Jumat, 13 Oktober 2023

SIFAT SIFAT BAGI ALLAH

A. Sifat-Sifat Wajib bagi Allah Swt. 1. Pengertian Sifat wajib bagi Allah Swt adalah sifat-sifat yang pasti (wajib) dimiliki oleh Allah Swt. yang sesuai dengan keagungan-Nya sebagai Pencipta alam dan seisinya. Pada dasarnya, Allah memiliki sifat-sifat yang tidak terbatas, karena Allah maha segalagalanya. Akan tetapi, dalam ideologi Ahli Sunnah Waljamaah (Aswaja) menjelaskan bahwa setiap umat Islam wajib mengimani 20 sifat wajib bagi Allah, 2. Macam-macam sifat wajib bagi Allah beserta artinya, sebagai berikut : 1. Wujud ( وجود ) Ada, 2. Qidaam ( قدام ) Terdahulu 3. Baqaa’ ( بقاا ) Kekal 4. Mukhalafatu lil-hawadisi (مخالفة للحودث) Berbeda dengan Makhluk 5. Qiya-muhu bi-nafsihi (قيامه بنفسه) Berdiri Sendiri 6. Wahdaaiyah ( وحدانيه ) Esa 7.Qudrah ( قدرة ) Kuasa 8. Iraadah (اراده ) Berkehendak 9. Ilmun (علم ) Mengetahui 10. Hayaat (حياة) Hidup 11. Sama’ (سمع ) Mendengar 12. Bashar (بصر ) Melihat 13. Kalam (كلا م ) Berfirman 14 Qadiran ( قديرا ) Maha Kuasa 15. Qadiran ( مريدا ) Maha Berkehendak 16. ‘Aaliman (عالما ) Maha Mengetahui 17. Hayyan (حيا ) Maha Hidup 18. Sami’an (سميعا ) Maha Mendengar 19 Bashiiron (بصرا ) Maha Melihat 20. Mutakalliman (متكلما ) Maha Berfirman. B. Dalil Naqli Sifat Wajib bagi Allah Swt Dalil naqli adalah dalil (hujah) yang bersumberkan pada Al-Qur’an dan Hadis yang menjelaskan secara normatif tentang sifat-sifat Allah. Sedangkan dalil aqli adalah dalil (hujah) yang bersumberkan pada akal manusia yang mencoba memahami fenomena- fenomena alam semesta yang berkaitan atau membuktikan sifat-sifat Allah. Fungsi dalil aqli hanya memperkuat keimanan seseorang tentang sifat-sifat Allah Swt. Berikut ini penjelasan tentang dalil-dalil naqli dan aqli tentang sifat-sifat wajib bagi Allah Swt: 1. Wujuud berarti “ada”. Firman Allah yang menjelaskan tentang keberadaan (eksistensi) Allah adalah QS. Ali-Imran [3]: 2: Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. yang Maha Hidup, yang terus- menerus mengurus (makhluk-Nya)” 2. Qidaam berarti Terdahulu. Allah adalah yang Awal dan juga yang Akhir. Tiada yang mendahului-Nya. Firman Allah Swt yang terkait dengan sifat wajib Qidaam terdapat dalam QS. Al-Hadid [57]: Artinya: “Dia-lah yang Awal, yang Akhir, yang Zahir dan yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan selain Dia. yang Maha Hidup, yang terus- menerus mengurus (makhluk-Nya)” 3. Baqaa’ berarti kekal. Firman Allah Swt yang menjelaskan tentang sifat kekal Allah Swt terdapat dalam QS Ar-Rahman [55]: 27 Artinya: “tetapi wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan tetap kekal” 4. Mukhaalafatu Lil-Hawaditsi berarti berbeda dengan makhluk (ciptaan). Firman Allah Swt dalam QS. Al-Syura [42]: 11 5. Qiyaamuhuu bi-Nafsihi berarti Berdiri Sendiri. Firman Allah dalam QS. Al-Ankabut [29]: 6 6. Wahdaaniyah berarti Esa. Dalil naqli tentang ke-Esa-an Allah salah satunya terdapat dalam QS. Al-Ikhlas [112]: 1 7. Qudrah berarti Kuasa. Allah Swt Maha Kuasa (Qaadiran) atas segalanya. Kekuasaan Allah Swt sebagai Tuhan tidak terbatas. Apapun dapat dilakukan oleh Allah Swt, tanpa ada yang dapat menghalanginya. Dalil yang menjelaskan tentang kekuasaan Allah Swt salah satunya terdapat dalam QS. Al-Baqarah [2]: 20 8. Iraadah berarti berkehendak. Allah Maha Berkehendak (Muriidan). Ketika Allah Swt berkehendak, maka apapun pasti terwujud, karena Dia Maha Segala-galanya. 9. ‘Ilmu berarti mengetahui. Allah Maha Mengetahui (‘âliman), mengetahui segalanya, baik secara zahir maupun batin. 10. Hayât berarti hidup. Allah Maha Hidup (Hayyan) selama-lamanya dan kekal abadi, karena Allah Maha Pencipta segala-galanya. 