Selamat Datang di Blog Inovasi Pendidikan Madrasah. Blog Edukasi dan Bisnis selagi ada waktu dan kesempatan.
Kamis, 19 Juli 2012
MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB GURU DI SEKOLAH, MASYARAKAT DAN RUMAH
Disusun guna memenuhi tugas Kelompok
Mata Kuliah Kepribadian Guru
Dosen Pengampu Dr. Rokhmaniyah, M.Pd.
Disusun oleh
Kelompok VI semester VI/e
Muhamad Muhlasin
NIM : 2093580
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDLATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2012
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadhirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyusun makalah sebagai tugas kelompok yang berjudul “MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB GURU DI SEKOLAH, MASYARAKAT DAN RUMAH” ini dengan lancar.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kepribadian Guru, pada Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Kebumen, Semerter VI, Program S1 Pendidikan Agama Islam, tahun akademik 2011/2012.
Terima kasih kami sampaikan Dosen Pengampu Mata Kuliah Kepribadian Guru Dr. Rokhmaniyah, M.Pd., dan juga semua pihak yang telah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin
Kebumen, Juni 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru di sekolah dianggap sebagai sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Karena guru yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan anak didik dalam upaya pendidikan di lingkungan sekolah. Ini menunjukkan betapa besar peranan guru dalam dunia pendidikan di sekolah.
Guru dituntut untuk mengajar dalam artian menyampaikan pengetahuan sekaligus senantiasa mengembangkan kepribadian anak didiknya menjadi pribadi yang utama.
Guru dalam masyarakat umum dipandang sebagai orang yang melaksanakan pendidikan di tempat-tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal. Masyarakat merasa yakin bahwa dengan pendidikan dari gurulah yang akan mengantarkan anak-anak mereka menjadi orang yang kepribadian mulia.
Dengan kepercayaan yang diberikan masyarakat ini, mengisayaratkan bahwa di pundak guru terpikul tugas dan tanggung jawab yang besar. Guru tidak hanya memberikan pembinaan sikap, tingkah laku dan perbuatan anak didiknya di lingkungan sekolah saja bahkan sampai diluar lingkungan sekolah.
Tugas guru sebenarnya bukan hanya disekolah dan masyarakat saja, tetapi bisa dikatakan dimana saja mereka berada. Di rumah, guru sebagai orang tua atau ayah-ibu bagi anak-anaknya , misalnya memberi tauladan yang baik tentang cara dia berpakaian, berbicara dan bergaul, maupun mengarahkan pandangan-pandangannya. Dengan memperhatikan kedudukan guru yang demikian besarnya maka tidak heran jika pembaharuan suatu bangsa berada ditangan para guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Tanggung Jawab Guru di Sekolah?
2. Bagaimana Tanggung Jawab Guru di Masyarakat?
3. Bagaimana Tanggung Jawab Guru di Rumah?
BAB II
PEMBAHASAN
MEMAHAMI TANGGUNG JAWAB GURU DI SEKOLAH, MASYARAKAT DAN RUMAH
A. Pengertian tanggung jawab
Tangung jawab adalah pengertian yang didalamnya mengandung norma-norma etika sosial dan secara ilmiah, yang berarti bahwa perbuatan-perbuatan yang dipertanggung jawabkan itu adalah baik, dapat diterima dan disetujui orang-orang lain atau masyarakat, dan mengandung kebenaran yang bersifat umum. Dengan kata lain, tanggung jawab adalah kesanggupan untuk menjalankan suatu tugas kewajiban yang dipikulkan kepadanya dengan sebaik-baiknya.
B. Pengertian Guru
Menurut Moh. Uzer Usman, guru adalah jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi guru diperlukan syarat-syarat tertentu, apalagi sebagai guru yang profesional yang harus menguasai betul seluk-beluk pendidikan dan pengajaran dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu dibina dan dikembangkan melalui masa pendidikan tertentu atau pendidikan pra-jabatan.( Usman, Moh. Uzer, 1998).
Sedangkan menurut A. Malik Fajar, guru merupakan sosok yang mengemban tugas mengajar, mendidik dan membimbing. (A. Malik Fadjar, 1998). Jika ketiga sifat tersebut tidak melekat pada seorang guru, maka ia tidak dapat dipandang sebagai guru.
Sedangkan menurut Undang-undang RI Nomor 14 tahun 2005, bab I, pasal 1, ayat, 1 disebutkan, bahwa yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (UU nomer 14 tahun 2005)
Dari pengertian di atas maka seorang guru, bisa juga dikatakan sebagai :
1. Seorang Pendidik
2. Seorang Pengajar
3. Seorang Pembimbing
4. Seorang Pengarah
5. Seorang Pelatih
6. Seorang Penilai dan
7. Seorang Pengevaluasi (evaluator) bagi peserta didik.
Atau bisa dikatakan juga bahwa guru adalah sebagai ‘’Subyek’’ (Pelaku pendidikan), sedangkan Peserta didik adalah sebagai ‘’Obyek’’ (Sasaran pendidikan).
C. Memahami Tanggung Jawab Guru di Sekolah
Guru dalam melaksanakan tugas dan kewajiban disadarkan atas pertimbangan profesional (profesional judgment) secara tepat. Pekerjaan guru menutut kesungguhan dalam berbagai hal. Karenanya, posisi dan persyaratan para “pekerja pendidikan” atau orang-orang yang disebut pendidik karena pekerjaanya itu patut mendapat pertimbangan dan perhatian yang sungguh-sungguh pula. Berikut penulis uraikan beberapa tanggungjawab guru di sekolah,antara lain:
1. Tanggungjawab guru adalah merencanakan dan melakukan kegiatan-kegiatan belajar guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkannya.
Maka untuk mencapai cita-cita ideal tersebut dan pengajarannya berhasil, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru yaitu:
a. Mempelajari karakteristik setiap murid di kelasnya
b. Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar yang akan dan atau telah diberikan
c. Memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan kemampuan murid serta dengan bahan-bahan yang akan diberikan
d. Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan siswa
e. Menyediakan lingkungan belajar yang serasi.
f. Membantu murid-murid dalam memecahkan berbagai masalah
g. Mengatur dan menilai kemajuan belajar siswa
h. Membuat catatan-catatan yang berguna dan menyusun laporan pendidikan
i. Mengadakan hubungan dengan masyarakat secara aktif dan kreatif guna kepentingan para siswa.
2. Membina kurikulum di sekolah.
Pada posisi ini guru merupakan seorang yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan murid. Oleh karena sewajarnya apabila ia turut aktif dalam pembinaan kurikulum di sekolahnya. Dalam hal ini banyak hal-hal yang dapat dilakukan guru, antara lain; menyarankan ukuran-ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan-bahan kurikulum, berusaha menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan murid, berusaha menemukan cara-cara yang tepat antara sekolah dan masyarakat.
3. Melakukan pembinaan terhadap diri siswa.
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa sulitnya mentrasfer ilmu, tidak seberat membina siswa agar menjadi manusia berwatak (berkarakter) sudah pasti bukan pekerjaan yang mudah. Anak didik lebih banyak menilai apa yang guru tampilkan dalam pergaulan di sekolah dan di masyarakat daripada apa yang guru katakan, tapi baik perkataan maupun apa yang guru tampilkan, keduanya menjadi penilaian anak didik.
4. Melakukan diagnosis atas kesulitan-kesulitan belajar dan mengadakan penilaian atas kemajuan belajar.
Tanggungjawab guru dalam hal ini menyesuaikan semua situasi belajar dengan minat, latar belakang dan kematangan siswa.
5. Tanggungjawab meningkatkan peranan profesional guru.
Tuntutan kurikulum berbasis kompotensi di satu sisi akan menuntut guru agar senantiasa meningkatkan profesionalismenya. Dalam kamus bahasa Indonesia profesi diartikan, sebagai bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan, kejuruan, dan lain-lain)
Peters dan Amstrong, membagi tugas dan tanggung jawab guru menjadi lima kategori, yakni:
1. Guru bertanggung jawab dalam pengajaran.
Tanggung jawab guru yang terpenting ialah memberikan pengajaran kepada siswa guna mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang diinginkan. Guru harus membimbing siswa agar mereka memperoleh keterampilan-keterampilan, pemahaman, perkembangan berbagai kemampuan, kebiasaan-kebiasaan yang baik, dan perkembangan sikap serasi.
2. Guru bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan.
Guru memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai para siswa.
3. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum.
Sesungguhnya guru merupakan seorang key person yang paling mengetahui tentang kebutuhan kurikulum yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Dalam hubungan ini guru dapat melakukan banyak hal, antara lain: menyarankan ukuran-ukuran yang mungkin dapat digunakan dalam memilih bahan kurikulum, berusaha menemukan minat, kebutuhan dan kesanggupan siswa, berusaha menemukan cara-cara yang tepat agar antara sekolah dan masyarakat terjalin hubungan kerja sama yang seimbang, mempelajari isi dan bahan pelajaran pada setiap kelas dan meninjaunya dalam hubungan dengan praktek sehari-hari.
4. Tanggung jawab dalam mengembangkan profesional guru.
Guru sangat perlu meningkatkan peranan dan kemampuan profesionalnya. Tanpa adanya kecakapan yang maksimal yang dimiliki oleh guru maka kiranya sulit bagi guru tersebut mengembang dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang sebaik-baiknya.
5. Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat.
Guru tak mungkin melaksanakan pekerjaannya secara efektif, jika seorang guru tidak mengenal masyarakat seutuhnya dan secara lengkap. Harus dipahami dengan baik tentang pola kehidupan, kebudayaan, minat, dan kebutuhan masyarakat, karena perkembangan sikap, minat, aspirasi anak sangat banyak dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya. Ini berarti, bahwa dengan mengenal masyarakat, guru dapat mengenal siswa dengan menyesuaikan pelajarannya secara aktif.
D. Tanggung Jawab guru di Masyarakat
Dalam masyarakat, guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan serta contoh (reference) bagi masyarakat sekitar. Mereka adalah pemegang norma dan nilai-nilai yang harus dijaga dan dilaksanakan. Ini dapat kita lihat bahwa betapa ucapan guru dalam masyarakat sangat berpengaruh terhadap orang lain.
Jadi tanggung jawab guru di masyarakat adalah sebagai “pemeran aktif”, dalam keseluruhan aktivitas masyarakat.dan seyogyanya guru harus bisa memposisikan dirinya sebagai agen yang benar-benar membangun, sebagai pelaku propaganda yang bijak dan menuju ke arah yang positif bagi perkembangan masyarakat.
Bagi guru yang tempat tinggal nya di desa sering kali dijadikan sebagai tokoh suri teladan bagi orang-orang disekitarnya, baik dalam sikap dan perbuatannya misalnya cara dia berpakaian, berbicara dan bergaul, maupun ide, gagasan dan pandangan serta pemikirannnya.
Tetapi adakalanya tanggung jawab guru dalam masyarakat itu tergantung pada gambaran masyarakat tentang kedudukan guru dan status sosialnya di masyarakat. Karena tanggung jawab itu juga tidak terlepas dari kualitas pribadi guru yang bersangkutan serta kompetensi mereka dalam bekerja. Pada masyarakat yang paling menghargai guru pun akan sangat sulit untuk berperan banyak dan mendapatkan kedudukan sosial yang tinggi jika seorang guru tidak memiliki kecakapan dan kompetensi di bidangnya. Ia akan tersisih dari persaingan dengan guru-guru lainnya. Apalagi guru-guru yang tidak bisa memberikan keteladanan bagi para muridnya, sudah barang tentu ia justru menjadi bahan pembicaraan orang banyak. Jika dihadapan para muridnya seorang guru harus bisa menjadi teladan, ia pun dituntut hal yang sama di dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara tentang gambaran seorang guru sebagai tokoh panutan, berikut ini ungkapannya :
1. Ing ngarsa sung tulada : "(yang) di depan memberi teladan/contoh"
2. Ing madya mangun karsa: "(yang)" di tengah membangun prakarsa/ semangat"
3. Tut wuri handayani : ("dari belakang mendukung").
Ketiga prinsip tersebut sampai sekarang masih tetap dipakai sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia.
E. Tanggung Jawab Guru di Rumah
Rumah, adalah madrasah (sekolah) pertama bagi setiap insan. Tanggung jawab guru di rumah adalah sebagai orang tua. Di rumah, guru sebagai orang tua atau ayah-ibu adalah pendidik dari para putra dan putrinya.
Orangtua haruslah menjadi teladan dan tempat mencurahkan setiap rasa bahagia dan sedih bagi anak-anaknya. Anak harus merasakan rumahnya ialah tempatnya belajar tentang indahnya hidup. Bukan sebaliknya, yang dirasakan oleh sebagian anak-anak sekarang ini, rumah hanya dijadikan seperti ‘hotel’.Hanya tempat tidur dan makan. Tidak ada sapaan manis dari ayah, tidak ada belaian lembut seorang ibu, dan tidak ada senda gurau antara orangtua dan anak-anak.
Jadikan rumah kita bukan sekedar ‘house’ tapi ‘home’. Artinya rumah bukan sekedar fisiknya saja, tetapi perasaan nyaman dapat kita rasakan disitu. Disinilah tanggung jawab dari seorang guru ketika berada di rumah, yaitu harus menjadi teladan bagi anak-anaknya, mendidik mereka dalam keluarga dengan kasih sayang, dengan perhatian dan kelembutan.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, maka kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Tanggung jawab guru di sekolah, yakni:
a. Guru bertanggung jawab dalam pengajaran.
b. Guru bertanggung jawab dalam memberikan bimbingan.
c. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan kurikulum.
d. Tanggung jawab dalam mengembangkan profesional guru.
e. Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat.
2. Tanggung jawab dalam masyarakat
a. Guru adalah sebagai pemimpin yang menjadi panutan atau teladan serta contoh (reference) bagi masyarakat sekitar.
b. Guru bertanggung jawab sebagai “pemeran aktif”, dalam keseluruhan aktivitas masyarakat.
c. Sebagai tokoh suri teladan bagi orang-orang di sekitarnya.
3. Tanggung jawab guru di rumah adalah sebagai orang tua, guru sebagai orang tua atau ayah-ibu adalah pendidik dari para putra dan putrinya, menjadi teladan bagi anak-anaknya
DAFTAR PUSTAKA
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional (Jakarta: Rosdakarya, 2001)
H.M Suparta dan Hery Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta: Amisco, 2003)
A. Malik Fadjar, Visi Pembaruan Pendidikan Islam, (Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia [LP3NI], 1998),
Sardiman, A. M. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005)
T. Raka Joni, dkk., Wawasan Kependidikan Guru, (Jakarta: Depdikbud, 2001)
Syaiful Bahari Djamarah, Guru dan akan didik dalam Interaktif edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 2000)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar