Kamis, 07 April 2022

MODEL PEMBELAJARAN HUMANISTIK

a. Tulislah 5 konsep dan deskripsinya yang Anda temukan di dalam Bahan Ajar. 1. Belajar merupakan proses dasar dari perkembangan hidup anak didik. Dengan belajar anak didik melakukan perubahan-perubahan kualitatif, sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup anak didik lain adalah hasil dari belajar (Soemanto, 2006). 2. Tujuan belajar adalah: (1) Belajar bertujuan mengadakan perubahan dalam diri antara lain perubahan tingkah laku. (2) Belajar bertujuan mengubah kebiasaan yang buruk menjadi baik. (3) Belajar bertujuan mengubah sikap dari negatif menjadi positif, tidak hormat menjadi hormat, benci menjadi sayang dan sebagainya. (4) Dengan belajar dapat memiliki keterampilan. (5) Belajar bertujuan menambah pengetahuan dalam berbagai bidang ilmu (Syarifuddin, 2011). 3. Hal mendasar dalam pendidikan humanistik adalah keinginan untuk mewujudkan lingkungan belajar yang menjadikan peserta didik terbebas dari kompetisi yang hebat, kedisiplinan yang tinggi, dan ketakutan gagal. 4. Prinsip-prinsip pendidik humanistik: (1) Siswa harus dapat memilih apa yang mereka ingin pelajari. Guru humanistik percaya bahwa siswa akan termotivasi untuk mengkaji materi bahan ajar jika terkait dengan kebutuhan dan keinginannya. (2) Tujuan pendidikan harus mendorong keinginan siswa untuk belajar dan mengajar mereka tentang cara belajar. Siswa harus termotivasi dan merangsang diri pribadi untuk belajar sendiri. (3) Pendidik humanistik percaya bahwa nilai tidak relevan dan hanya evaluasi belajar diri yang bermakna. (4) Pendidik humanistik percaya bahwa, baik perasaan maupun pengetahuan, sangat penting dalam sebuah proses belajar dan tidak memisahkan domain kognitif dan afektif. (5) Pendidik humanistik menekankan pentingnya siswa terhindar dari tekanan lingkungan, sehingga mereka akan merasa aman untuk belajar. Dengan merasa aman, akan lebih mudah dan bermakna proses belajar yang dilalui. 5. Model pembelajaran humanistik: (1) Humanizing of the classroom, model ini bertumpu pada tiga hal, yakni menyadari diri sebagai suatu proses pertumbuhan yang sedang dan akan terus berubah, mengenali konsep dan identitas diri, dan menyatupadukan kesadaran hati dan pikiran. (2) Active learning, merupakan strategi pembelajaran yang lebih banyak melibatkan peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan pengetahuan untuk dibahas dan dikaji dalam proses pembelajaran di kelas, sehingga mereka mendapatkan berbagai pengalaman yang dapat meningkatkan kompetensinya. Selain itu, belajar aktif juga memungkinkan peserta didik dapat mengembangkan kemampuan analisis dan sintesis serta mampu merumuskan nilai-nilai baru yang diambil dari hasil analisis mereka sendiri (Baharun, 2015). (3) Quantum learning, merupakan cara pengubahan bermacam-macam interaksi, hubungan dan inspirasi yang ada di dalam dan di sekitar momen belajar. Dalam prakteknya, quantum learning mengasumsikan bahwa jika siswa mampu menggunakan potensi nalar dan emosinya secarabaik, maka mereka akan mampu membuat loncatan prestasi yang tidak bisa terduga sebelumnya dengan hasil mendapatkan prestasi bagus. (4) The accelerated learning, merupakan pembelajaran yang berlangsung secara cepat, menyenangkan, dan memuaskan. Dalam model ini, guru diharapkan mampu mengelola kelas menggunakan pendekatan Somatic, Auditory, Visual, dan Intellectual (SAVI) (Arbayah, 2013). b. Lakukan evaluasi dan refleksi atas pemaparan materi pada Bahan Ajar. Lagi-lagi materinya super membuat cara memahaminya sedikit sulit, karena harus dibaca dan dipahami dengan serius. Kondisi Siswa sesuai materi di atas sudah harusnya mulai diberi keleluasaan dalam belajar, bila ini di pahami oleh semua guru dan pihak sekolah, kdepan aka nada hasil yang maksimal. c. Tulislah kelebihan dan kekurangan terkait dengan penjelasan materi pada Bahan Ajar. Mengedepankan demokratis, partisipatif dialogis, dan humanis Pengujian yang tidak mudah d. Kaitkan isi Bahan Ajar dengan nilai moderasi beragama. Teori humanistik teori yang mengedepankan demokrasi, demokrasi dan nilai moderasi beragama ada kaitannya satu sama lain, karena menyangkut kehidupan orang banyak, dari asal usul yang berbeda.
Tugas Materi PPG AKIDAH AKLAK 2022 MATA KULIAH TEORI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Strategi Membangun Citra Merek di Swasta Lembaga Pendidikan Islam

1. PENDAHULUAN Pada awalnya istilah brand image digunakan dalam dunia industri dan sebagian besar terkait dengan suatu produk industri. Kemudian karena arus globalisasi, citra merek dimaknai sebagai representasi atau gambaran identitas atau wujud individu, objek atau organisasi/lembaga (Sutojo 2010). Sudut pandang lain yang dielaborasi oleh Sandra Oliver bahwa citra merek adalah praduga; anggapan yang muncul dalam diri konsumen ketika mengingat suatu produk tertentu (Oliver 2006). Pola pikir tersebut dapat terjadi dalam bentuk pemikiran atau kesan tertentu yang terkait dengan suatu merek atau produk. Bentuk pikiran seseorang kemudian dikonseptualisasikan berdasarkan klasifikasi yang tepat berdasarkan kapasitas, memori, dan keunikan produk tertentu. Jadi, jenis asumsi itu bisa berupa atribut, manfaat, dan sikap. Sedangkan yang dimaksud dengan membangun brand image adalah bagaimana membentuk cara pandang terhadap lembaga pendidikan baik secara eksternal maupun internal melalui kegiatan dan langkah yang terukur (Mahfuzhah 2018). Dalam bidang pendidikan, citra merek merupakan suatu bentuk kesan yang digambarkan oleh konsumen yang terdiri dari masyarakat, orang tua siswa dan pihak-pihak yang memperoleh manfaat dari pelayanan di bidang pendidikan. Dengan demikian, atribut pelayanan yang dimaksudkan dalam pendidikan adalah pelayanan yang diberikan oleh sekolah dalam bentuk proses belajar mengajar. Sedangkan atribut produk merupakan hasil pelayanan lembaga pendidikan kepada peserta didik. Oleh karena itu, ada kesan produk yang dibangun oleh label citra baik atau buruk. Berasal dari citra yang baik maka akan tercipta pemahaman publik, kepercayaan publik, dukungan publik, dan kerjasama publik (Bonar 1993). Citra merek merupakan hasil budaya sekolah yang bersumber dari nilai-nilai yang menjadi pedoman dan tolak ukur dalam institusi pendidikan. Secara historis, istilah “merek” berasal dari aktivitas yang sering dilakukan oleh para peternak sapi di Amerika dengan memberikan label pada ternak mereka untuk memudahkan identifikasi kepemilikan sebelum dijual ke pasar (Riezebos 2003), (Sadat 2009), dan (Servier 2000). Dalam perkembangan selanjutnya, “merek” dimaknai sebagai indikator nilai yang ditawarkan kepada pelanggan, aset yang menciptakan nilai bagi pelanggan dengan memperkuat kepuasan dan loyalitas mereka, dan sebagai alat ukur kualitas nilai yang ditawarkan (Kartajaya 2007). Pada akhirnya, “merek” berarti tanda tentang sumber produk untuk melindungi konsumen dan produsen dari pesaing yang mencoba merumuskan produk yang identik (Susanto 2004). Seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap lembaga pendidikan tentunya akan mendaftarkan dan mempercayakan lembaga pendidikan tersebut menjadi tempat mendidik anak-anaknya. Bahkan, mereka juga dapat mempengaruhi orang lain untuk menitipkan pendidikan anaknya kepada lembaga tersebut. Mengembangkan dan mempertahankan loyalitas sebagai perilaku dan sikap yang membentuk word of mouth marketing hanya dapat terjadi jika institusi mempertahankan nilai citra produk yang baik yang melekat di benak pelanggan. Soebagio dalam Admodiwiryo menjelaskan bahwa ada dua manfaat jika sebuah lembaga pendidikan menampilkan citra merek yang positif: pertama, konsumen akan mengembangkan sikap percaya yang tinggi; kedua, dapat menarik lebih banyak kerabat kepada anggota keluarga siswa (Admodiwiryo 2000). Berdasarkan penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa “merek” adalah simbol yang digunakan sebagai penanda atau pembeda identitas yang dimiliki oleh institusi sebagai wujud eksistensinya (Išoraitÿ 2018). Dalam konteks lembaga pendidikan, brand biasanya diwujudkan dengan lambang dan nama sebuah organisasi pendidikan yang bertujuan sebagai identitas. Merek ini unik dan terspesialisasi yang membedakannya dari produk lain yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan serupa (Tjiptono 2005). Ruslan mengatakan bahwa citra merek adalah seperangkat keyakinan, ide, pemikiran, dan kesan masyarakat terhadap suatu objek tertentu (Ruslan 2017). Menurut Moore, citra merek adalah perasaan, kesan, atau konsepsi publik tentang suatu objek, institusi atau organisasi (Moore 2005) dan (Jefkins 2003). Oleh karena itu, citra merek sekolah dapat dikategorikan sebagai gambaran atau kondisi suatu lembaga pendidikan yang dapat memberikan kesan yang kuat kepada masyarakat terhadap sekolah tersebut; Oleh karena itu, pihak sekolah tidak dapat mengatur persepsi publik terhadap citra tersebut. Jadi, membangun citra merek bukanlah hal yang mudah karena komunikasi dan informasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tidak secara langsung mengubah perilaku seseorang. Pada titik ini, institusi diharapkan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap lingkungan atau objek tertentu. Secara berurutan, sekolah akan memperoleh citra merek baik positif maupun negatif di masyarakat (Juhji 2020). 2. TUJUAN BRAN IMAGE: Bertujuan untuk mempertahankan eksistensi lembaga pendidikan Islam swasta di tengah persaingan sekolah yang semakin menantang. 3. MANFAAT BRAN IMAGE : Manfaat jika sebuah lembaga pendidikan menampilkan citra merek yang positif: pertama, konsumen akan mengembangkan sikap percaya yang tinggi; kedua, dapat menarik lebih banyak kerabat kepada anggota keluarga siswa (Admodiwiryo 2000). 4. KELEMAHAN/MASALAH YANG ADA : a. Berdasarkan tuntutan tersebut, banyak pendidikan Islam lembaga belum memenuhi harapan masyarakat. b. Penilaian masyarakat terhadap madrasah sebagai Islam lembaga pendidikan cenderung menurun dan dianggap memiliki kualitas yang rendah (Fauzi 2016). Sehingga madrasah dianggap sebagai sekolah menengah pilihan setelah tidak diterima di sekolah umum c. Masalah utama Islam lembaga pendidikan berkaitan dengan faktor manajemen. d. Tata kelola berdampak pada rendahnya kualitas keislaman Indonesia lembaga pendidikan (Suryadi 2009). e. Faktor utama menyebabkan rendahnya kualitas pendidikan Islam Indonesia meliputi: a. Penyelenggaraan pendidikan menekankan hasil yang tidak konsisten; b. Pelaksanaan pendidikan adalah dikelola secara terpusat – tidak secara holistik; c. Masyarakat partisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan sangat terbatas (Usman 1997) (Rohiat 2010), d. Pendidikan Islam institusi tidak mengembangkan pendekatan yang efektif untuk masyarakat, e. Sebagian besar umat Islam lebih memilih sekolah lain karena jasa dan kualitas, f. Beberapa komunitas melakukannya belum sepenuhnya mengakui madrasah sebagai pendidikan modern (Indrioko 2105). f. Sebagian besar lembaga pendidikan tidak mengerti konsep itu dengan baik. Jadi, mereka kesulitan bersaing dengan lembaga pendidikan lain yang memperoleh modal yang cukup besar, memiliki citra merek yang baik, dan telah diterima oleh masyarakat luas masyarakat. g. Namun fakta menunjukkan bahwa sebagian besar lembaga pendidikan belum memahami konsep (membangun citra merek agar dapat bertahan dalam persaingan persaingan) tersebut dengan baik. Sehingga, mereka kesulitan bersaing dengan lembaga pendidikan lain yang memperoleh modal besar, memiliki brand image yang baik, dan telah diterima oleh masyarakat luas. 5. SOLUSI KELEMAHAN/MASALAH: a. Peningkatan kualitas lembaga pendidikan Islam memerlukan keterlibatan aktif semua elemen di madrasah serta masyarakat luas sebagai konsumen pendidikan (Maujud 2017). Tanpa partisipasi masyarakat, lembaga pendidikan Islam akan dikelola secara terpisah dan sulit berkembang. Adanya partisipasi masyarakat merupakan ciri dari bentuk program layanan pendidikan (Pidarta 2004) b. Upaya peningkatan kualitas tersebut akan membentuk citra positif lembaga pendidikan Islam. Lembaga pendidikan yang berkualitas memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Memiliki budaya disiplin yang kuat, 2) Memiliki kurikulum yang relevan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, 3) Memiliki komunitas yang selalu menciptakan teknik pembelajaran yang kreatif, 4) Memiliki orientasinya pada keseimbangan antara pengetahuan dan soft skill, 5) Berorientasi pada pengembangan potensi siswa secara holistik (suryadi 2009). c. Konstruksi opini publik dapat dikembangkan berdasarkan rasa saling percaya, dan saling membutuhkan antara sekolah dan masyarakat. Nasution menjelaskan bahwa opini publik akan sangat memajukan lembaga pendidikan karena kritik, saran, ide, pemikiran publik menjadi masukan yang berharga bagi lembaga tersebut (Nasution 2006). d. Berikut nilai-nilai yang dapat diimplementasikan secara konsisten untuk menciptakan opini publik tentang keberadaan lembaga yang berkualitas. Aturan-aturan yang menjadi pedoman antara lain: 1) Mengutamakan pelayanan. 2) Berupaya memberikan kinerja terbaik. 3) Memberikan perhatian menyeluruh terhadap hal-hal yang menyeluruh bahkan sampai pada hal-hal tertentu. 4) Meminimalkan jarak dengan masyarakat. 5) Melakukan tindakan simpatik. Oleh karena itu, sangat penting bagi lembaga pendidikan untuk membangun citra merek agar dapat bertahan dalam persaingan persaingan. Ini adalah suatu keharusan untuk meningkatkan citra merek mereka dengan menggunakan konsep-konsep manajerial pemasaran modern. Sekolah diharapkan mampu melakukan perubahan dalam hal manajemen kenaikan pangkat. Hal itu dapat dicapai dengan mengembangkan hubungan yang produktif dengan masyarakat sekitar untuk mengembangkan kualitas mereka guna membangun eksistensi dalam persaingan lembaga pendidikan (Tam 2007) e. Ada empat komponen penting untuk membangun citra merek institusi seperti persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap (Soemirat 2003). Persepsi berarti kemampuan seseorang untuk mengatur dan menginterpretasikan pola-pola stimulus di lingkungan (Atkinson 1991) Dengan memanfaatkan kemampuan mempersepsikan proses, terus mengembangkan citra dengan memberikan informasi kepada individu untuk memunculkan suatu keyakinan. Maka dari keyakinan tersebut kemudian timbul sikap pro dan kontra terhadap produk tersebut, yaitu terbentuknya citra positif atau negatif (Ardianto 2010). 6. ISI/ BAHASAN : Seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap lembaga pendidikan tentunya akan mendaftarkan dan mempercayakan lembaga pendidikan tersebut menjadi tempat mendidik anak-anaknya. Bahkan, mereka juga dapat mempengaruhi orang lain untuk menitipkan pendidikan anaknya kepada lembaga tersebut. Mengembangkan dan mempertahankan loyalitas sebagai perilaku dan sikap yang membentuk word of mouth marketing hanya dapat terjadi jika institusi mempertahankan nilai citra produk yang baik yang melekat di benak pelanggan. Soebagio dalam Admodiwiryo menjelaskan bahwa ada dua manfaat jika sebuah lembaga pendidikan menampilkan citra merek yang positif: pertama, konsumen akan mengembangkan sikap percaya yang tinggi; kedua, dapat menarik lebih banyak kerabat kepada anggota keluarga siswa (Admodiwiryo 2000). Ruslan mengatakan bahwa citra merek adalah seperangkat keyakinan, ide, pemikiran, dan kesan masyarakat terhadap suatu objek tertentu (Ruslan 2017). Menurut Moore, citra merek adalah perasaan, kesan, atau konsepsi publik tentang suatu objek, institusi atau organisasi (Moore 2005) dan (Jefkins 2003). Oleh karena itu, citra merek sekolah dapat dikategorikan sebagai gambaran atau kondisi suatu lembaga pendidikan yang dapat memberikan kesan yang kuat kepada masyarakat terhadap sekolah tersebut; Oleh karena itu, pihak sekolah tidak dapat mengatur persepsi publik terhadap citra tersebut. Jadi, membangun citra merek bukanlah hal yang mudah karena komunikasi dan informasi yang dilakukan oleh lembaga pendidikan tidak secara langsung mengubah perilaku seseorang. Pada titik ini, institusi diharapkan dapat mempengaruhi cara pandang seseorang terhadap lingkungan atau objek tertentu. Secara berurutan, sekolah akan memperoleh citra merek baik positif maupun negatif di masyarakat (Juhji 2020). Karena adanya layanan pendidikan yang tidak berwujud (Secundo 2010), konsumen biasanya mengamati indikasi tertentu untuk menilai kualitas layanan pendidikan. Citra Merek dalam Pemasaran Pendidikan Menciptakan citra merek yang positif di lembaga pendidikan bukanlah hal yang mudah. Bagi pengelola lembaga pendidikan dituntut untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang dapat membentuk brand image pada lembaga pendidikan tersebut. Selain itu, mereka harus membangun citra merek yang positif dari lembaga pendidikan dan memahami istilah penerapan bauran pemasaran yang sinergis (Gajic 2012). Bauran pemasaran dalam konteks pendidikan merupakan elemen yang sangat penting karena Mereka akan melihat kualitas kinerja guru, administrator, dan karyawan, infrastruktur, peralatan pendidikan, simbol yang digunakan oleh sekolah, dan biaya sekolah untuk membayar sekolah. Dengan demikian, komponen-komponen lembaga pendidikan harus terus memperbaharui kompetensinya. Tujuan utama dari proses pemutakhiran adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan secara berkelanjutan, berkesinambungan, dan terpadu. Upaya peningkatan mutu pendidikan dilakukan tidak dalam satu kesatuan proses tetapi dilakukan berdasarkan peningkatan mutu pada masing-masing komponen pendidikan (Arbangki 2016). Citra Merek dalam Pemasaran Pendidikan Menciptakan citra merek yang positif di lembaga pendidikan bukanlah hal yang mudah. Bagi pengelola lembaga pendidikan dituntut untuk mengetahui dan memahami hal-hal yang dapat membentuk brand image pada lembaga pendidikan tersebut. Selain itu, mereka harus membangun citra merek yang positif dari lembaga pendidikan dan memahami istilah penerapan bauran pemasaran yang sinergis (Gajic 2012). Bauran pemasaran dalam konteks pendidikan merupakan elemen yang sangat penting karena dapat dikombinasikan untuk menghasilkan strategi pemasaran guna memenangkan persaingan. Bisa juga sebagai alat promosi yang terdiri dari berbagai elemen program pemasaran yang akan diteliti, sehingga implementasi strategi pemasaran dan positioning dapat dilakukan dengan sukses. Ada tujuh faktor yang membentuk citra merek sebagai berikut: a. Kualitas; berkaitan dengan kualitas produk barang dan jasa yang ditawarkan oleh lembaga, b. Terpercaya atau reliabel; berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dikembangkan oleh masyarakat tentang suatu produk atau jasa, c. Kegunaan atau manfaat; berhubungan dengan fungsi a produk atau layanan. d. Layanan; Hal ini berkaitan dengan tugas lembaga dalam melayani konsumen, e. Risiko; Hal ini berkaitan dengan besarnya akibat atau kerugian yang mungkin dialami oleh konsumen. f. Harga; berkaitan dengan besarnya biaya untuk belajar, g. Citra merek yang dimiliki oleh merek itu sendiri; misalnya berupa pandangan, kesepakatan, dan informasi terkait merek tertentu (Schiffman 2007). 7. KESIMPULAN : a. Branding citra memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan pengakuan institusi di masyarakat. Padahal, aspek tersebut sangat berpengaruh untuk mengembangkan keputusan orang tua dan siswa untuk memilih sekolah untuk mencapai proses belajar. Lebih lanjut, Chen menjelaskan bahwa brand image dianggap sebagai mitos sekolah oleh sebagian orang tua. Oleh karena itu, penelitian ini sejalan dengan kesimpulan yang diberikan oleh para peneliti sebelumnya. b. Brand image lembaga pendidikan merupakan gambaran simbol yang digunakan oleh lembaga pendidikan dengan bentuk yang berbeda antara satu lembaga dengan lembaga lainnya. Dan, brand image biasanya terbentuk dari curahan ide dan inovasi yang terus menerus dilakukan oleh lembaga pendidikan kepada masyarakat (Mundiri 2016). c. Citra merek sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki orang terhadap suatu objek. Sedangkan sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek sangat dipengaruhi oleh objek tersebut. Artinya keyakinan, ide, dan kesan seseorang memiliki pengaruh yang besar terhadap sikap dan perilaku serta kemungkinan tanggapan (Kotler, B2B Brand Management 2006). d. Seseorang yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap lembaga pendidikan tentunya akan mendaftarkan dan mempercayakan lembaga pendidikan tersebut menjadi tempat mendidik anak-anaknya. Bahkan, mereka juga dapat mempengaruhi orang lain untuk menitipkan pendidikan anaknya kepada lembaga tersebut. Mengembangkan dan mempertahankan loyalitas sebagai perilaku dan sikap yang membentuk word of mouth marketing hanya dapat terjadi jika institusi mempertahankan nilai citra produk yang baik yang melekat di benak pelanggan. e. Contoh dari penerapan image branding, selalu 10 besar, Selain aspek akademik, proses promosi institusi dilakukan dengan mengadakan berbagai kegiatan, seperti: event dan lomba kreativitas siswa SD, seminar kompetensi guru, inhouse training, bazar, menghadirkan tokoh nasional, publikasi karya ilmiah, prestasi sekolah di media cetak dan elektronik, pengembangan web kelembagaan, penggunaan platform media sosial sebagai media komunikasi seperti: facebook, instagram, blog, youtube, dll. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk mengelola harapan masyarakat terhadap kemajuan siswa dan memberikan informasi berupa bukti nyata hasil kegiatan belajar mengajar, sehingga masyarakat memiliki kepercayaan yang kuat terhadap sekolah. f. Program penghafalan Al-Qur'an (Tahfidzul Quran) sebagai keunggulan dan karakter sekolah dibandingkan dengan sekolah lain. Dalam program tahfidz, santri diharapkan mampu menghafal minimal 15 juz. Selain itu, penguasaan buku-buku tradisional/klasik Islam, soft skill, kegiatan ekstrakurikuler, dan kewirausahaan menjadi keunggulan lain yang membedakan sekolah tersebut. Strategi promosi dilakukan hingga masyarakat dapat mengenal dan mengenal kredibilitas lembaga pendidikan Islam tersebut, sehingga menjadi pilihan pertama untuk menuntut ilmu, bukan menjadi pilihan kedua setelah sekolah umum. Berdasarkan kegiatan ini, lembaga akan memiliki karakter yang kuat dan unik sehingga dapat memberikan kesan positif kepada masyarakat.

Jumat, 18 Maret 2022

PTS KNU KELAS 4 SEMESTER 2 MI MA’ARIF ADITIRTA KEBUMEN

JAWABLAH PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN JAWABAN SINGKAT! 1. Tanda waktunya salat disebut …. 2. Pada waktu salat jumat, adzan dikumandangkan … kali 3. Apa hukum mengumandangkan adzan Ketika ada bayi yang baru lahir … 4. Assolatu khoirumminannaum adalah adzan untuk waktu …. 5. Ada berapa bacaan takbir pada lafal adzan …. 6. Tanda waktu salat berjamaah akan dimulai disebut …. 7. Ada berapa syarat sah adzan? 8. Kemampuan membedakan yang baik dan buruk disebut …. 9. Setelah adzan dan sebelum iqamah ada kegiatan untuk salawat yang disebut …. 10. Orang yang melantunkan adzan disebut …. 11. Apa arti allohu akbar? 12. Allohumma robbahadihida’watitammah..adalah doa…. 13. Ada berapa macam obatnya hati yang sesuai puji-pujian tombo ati? 14. Carilah 1 judul puji-pujian yang kamu ketahui! 15. Dimana letak niat salat yang benar? 16. Niat termasuk … salat 17. Usholli fardossubhi rok’ataini mustaqbilalqiblah ada amma’mumallillahi ta’ala.. adalah niat salat subuh dengan …. 18. Doa iftitah di baca setelah …. 19. Apa hukum membaca doa iftitah …. 20. Ketika salat maghrib bacaan basmasalah dilakukan dengan …. 21. Gerakan salat bangun dari ruku’ disebut …. 22. Berhenti sebentar dalam setiap gerakan salat disebut …. 23. Khusus pada salat subuh pada rakaat kedua setelah membaca bacaan I’tidal sebelum ruku’ disunahkan membaca …. 24. Sunah yang jika ditinggal diganti dengan sujud sahwi disebut…. 25. Subhanarobbial ‘ala wabikhamdih disebut bacaan ….

Soal Tema 6 Kelas 4 dan kunci jawaban

Kumpulan Soal Tema 6 Kelas 4 Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, atau D pada jawaban yang banar! Kegiatan utama seorang yang bekerja menjadi guru adalah …. a. Mengobati pasien b. Merawat murid c. Mendidik murid d. Membersihkan kelas 2. Orang yang pekerjaannya mengemudikan pesawat dinamakan …. a. Pilot b. Pramugari c. Tentara d. Masinis 3. Aku bekerja di rumah sakit Aku berkerja membantu para dokter merawat pasien Aku adalah seorang …. a. Apoteker b. Bidan c. Perawat d. Kepala sekolah 4. Orang yang sukses meraih cita-citanya antara lain punya sikap …. a. Mudah menyerah karena gagal b. Belajar dari setiap kegagalan c. Selalu mencari kegagalan d. Marah jika mengalami kegagalan Perhatikan puisi di bawah ini untuk mengisi soal nomor 5 – 8! Cita-Citaku Aku punya sebuah harapan besar Aku ingin menjadi seorang guru Kini aku tekun dalam belajar Aku ingin wujudkan cita-citaku Menjadi guru itu mulia Mengajar dan mendidik para siswa Aku akan semangat meraih cita-citaku Belajar dengan giat sepanjang waktu 5. Judul puisi di atas adalah …. a. Guruku b. Cita-citaku c. Semangat d. Giat belajar 6. Puisi di atas terdiri dari …. bait a. 8 b. 2 c. 4 d. 10 7.Pada di atas menceritakan tentang …. a. Semangat terus belajar b. Suka duka guru c. Manfaat menjadi seorang guru d. Cita-cita menjadi seorang guru 8. Rima pada bait pertama puisi di atas adalah …. a. r – u – r – u b. ar – ru – ar – ku c. a – b – a –b d. sar – ru – jar – ku 9. Pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pangan di Indonesia adalah.. a. Perkebunan padi b. Perkebunan teh c. Perkebunan karet. d. Perkebunan Sawit. 10. Indonesia merupakan negara agraris, Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam yang sangat bagus di lakukan adalah… a. Pertanian b. Pertenakan c. Pengeboran d. Pertambakan 11. Sumber daya alam yang dapat di perbaharui yaitu… a. Pertambangan b. Hewan c. Tumbuhan dan hewan d. Tumbuhan 12. Jenis mata pencaharian yang dapat di lakukan di daerah dataran tinggi adalah… a. Budidaya ikan. b. Tambak udang. c. Perkebunan teh. d. Tambak garam 13. Proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup mulai dari lahir atau menetas hingga dewasa disebut… a. Daur hidup b. Metamorfosis c. Perkembangbiakan. d. Pertumbuhan. 14. Perubahan bentuk dalam siklus kehidupan hewan di sebut… a. Daur hidup b. Metamorfosis c. Perkembangbiakan. d. Pertumbuhan. 15. Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna, kecuali… a. Kupu- kupu b. Lalat c. Katak d. Belalang 16. Macam- macam tempo lagu adalah.. a. cepat dan lambat b. Rendah dan tinggi c. lambat dan tinggi d. Nyaring dan Tinggi 17. Largo adalah… a. Lambat Sekali b. Lebih lambat c. Lebih cepat d. Cepat sekali 18. Presto adalah…. a. Lambat Sekali b. Lebih lambat c. Lebih cepat d. Cepat sekali 19. Keanekaragaman suku bangsa yang ada di Indonesia salah satunya disebabkan oleh … a. Indonesia pernah dijajah b. Indonesia tanahnya subur c. Indonesia berbentuk kepulauan d. Indonesia penduduknya ramah 20. Setiap suku yang ada di Indonesia memiliki ciri fisik yang berbeda, sikap kita terhadap hal tersebut adalah …. a. Menganggap suku sendiri paling baik b. Saling menghargai antar suku yang ada c. Mengahargai antar suku sendiri d. Menjadikan semua suku menjadi satu suku saja Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar! 1. Orang yang pekerjaannya membuat desain sebuah bangunan dinamakan …. 2. Sebagian besar penduduk Indonesia bekerja dengan bercocok tanam, maka Indonesia dikenal sebagai negara …. 3. Apakah manfaat mengetahui keragaman ras dan suku masyarakat di sekitar kita? 4. Sebutkan manfaat keberagaman karakteristik di Indonesia! 5. Tanaman padi dan palawija banyak dibudidayakan penduduk di daerah …. 6. Jelaskan manfaat hewan bagi lingkungan sekitarnya! 7. Tumbuhan dan hewan sebagai sumber daya hayati memiliki manfaat yang banyak bagi kehidupan manusia. Jelaskan manfaatnya pada produk kesehatan! 8. Apakah yang di maksud seni tari? Sebutkan 4 macam tarian dan daerah asalnya! 9. Jelaskan daur hidup nyamuk! 10. Sebutkan perbedaan hewan yang mengalami metamorphosis sempurna dan hewan yang mengalami metamoorfosis tidak sempurna! Kunci jawaban pilihan ganda 1 C 11 C 2 A 12 C 3 C 13 A 4 B 14 B 5 B 15 D 6 B 16 A 7 D 17 A 8 C 18 D 9 A 19 C 10 A 20 B Jawaban esai 1. Arsitek 2. Agraris 3. Menumbuhkan sifat toleransi Bisa mengetahui adat dan kebiasaan yang ada pada suku dan ras yang berbeda. Bisa bergaul tanpa membedakan ras dan suku. 4. Menumbuhkan sikap nasionalisme. Alat pemersatu bangsa. Menambah pendapatan nasional. Sebagai ikon pariwisata 5. Dataran rendah 6. Hewan pengurai berfungsi untuk menguraikan sisa makanan menjadi zat makanan yang dapat diserap oleh tumbuhan sebagai zat hara. Dalam mata rantai makanan, hewan bermanfaat untuk menjaga keseimbangan alam. 7. Tumbuhan dan hewan dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan. Berbagai tanaman obat seperti kunyit, jahe, temulawak, dan kumis kucing dimanfaatkan sebagai obat. Beberapa jenis hewan juga dimanfaatkan untuk obat-obatan seperti kadal, kelelawar, dan cacing. 8. Seni tari merupakan salah satu bentuk seni yang ada dalam kehidupan masyarakat tradisional. Contohnya: Tari Pendet dari Bali Tari Piring dari Sumatra Barat Tari Saman dari Aceh Tari Remo dari Jawa Timur 9. Nyamuk berkembang biak dengan menjadi jentik-jentik atau tempayak. Tempayak ini akan hidup dan mendapatkan makanannya dari air yang ia tinggali. Setelah cukup umur, tempayak ini berubah menjadi pupa. Setelah beberapa berubah menjadi nyamuk muda dan dewasa tidak hidup di air. Ia bertelur.cara bertelur di permukaan air. Ketika telur menetas, ia berubah waktu, pupa akan hingga nyamuk dewasa. Nyamuk muda akan kembali ke air ketika hendak bertelur.

Selasa, 21 Desember 2021

SOAL PPKn PAS 1 KELAS 4 MI

Bidang Studi : PPKn Nama : …………………………………... Hari/tanggal : Senin, 29 November 2021 No absen : …………………………………... Waktu : 07.00-09.00 WIB Kelas : 4 ( Empat ) Petunjuk: 1. Berdo’alah sebelum mengerjakan soal! 2. Tulislah dengan jelas pekerjaanmu pada lembar yang tersedia! 3. Bacalah tiap soal dengan terliti! 4. Mintalah penjelasan pada pengawas bila kesulitan membaca soal! 5. Kerjakan terlebih dahulu soal-soal yang kamu anggap mudah! 6. Periksa kembali pekerjaanmu sebelum dikumpulkan! PPKn TEMA 1 I. Berilah tanda × pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar ! 1. Walaupun memiliki banyak keberagaman dan perbedaan, namun bangsa Indonesia tetap bersatu seperti dalam semboyan …. a. Tut Wuri Handayani c. Bhineka Tunggal Ika b. Ing Ngarso Sung Tuladha d. Ing Madya Mngun Karsa 2. Tingkat kemampuan ekonomi di masyarakat berbeda-beada, ada yang miskin ada juga yang kaya. Keberagaman tingkat ekonomi di masyarakat harus kita sikapi dengan cara …. a. saling menghargai perbedaan yang ada b. meremehkan tingkat ekonomi yang rendah c. meminta-minta kepada orang yang tingkat ekonominya tinggi d. saling tolong menolong menguasai harta orang kaya 3. Toleransi di kehidupan masyarakat Indonesia yang terdiri dari beberapa latar belakang budaya yang beragam sangat diperlukan. Contoh toleransi dalam menghadapi perbedaan yaitu …. a. hanya mempelajari budaya sendiri b. bersikap tinggi hati terhadap budaya lain c. menghargai pendapat tanpa memandang perbedaan d. mengejek kebiasaan kebudayaan suku lain 4. Penerapan sikap toleransi sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup bermasyarakat. Sikap toleransi seseorang dapat terlihat dari …. a. melakukan demontrasi tanpa izin b. melakukan mimbar bebas dengan mengerahkan masa c. menulis berita hoax di surat kabar dan media masa d. membiarkan agama lain merayakan hari besarnya 5. Kerjasama sangat diperlukan untuk yang diantaranya bertujuan pekerjaan cepat selesai. Berikut yang bukan manfaat kerjasama dalam keberagaman adalah …. a. memupuk perselisihan dan perpecahan c. pekerjaan menjadi terasa ringan b. pekerjaan jadi cepat selesai d. meningkatkan rasa persatuan PPKn TEMA 2 6. Sebagai siswa madrasah harus paham ap aitu hak dan kewajiban. Kegiatan yang tidak termasuk melaksanakan kewajiban sehari-hari adalah …. a. menyalakan televisi lalu meninggalkannya b. mematikan lampu kamar saat pergi c. tidur siang setelah mematikan televisi d. menggunakan air dengan secukupnya 7. Sumber energi bila digunakan dengan hemat akan berdampak baik untuk kedepannya. Berikut ini merupakan hak kita terhadap sumber energi adalah …. a. membayar iuran listrik b. mandi dengan air kotor c. menghirrup udara tercemar d. mendapatkan aliran listrik yang baik 8. Kamu akan berangkat sekolah, tetapi lampu ruang tamu masih menyala. Tindakan yang kamu lakukan adalah …. a. membiarkan terus menyala b. mematikan tanpa disuruh c. menyuruh ibu untuk mematikannya d. pura-pura tidak tahu 9. Minyak bumi adalah SDA yang tidak dapat diperbaharui. Sikap yang tidak tepat dalam penggunaan minyak bumi adalah …. a. menggunakan kendaraan pribadi daripada umum b. rajin merawat kendaraan supaya hemat BBM c. berjalan kaki untuk menuju tujuan yang dekat d. berangkat sekolah dengan naik sepeda 10. Energi alternatif di Indonesia sangatlah banyak macamnya. Kita berhak menggunakan energi alternatif, namun kita juga punya kewajiban untuk …. a. menemukan energi alternatif yang baru b. memaki energi minyak bumi dengan berlebihan c. memakai energi alternatif dengan hemat d. menjualnya dengan harga yang murah PPKn TEMA 3 11. Lingkungan supaya tetap sehat dan asri harus tetap terjaga. Berikut adalah sikap yang mencerminkan sikap mencintai lingkungan, kecuali …. a. membuang sampah disungai c. tidur siang setelah mematikan televisi b. mematikan lampu kamar saat pergi d. menggunakan air dengan secukupnya 12. Tumbuhan juga perlu kita perhatikan secara serius demi kelangsungan makhluk hidup. Perilaku yang sesuai dengan pengamalan Pancasila sila ke 2 yang berhubungan dengan tumbuhan adalah …. a. membakar hutan untuk membuka lahan baru b. menebang tumbuhan secara sembarangan c. melakukan penanaman hutan yang gundul/reboisasi d. memanfatkan kayu-kayu di hutan sepuasnya 13. Makanan pokok seperti nasi dalam proses pembuatanya sangatlah tidak sebentar. Contoh sikap bijak terhadap makanan adalah …. a. memberikan sisa nasi kepada tetangga b. mengambil makanan sebanyak-banyaknya c. mengambil makanan sesuai porsi makan kita d. menyisakan makanan saat makan 14. Tanaman juga berpengaruh dalam kehidupan manusia. Salah satu dampak mengabaikan kewajiban terhadap tanaman adalah …. a. banyak terjadi bencana alam b. mengurangi polusi udara c. mendapatkan udara yang bersih d. memanfaatkan hasil tanaman sebagai bahan makanan 15. Melaksanakan kewajiban juga di berikan kepada siswa untuk keseimbangan alam. Contoh kewajiban siswa terhadap lingkungan madrasah adalah …. a. menyapu jalan raya yang banyak daun dan botol bekas b. membuang sampah di tempat yang disediakan madrasah c. membuang plastik ke selokan pasar d. membersihkan dan menguras bak wc rumah PPKn TEMA 4 16. Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Sikap yang mencerminkan sila pertama Pancasila adalah …. a. menyuruh semua teman untuk menganut agama kita b. mengajak semua teman untuk membenci agama lain c. menjaga toleransi antar umat beragama d. menjaga pertemanan hanya yang seagama saja 17. Selain di madrasah dirumahpun kita harus menerapakan nilai ketuhanan. Perilaku dirumah yang menunjukkan penerapan nilai ketuhanan, kecuali …. a. melaksanakan ibadah salat 5 waktu dengan tanpa disuruh orang tua b. membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah makan c. musyawarah untuk membahas peraturan dirumah d. membaca ulang materi mengaji di TPQ 18. Berbudi luhur dan bersikap sopan santun perlu dibiasakan sedini mungkin. Berikut nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila sila kedua adalah …. a. percaya dan takwa kepada allah swt b. menghormati pemeluk agama lain c. membantu bencana alam d. toleran terhadap pemeluk agama lain 19. Kepribadian bangsa Indonesia sudah terkenal sampai mancanegara. Contoh kegiatan menerapkan nilai-nilai Pancasila berikut adalah …. a. disiplin ketika disuruh guru b. melakukan kerjasama ketika ada yang bayar c. berbuat baik ketika didepan orang tua d. rajin mengikuti gotong-royong di lingkungannya 20. Pohon beringin memiliki sulur dan akar yang menjalar kemana-mana. Maksud dari lambang tersebut adalah …. a. bersatu walau berbeda agama b. memiliki banyak pekerjaan dan aktivitas yang mementingkan diri sendiri c. saling mementingkan hidup masing-masing d. Indonesia mempunyai banyak suku, budaya dan bangsa yang menyatu di bawah Pancasila PPKn TEMA 5 21. Pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia jumlahnya tidaklah sedikit. Sikap pahlawan dapat kita teladani dengan …. a. tidak putus asa c. agar menjadi tokoh b. minta imbal jasa d. berjuang dengan pamrih 22. Siswa sangat perlu meneladani sikap para pahlawan yang telah gugur. Sikap yang harus dikembangkan oleh seorang siswa untuk memupuk rasa kepahlawanan adalah …. a. berjuang mencapai prestasi dengan cara curang b. berjuang tanpa tujuan mengharap sesuatu c. berjuang dengan tujuan untuk kepentingan keluarga d. berjuang untuk kepentingan sendiri 23. Pancasila terdiri dari 5 sila. Sikap yang sesuai dengan sila kelima Pancasila adalah …. a. melaksanakan ibadah setiap hari b. memakai barang buatan luar negeri c. melaksanakan hak dan kewajiban secar berimbang d. bermusyawarah untuk mencapai mufakat 24. Sebagai seorang siswa harus paham dari isi dan contoh yang terkandung dalam setiap sila Pancasila. Akibat dari tidak mengamalkan sila kelima Pancasila adalah …. a. tidak tercapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur b. tidak adanya kemufakatan dalam musyawarah c. tidak mengakui dan menghargai aneka ragam budaya Indonesia d. tidak adanya rasa toleransi antar umat beragama 25. Pahlawan nasional mempunyai sikap yang perlu kita teladani. Sifat tersebut antara lain …. a. gagah berani dan suka berkelahi b. membenci negara lain dan suka berperang c. suka berpangku tangan dan keras kepala d. pantang menyerah dan cinta tanah air Indonesia II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Teman kita berbeda suku, latar belakang budaya. Perbedaan suku dapat menjadi penyebab permasalahan apabila tidak menerapakan sikap …. Jawab :……………………………………………………………………………………………. 2. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada orang lain merupakan salah cara untuk menjaga …. Jawab :……………………………………………………………………………………………. 3. Indonesia Negara dengan berbagai agama yang sudah ada sebelum merdeka. Tapi akhir-akhir ini perbedaan itu mulai terusik dan apabila dibiarkan akan mengancam keutuhan NKRI. Berilah contoh perilaku menghargai dalam keberagaman beragama! Jawab :……………………………………………………………………………………………. 4. Salah satu makna yang terkandung dalam sila ketiga adalah patriotisme. Carilah contoh bentuk sikap patriotisme seorang siswa di madrasah! Jawab :……………………………………………………………………………………………. 5. Tangung jawab siswa seharusnya bisa diterapkan dimanapun berada. Berialah contoh sikap tanggung jawab siswa di lingkungan madrasah! Jawab :…………………………………………………………………………………………….

PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMA 3 ST 1 KELAS 4

Mata Pelajaran : TEMA 3 SUB TEMA 1 Satuan Pendidikan : MI Kelas/Semester : IV/1 Nama Guru : Muhamad Muhlasin, S.Pd.I NIP/NIK : - Madrasah : MI Ma’arif Aditirta KURIKULUM 2013 (K13) MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF ADITIRTA KECAMATAN PEJAGOAN KABUPATEN KEBUMEN TAHUN PELAJARAN :2020/2021 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH JENIS LURING KURIKULUM 2013 Satuan Pendidikan : MI MA’ARIF ADITIRTA Kelas / Semester : 4 /1 Tema : Peduli Terhadap Makhluk Hidup (Tema 3) Sub Tema : Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku (1) Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia (3.3, 4.3), IPS (3.1, 4.1), IPA (3.8, 4.8) Pembelajaran ke : 1 Alokasi waktu : (5x35 menit) / 1 hari A. TUJUAN 1. Dengan mengamati gambar, siswa mampu membuat pertanyaan tertulis menggunakan kosa kata baku dan kalimat efektif untuk persiapan wawancara dengan benar. 2. Dengan diskusi pemecahan masalah, siswa mampu melakukan identifikasi masalah keseimbangan lingkungan dengan tepat. 3. Dengan mengamati gambar, siswa mampu mengidentifikasi dan menyajikan hasilnya tentang karakteristik dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai serta pemanfatan sumber daya alamnya bagi kesejahteraan masyarakat dengan tepat. B. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan 1. Siswa belajar dimulai dengan berdo’a. (Religius dan Integritas) 2. Siswa mengisi buku pantau harian dengan kegiatan beribadah dan membantu pekerjaan orangtua. (Karakter dan Life Skills). 3. Siswa menulis kegiatan kesukaan hari ini yang akan dilakukan. 4. Siswa melihat siaran TV atau mendengarkan siaran radio sesuai jadwal yang telah diberikan guru. (Variasi Aktivitas) 15 menit Kegiatan Inti A. Alat dan Bahan 1. Peraga digital SCI Media 2. Panduan Buku Siswa dan Guru 3. Buku kendali Harian Aktivitas siswa 4. Siaran TV 5. Lingkungan sekitar B. Membaca 1. Siswa memilih satu jenis tanaman yang sering mereka konsumsi dalam keseharian dan membuat pertanyaan sebanyak mungkin tentang tumbuhan pilihan mereka. (Mandiri) 2. Siswa menuliskan daftar pertanyaan di buku tulis. C. Berdiskusi 1. Siswa menuliskan tiga tahap pertumbuhan padi, pada diagram yang tersedia kemudian mendiskusikan orangtua tentang satu tahapan dari padi yang paling penting untuk dijaga keberadaannya. D. Mengamati 1. Siswa mengamati gambar tiga kondisi geografis yang ada di buku, yaitu: dataran tinggi, dataran rendah, dan pantai, kemudian membuat pertanyaan tentang ketiga bentang alam tersebut. E. Berlatih 1. Siswa membaca informasi tentang karakteristik tiga bentang alam Indonesia, yaitu: pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi. 2. Siswa mengisi tabel tentang karakteristik bentang alam tersebut berdasarkan informasi yang ada dalam bacaan. 155 menit Kegiatan Penutup 1. Siswa melaporkan semua latihan dan dokumentasi kegiatan hari ini di buku siswa masing-masing. 2. Siswa kerja sama dengan orangtua untuk menyelesaikan tugas rumah. 3. Belajar menyanyikan salah satu lagu daerah untuk menumbuhkan nasionalisme, persatuan, dan toleransi. 4. Siswa mengakhiri kegiatan belajar dengan doa. (Religius) 10 menit C. PENILAIAN 1. Pengamatan Sikap : (Pengamatan dan rekaman sikap berupa buku panduan kegiatan harian siswa) 2. Penilaian Pengetahuan : (Tes tulis, lembar pencapai hasil belajar) 3. Penilaian Keterampilan : (Hasil kerja harian dibuku siswa, unjuk kerja, produk karya) Mengetahui, Kepala Madrasah H. Darlin, S.Pd.I NIP. 196602021989031003 Aditirto,................................................2020 Guru Kelas IV Muhamad Muhlasin, S.Pd.I NIP. -

METODE PEMBELAJARAN MI MA’ARIF ADITIRTA TAHUN PELAJARAN : 2021-2022

NAMA : MI MA’ARIF ADITIRTA NSM : 111233050071 NPSN : 60710957 STATUS AKREDITASI : B TAHUN PELAJARAN : 2020/2021 ALAMAT : Jln. Simpang lima K.M 1,5. Desa Aditirto RT 05 RW 01 Ke.Pejagoan Kab. Kebumen Kode Pos 54361 LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NAHDLATUL ULAMA KABUPATEN KEBUMEN MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF ADITIRTA TAHUN PELAJARAN 2021/2022 Metode Pembelajaran: Pengertian, Macam-Macam, Fungsi, dan Tujuannya Seorang guru memang sebaiknya harus menggunakan metode pembelajaran atau learning methods yang tepat agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Selain itu siswa juga bisa belajar dengan baik karena learning methods yang digunakan oleh guru menjadikan penyampaian materi menjadi lebih menarik dan bagus. Untuk itulah seorang guru perlu mengenal learning methods untuk mendukung ketercapaian tujuan belajar mengajar. Untuk mengenal metode dalam pembelajaran, maka Anda perlu memahami secara umum pengertiannya. Dimana metode pembelajaran merupakan cara yang dipergunakan dalam mengimplementasikan rencana yang telah disusun berbentuk kegiatan yang nyata dan praktis agar mencapai tujuan pembelajaran. Melalui pengertian tersebut, maka seorang guru akan mencari metode mana yang paling tepat untuk menyampaikan materi supaya bisa diserap secara mudah oleh siswa. Keefektifan proses mengajar sangat bergantung pada pemilihan serta penggunaan metode dalam pembelajaran. Dalam memilih metode pembelajaran yang tepat maka seorang guru harus terlebih dahulu mengenali karakteristik peserta didik. Selain itu, seorang guru harus mampu menggunakan metode berbeda untuk setiap kelas sesuai dengan karakteristik dan kemampuan peserta didik di dalam kelas. Bagi para guru yang ingin mengenal metode dalam pembelajaran secara lebih jelas dan lengkap, berikut akan diberikan beberapa penjelasannya. 1. Metode Ceramah Metode ceramah adalah salah satu metode pembelajaran yang bersifat konvensional karena guru menyampaikan materi kepada siswa secara lisan. Sejak dahulu hingga sekarang, metode satu ini memang dianggap sebagai yang paling praktis dan ekonomis. Namun seorang guru harus bisa menggunakan metode ceramah secara menarik agar para siswa tidak cepat bosan. 2. Metode Diskusi Sesuai dengan namanya, metode ini selalu mengutamakan aktivitas diskusi yang melibatkan para siswa untuk belajar memecahkan masalah. Penerapan metode diskusi biasanya dilakukan dengan membuat kelompok diskusi yang bertugas membahas sebuah masalah. 3. Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara praktikum agar siswa bisa melihat dan mempraktikkan secara langsung materi yang sedang dipelajari. Metode demonstrasi meman lebih menarik serta membuat siswa lebih fokus pada materi pelajaran. 4. Metode Ceramah Plus Metode ini sebetulnya mirip metode ceramah pada umumnya, tetapi untuk metode ceramah plus biasanya disertai metode lainnya saat menyampaikan materi seperti diskusi, tanya jawab, demonstrasi dan latihan. atau feedback antara pengajar dan murid. 5. Metode Resitasi Metode resitasi biasanya mengharuskan siswa membuat sebuah resume tentang materi yang telah disampaikan oleh guru. Dimana resume tersebut ditulis pada kertas menggunakan kata-kata dari siswa sendiri. 6. Metode Eksperimen Metode eksperimen dilakukan melalui kegiatan percobaan atau praktikum di laboratorium agar siswa bisa melihat secara langsung materi pelajaran yang sedang disampaikan. Biasanya dapat berupa ilmu pengetahuan alam (sains) dan sebagainnya. 7. Metode Karya Wisata Metode satu ini menggunakan tempat atau lingkungan tertentu yang mempunyai sumber belajar untuk siswa. Namun penerapan metode ini perlu memperoleh pengawasan secara langsung dari guru. Misalnya Museum atau Alam. 8. Metode Latihan Metode ini merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan melatih keterampilan kepada siswa dengan merangsang, memanfaatkan atau membuat sesuatu. Biasanya setelah Penjelasan Murid akan diuji Oleh beberapa pertanyaan. 9. Metode Perancangan Pada metode ini, siswa akan dirangsang agar mampu membuat sebuah proyek yang nantinya akan diteliti. Dapat Berupa perancangan skema, data, grafik , dan lain-lain. Metode ini banyak digunakan juga pada program khususnya kejurusan. 10. Metode Debat Metode ini mengajak siswa untuk saling beradu argumentasi secara perorangan atau kelompok. Tetapi debat tersebut dilakukan secara formal dan memiliki aturan tertentu untuk membahas dan mencari penyelesaian masalah. 11. Metode Mind Maping Metode pembelajaran ini menerapkan cara berpikir secara runtut pada sebuah permasalahan, bagaimana terjadinya serta penyelesaiannya. Melalui metode ini, siswa bisa meningkatkan daya analisis serta berpikir kritis agar memahami masalah sejak awal sampai akhir. Aditirta, 9 Juli 2021 Seksi Kurikulum Kepala Madrasah Muhamad Muhlasin, S.Pd.I H. Darlin, S.Pd.I NIP,- NIP. 196602021989031003