11. Sama’ berarti mendengar. Sifat Allah Maha Mendengar disebut Sami’an. Tidak ada suatu yang tidak didengar oleh Allah Swt. 12. Bashar berarti melihat. Sifat Allah Maha Melihat disebut dengan Bashîran. 13. Kalâm berarti berfirman. Sifat Allah Maha Berfirman disebut dengan Mutakalliman. Firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw melalui malaikat Jibril a.s adalah Al-Qur’an. C. Pembagian Sifat Wajib bagi Allah Dua puluh sifat sifat wajib bagi Allah Swt di atas jika dikelompokkan (kategori) menjadi 4, yaitu: 1. (نفسية) Nafsiyah. Sifat Nafsiyah berkaitan dengan diri (Zat) Allah Swt semata. Sifat Nafsiyah Allah hanya satu, yaitu Wujûd (ada). 2. (سلــــبـــيـــة) Salbiyah. Sifat salbiyah adalah sifat yang menolak segala sifat-sifat yang tidak layak (tidak patut) bagi Allah Swt, sebab Allah Maha Sempurna dan tidak memiliki kekurangan. Sifat salbiyah ini hanya dimilki oleh Allah dan tidak dimiliki oleh makhluk-Nya. Sifat salbiyah ada lima, yaitu: Qidaâm, Baqa’, Mukhalafatu Lil-Hawâditsi, Qiyâmuhu bi-Nafsihi, dan Wahdâniyah. 3. Ma’âni (( مــــعــــاني Sifat Ma’âni, yaitu sifat yang terdapat dalam zat Allah sesuai dengan kesempurnaanNya. Sifat-sifat Allah yang masuk dalam kategori sifat Ma’âni ada tujuh, yaitu: Qudrat, Irâdah, ‘Ilmun, Hayât, Sama’, Bashar, dan Kalâm. Sifat-sifat Ma’âni juga dimiliki oleh makhluk- Nya. Bedanya, jika sifat ini melekat dalam diri Allah maka maknanya tidak tebatas, sedangkan jika yang memiliki makhluk, maka maknanya terbatas. Contohnya: Allah Maha Hidup artinya selamanya dan tidak akan mati. Sedangkan makhluk-Nya juga hidup, tapi suatu saat akan mati. 4. Ma’nawiyah (مــعنوية ) Sifat Ma’nawiyah merupakan sifat yang selalu tetap ada pada zat Allah dan tidak mungkin pada suatu ketika Allah tidak bersifat demikian. Jumlah sifat ma’nawiyah sama dengan jumlah sifat ma’âni, yaitu: Qâdiran, Murîdan, ‘Aâliman, Hayyan, Samî’an, Bashîran, dan Mutakalliman. Sifat-sifat ini sebagai penguat dari sifat-sifat Ma’âni Allah. Sifat Ma’âni Allah dan Ma’nawiyah-Nya tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, sebab setiap ada sifat Ma’âni tentu ada sifat Ma’nawiyah. Sifat Ma’nawiyah Allah menggambarkan keber-Ada-an dan Zat Allah yang terus menerus memiliki sifat Ma’âni. Jika Allah bersifat Qudrah (Kuasa), maka secara otomatis Allah adalah Zat yang Maha Kuasa dan akan tetap seperti itu tanpa ada batasnya. Pembagian sifat-sifat wajib bagi Allah Swt di atas, jika disimpulkan dalam bentuk table berikut ini: D. Sifat Mustahil bagi Allah Swt Kata Mustahil dapat diartikan tidak mungkin (terjadi). Sifat mustahil bagi Allah Swt adalah sifat-sifat yang mustahil atau tidak mungkin dimiliki oleh Allah Swt, karena sifat tersebut tidak mungkin dimiliki oleh Allah Swt, sebagai Tuhan Yang Maha Segala-galanya. Sifat mustahil bagi Allah Swt antonim dari sifat wajib bagi Allah Swt. Berikut ini perbedaan sifat wajib dan mustahil bagi Allah Swt. Sifat mustahil bagi Allah Swt tidak mungkin dimiliki-Nya, karena Allah Swt Maha Kuasa. Sifat mustahil hanya dimiliki oleh makhluk-Nya yang memiliki kelemahan dan kekurangan. E. Sifat Jaiz bagi Allah Swt Sifat jaiz Allah Swt berarti sifat kebebasan Allah Swt untuk berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu sesuai kehendak-Nya yang mutlak dan tidak terikat oleh apapun. Setiap orang beriman wajib mengimani sifat jaiz bagi Allah Swt. Sifat jaiz bagi Allah Swt hanya satu, yaitu: (Allah Swt memiliki kuasa penuh) untuk melakukan (berbuat) segala sesuatu yang mungkin dilakukan dan juga (memiliki kuasa penuh) untuk meninggalkannya. Sifat jaiz bagi Allah Swt dijelaskan dalam salah satu firman-Nya, yaitu dalam QS. al-Qashash [28]: 68 Artinya: “Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.”

Tidak ada komentar: