
berusia madya sedapat mungkin berusaha untuk tidak dikenal oleh orang lain. f.
Masa dewasa madya adalah masa berprestasi. Menurut Erikson, selama usia madya
ini orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti (stagnasi).
g. Masa evaluasi. Pada umumnya usia madya merupakan saat pria dan wanita
mencapai puncak prestasinya, maka wajar apabila masa ini juga merupakan saat
mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi mereka semula dan harapan
orang lain khususnya anggota keluarga dan teman. h. Usia madya dievaluasi dengan
standar ganda. Ada 2 aspek khusus yang harus diperhatikan : Pertama, aspek yang
berkaitan dengan perubahan jasmani. Kedua, standar ganda terlihat dari cara pria
dan wanita menyatakan sikap terhadap usia tua. i. Masa sepi. Masa ketika
anak-anak tidak lama tinggal bersama orang tua. Setelah bertahun-tahun hidup
dalam sebuah rumah yang berpusat pada keluarga, umumnya orang dewasa mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan rumah yang berpusat pada pasangan suami
istri. j. Masa jenuh. Para pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari-hari
dan kehidupan bersama keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Wanita
yang menghabiskan waktunya untuk memelihara rumah dan membesarkan anak-anaknya.
Sehingga usia madya merupakan usia yang tidak menyenangkan dalam kehidupan. 10.
Masa Lanjut Usia Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup
seseorang. Masa ini dimulai dri umur enam puluh tahun sampai mati, yang di
tandai dengan adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun. a. Periode kemunduran. Kemunduran fisik dan mental terjadi secara
perlahan dan bertahap. Penyebabnya fisik kemunduran yaitu, perubahan pada
sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus melainkan karena proses menua.
Penyebab psikologis kemunduran misalnya sikap tidak senang dengan diri sendiri,
orang lain, pekerjaan, dll. b. Perbedaan individual pada efek menua. Orang
menjadi tua secara berbeda karena mempunyai sifat bawaan, sosioekonomi, dan
latar belakang pendidikan, serta pola hidup yang berbeda. c. Usia tua dinilai
dari kriteria yang berbeda. Orang cenderung menilai tua dari dua kriteria, yaitu
dalam hal penampilan dan kegiatan fisik yaitu apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukannya. d. Sikap sosial terhadap usia lanjut. Karena kebanyakan pendapat
klise du atas tidak menyenangkan maka sikap sosial terhadap usia lanjut
cenderung menjadi tidak menyenangkan dan mempengaruhi cara mereka memperlakukan
orang usia lanjut. Akibatnya orang usia lanjut merasa bahwa mereka sudah tidak
lagi bermanfaat bagi kelompok sosial lain. e. Orang usia lanjut mempunyai status
kelompok-minoritas. Kelompok minoritas yaitu suatu status yang dalam beberapa
hal mengecualikan mereka untuk tidak berinteraksi dengan kelompok yang lainnya
dan memberikan sedikit kekuasaanatau bahkan tidak memperoleh kekuasaan apapun.
f. Menua membutuhkan perubahan peran. Orang usia lanjut diharapkan mengurangi
peran aktifnya dalam urusan masyarakat dan sosial, juga dalam dunia usaha dan
profesionalisme. g. Penyesuaian yang buruk. Orang usia lanjut cenderung lebih
buruk penyesuaian diri dibanding orang yang lebih muda. Hal ini disebabkan
semakin hilangnya status karena kegiatan sosial didominasi oleh orang-orang yang
lebih muda. h. Keinginan menjadi muda kembali sangat kuat. Status kelompok
minoritas yang dikenakan pada orang berusia lanjut secara alami membangkitkan
keinginan untuk tetap muda selama mungkin dan ingin dipermudah apabila
tanda-tanda menua nampak. B. Tugas-Tugas Perkembangan Menurut Havighurst, tugas
perkembangan adalah tugas-tugas yang harus diselesaikan individu pada fase-fase
atau periode kehidupan tertentu; dan apabila berhasil mencapainya mereka akan
berbahagia, tetapi sebaliknya apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang
tua atau masyarakat dan perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan.
Adapun yang menjadi sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut
Havighurst adalah: Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan
nilai-nilai dan aspirasi individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk
masing-masing fase dari sejak masa bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh
Havighurst sebagai berikut: 1. Masa bayi dan anak-anak a. Belajar berjalan b.
Belajar mekan makanan padat c. Belajar berbicara d. Belajar mengendalikan
pembuangan kotoran tubuh e. Mencapai stabilitas fisiologik f. Membentuk
pengertian sederhana tentang realitas fisik dan social g. Belajar kontak
perasaan dengan orang tua, keluarga, dan orang lain h. Belajar mengetahui mana
yang benar dan yang salah serta mengembangkan kata hati 2. Masa Anak Sekolah a.
Belajar ketangkasan fisik untuk bermain b. Pembentukan sikap yang sehat terhadap
diri sendiri sebagai organism yang sedang tumbuh c. Belajar bergaul yang
bersahabat dengan anak-anak sebaya d. Belajar peranan jenis kelamin e.
Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis, dan berhitung f.
Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan
sehari-hari g. Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai h.
Belajar membebaskan ketergantungan diri i. Mengembangkan sikap sehat terhadap
kelompok dan lembga-lembaga 3. Masa Remaja a. Menerima keadaan jasmaniah dan
menggunakannya secara efektif b. Menerima peranan sosial jenis kelamin sebagai
pria/wanita c. Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab
social d. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
e. Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki f.
Perkembangan skala nilai g. Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih
adekwat h. Persiapan mandiri secara ekonomi i. Pemilihan dan latihan jabatan j.
Mempersiapkan perkawinan dan keluarga 4. Masa Dewasa Awal a. Mulai bekerja b.
Memilih pasangan hidup c. Belajar hidup dengan suami/istri d. Mulai membentuk
keluarga e. Mengasuh anak f. Mengelola/mengemudikan rumah tangga g.
Menerima/mengambil tanggung jawab warga Negara h. Menemukan kelompok sosial yang
menyenangkan 5. Masa Usia Madya/Masa Dewasa Madya a. Menerima dan menyesuaikan
diri terhadap perubahan fisik dan fisiologis b. Menghubungkan diri sendiri
dengan pasangan hidup sebagai individu c. Membantu anak-anak remaja belajar
menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan berbahagia d. Mencapai dan
mempertahankan prestasi yang memuaskan dalam karir pekerjaan e. Mengembangkan
kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang yang dewasa f. Mencapai tanggung jawab
sosial dan warga Negara secara penuh. C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Perkembangan Manurut Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi internal maupun
faktor kondisi eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan dan sifat atau
kualitas perkembangan seseorang. Tetapi sejauh mana pengaruh kedua faktor
tersebut sukar untuk ditentukan, terlebih lagi untuk dibedakan mana yang penting
dan kurang penting. Tetapi bailklah beberapa diantara faktor faktor-faktor
tersebut ditinjau. 1. Intelligensi Intellegensi merupakan faktor yang
terpenting. Kecerdasan yang tinggi disertai oleh perkembangan yang cepat,
sebaliknya jika kecerdasan rendah, maka anak akan terbelakang dalam pertumbuhan
dan perkembangan. 2. Seks Perbedaan perkembangan antara kedua jenis seks tidak
tampak jelas. Yang nyata kelihatan adalah kecepatan dalam pertumbuhan
jasmaniyah. Pada waktu lahir anak laki-laki lebih besar dari perempuan, tetapi
anak perempuan lebih cepat perkembangannya dan lebih cepat pula dalam mencapai
kedewasaannya dari pada anak laki-laki. 3. Kelenjar-kelenjar Hasil penelitian di
lapangan indoktrinologi (kelenjar buntu) menunjukkan adanya peranan penting dari
sementara kelenjar-kelenjar buntu ini dalam pertumbuhan jasmani dan rohani dan
jelas pengaruhnya terhadap perkembangan anak sebelum dan sesudah dilahirkan. 4.
Kebangsaan (ras) Anak-anak dari ras Meditarian (Lautan tengah) tumbuh lebih
cepat dari anak-anak eropa sebelah timur. Amak-anak negro dan Indian
pertumbuhannya tidak terlalu cepat dibandingkan dengan ank-anak kulit putih dan
kuning. 5. Posisi dalam keluarga Kedudukan anak dalam keluarga merupakan keadaan
yang dapat mempengaruhi perkembangan. Anak kedua, ketiga, dan sebagainya pada
umumnya perkembangannya lebih cepat dari anak yang pertama. Anak bungsu biasanya
karena dimanja perkembangannya lebih lambat. Dalam hal ini anak tunggal biasanya
perkembangan mentalitasnya cepat, karena pengaruh pergaulan dengan orang-orang
dewasa lebih besar. 6. Makanan Pada tiap-tiap usia terutama pada usia yang
sangat muda, makanan merupakan faktor yang penting peranannya dalam pertumbuhan
dan perkembangan. Bukan saja makanannya, tetapi isinya yang cukup banyak
mengandung gizi yang terdiri dari pelbagai vitamin. Kekurangan gizi/vitamin
dapat menyebabkan gigi runtuh, penyakit kulit dan lain-lain penyakit. 7. Luka
dan penyakit Luka dan penyakit jelas pengaruhnya kepada perkembangan, meskipun
terkadang hanya sedikit dan hanya menyangkut perkembangan fisik saja. 8. Hawa
dan sinar Hawa dan sinar pada tahun-tahun pertama merupakan faktor yang penting.
Terdapat perbedaan antara anak-anak yang kondisi lingkungannya baik dan yang
buruk. 9. Kultur (budaya) Penyelidikan Dennis di kalangan orang-orang Amerika
dan Indiana menunjukan bahwa sifat pertumbuhan anak-anak bayi dari kedua macam
kultur adalah sama. Ini menguatkan pendapat bahwa sifat-sifat anak bayi itu
adalah universal dan bahwa budayalah yang kemudian merubah sejumlah dasar-dasar
tingkah laku anak dalam proses perkembangannya. Yang termasuk faktor budaya
disini selain budaya masyarakat juga di dalamnya termasuk pendidikan, agama,
dsb. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Karakteristik perkembangan terdiri dari
beberapa tahapan yang terbagi menjadi 10 masa/periode yaitu masa prenatal, masa
neonatal, masa bayi, awal masa kanak-kanak, akhir masa kanak-kanak, masa puber,
masa remaja, masa dewasa awal, masa dewasa paroh baya,dan masa lanjut usia.
Sepuluh tahapan tersebut memiliki cirri-ciri perkembangan psiko-fisik yang
berbeda satu sama lain. Tugas perkembangan menurut Havighurst adalah tugas-tugas
yang harus diselesaikan individu pada fase-fase atau periode kehidupan tertentu;
dan apabila berhasil mencapainya mereka akan berbahagia, tetapi sebaliknya
apabila mereka gagal akan kecewa dan dicela orang tua atau masyarakat dan
perkembangan selanjutnya juga akan mengalami kesulitan. Adapun yang menjadi
sumber dari pada tugas-tugas perkembangan tersebut menurut Havighurst adalah:
Kematangan pisik, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai dan aspirasi
individu. Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak
masa bayi sampai usia lanjut. Manurut Elizabeth B. Hurlock, baik faktor kondisi
internal maupun faktor kondisi eksternal akan dapat mempengaruhi tempo/kecepatan
dan sifat atau kualitas perkembangan seseorang. Beberapa diantara faktor
faktor-faktor tersebut antara lain intelligensi, seks, kelenjar-kelenjar,
kebangsaan (ras), posisi dalam keluarga, makanan, luka dan penyakit, hawa dan
sinar, dan kultur (budaya). B. Saran Sebagai calon guru SD, seorang guru harus
mengetahui perkembangan psiko-fisik anak didiknya yaitu anak usia sekolah dasar.
Dengan mengetahui karakteristik perkembangan, seorang guru SD dapat memahami
karakter masing-masing anak didiknya sehingga dapat melakukan langkah pendekatan
sesuai dengan masalah psikis anak khususnya dalam pembelajaran agar anak dapat
belajar dengan optimal. DAFTAR PUSTAKA Rifa’i Ahmad. dan Anni, Catrharina Tri,
2011. Psikologi Perkembangan. Semarang : Universitas Negeri Semarang Press.
http://www.psychologymania.com/2011/09/psikologi-perkembangan-pengertian.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar